“SISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN DI NEGARA AMERIKA SERIKAT”
Oleh Septian Julifar Syamsul Huda SKM
SISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN DI AMERIKA SERIKAT
Biaya kesehatan adalah besarnya dana
yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai
upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat (Azrul A, 1996).
Di Amerika Serikat sebagian besar
pelayanan kesehatan dikelola oleh pihak swasta. Biro Sensus AS (The US Censuss
Beureau) mencatat bahwa pada tahun 2009 masih terdapat 50,7 juta penduduk atau
sekitar 16,7% masyarakat AS yang tidak tersentuh oleh program asuransi.
Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah yang
tidak diperhatikan oleh perusahaan asuransi karena dianggap kurang
menguntungkan perusahaan, sehingga banyak perusahaan yang bangkrut karena
pembiayaan kesehatan sangat mahal maka banyak rakyat AS yang menuntut
diadakannya reformasi dalam hal kesehatan. Pemerintah AS harus memegang kendali
atas masalah kesehatan dan asuransi. Hal tersebut didasari pada kebutuhan dasar
mayarakat AS akan perawatan, akses, keadilan, efisiensi, biaya, pilihan, nilai
dan kualitas kesehatan yang lebih baik. Kuatnya desakan berbagai pihak terkait
pentingnya jaminan kesehatan bagi setiap warga AS akhirnya mendorong Pemerintah
AS membuat sebuah terobosan baru terkait kebijakan di bidang kesehatan.
Kebijakan tersebut bernama Patient Protection Avordable Care Act (PPACC),
sebuah peraturan terkait perlindungan terhadap pasien atas biaya kesehatan yang
terjangkau. Peraturan ini berhasil dibuat pada tanggal 23 Maret 2010. Kebijakan
ini akhirnya menjadi titik tolak bagi perkembangan kesehatan di AS dalam rangka
menyejahterakan rakyatnya. Peraturan tersebut menjadi dasar hukum atas
penyelenggaraan perawatan dan biaya kesehatan yang lebih terjangkau bagi setiap
warga negara AS.
Sebuah artikel yang
ditulis oleh Kartono Mohammad (2010), menjelaskan bahwa sistem pembiayaan
kesehatan di negara Amerika Serikat mengalami reformasi kesehatan yang diajukan
oleh Presiden Obama untuk memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat amerika. Pembedanya
adalah usulan Obama ini tidak akan mengurangi pendapatan para dokter dan
dirancang akan mengurangi defisit anggaran negara sebesar 132 miliar dollar AS
setahun dalam sepuluh tahun mendatang, tetapi pada awalnya akan menyedot
anggaran sebesar 871 miliar dollar AS yang akan diperoleh dengan menaikkan
pajak asuransi bagi premi asuransi yang tinggi (di atas 8.500 dollar AS per
orang per tahun).
Anggaran kesehatan di AS sudah terlalu tinggi, hampir
mencapai 19 persen dari GDP (Gross
Domestic Product), dan diperkirakan
akan terus meningkat, yang membuat makin banyak rakyat AS tak akan mampu membayar biaya pengobatan
ketika sakit. Sistem pembiayaan masih berbasis fee for service yang memang
cenderung akan makin mahal.
Sistem pelayanan kesehatan di Amerika
Serikat diasumsikan berorientasi pasar, dan kurang lebih
sepertiga dari pembiayaan kesehatan adalah langsung dibayar oleh pasien (out of pocket). Sumber dana sisanya
berasal dari organisasi asuransi swasta yang
profit, organisasi asuransi not
for profit seperti Blue Cross dan
Blue Shield serta Health Maintenance Organization (HMO).
HMO merupakan praktek kelompok pelayanan kesehatan yang dibayar di muka (pre-paid) berdasarkan kapitasi dan pelayanan
kesehatan yang diberikan bersifat komprehensif.
Pada pertengahan 1960-an diperkenalkan Medicare dan Medicaid. Medicare
merupakan suatu asuransi sosial bagi usia lanjut dan dijalankan
oleh pemerintah federal, sedangkan medicaid
yang dijalankan oleh pemerintah
federal dan negara bagian merupakan sistem asuransi bagi masyarakat
miskin. Ditinjau dari cakupan peserta asuransi, Amerika kurang berhasil
karena masih 1/3 dari jumlah penduduk
tidak terlindungi asuransi kesehatan. Selain itu kualitas pelayanan tampak berbeda antara
sektor swasta dengan sektor pemerintah.
Tingginya
biaya kesehatan di AS ternyata telah berdampak pada kondisi Produk Domestik Bruto (PDB).
Warga AS mengeluarkan biaya untuk kesehatan sebesar 16% dari total PDB. Angka ini tergolong sangat
tinggi dan menempati peringkat dua
di dunia setelah Timor Leste dalam hal penggunaan PDB untuk kesehatan. Departemen
Pelayanan Kesehatan dan Kemanusiaan (The Health and Human Service Department)
mengatakan bahwa jika masalah kesehatan ini tidak segera diatasi, maka angka penggunaan PDB
tersebut akan terus menanjak hingga 19,5% pada tahun 2017. Berikut ini adalah presentase alokasi
penggunaan biaya
kesehatan di AS:
1.
31% untuk biaya
perawatan di rumah sakit
2.
21% untuk biaya periksa
ke dokter/layanan klinis
3.
10% untuk biaya
pembelian obat-obatan
4.
7% untuk biaya
administrasi terkait kesehatan
5.
7% untuk investasi
kesehatan
6.
6% untuk perawatan di
panti jompo
7.
6% untuk biaya
pengobata profesional
8.
4% untuk perawatan
kesehatan gigi
9.
3% untuk pembelian
produk kesehatan
10. 3%
untuk pajak kesehatan.
Reformasi Layanan Kesehatan
Dalam UU Kesehatan
tersebut, Amerika Serikat telah mengakui prinsip dasar bahwa setiap orang harus
memiliki perlindungan mendasar dalam layanan kesehatan. Berdasarkan UU tersebut
maka dalam tahun ini sektor layanan kesehatan di AS akan mengalami berbagai
perubahan, antara lain:
a. warga Amerika yang belum memiliki asuransi dan
telah memiliki penyakit sebeiumnya (pre-existing conditions ) akan memperoleh
asuransi kesehatan melalui bantuan subsidi sementara yang disediakan pemerintah,
b.
perusahaan asuransi dilarang memutuskan
pertanggungan ketika pengguna asuransi kesehatan terkena penyakit,
c.
perusahaan asuransi dilarang
memberlakukan batasan maksimal nilai pertanggungan seumur hidup bagi pengguna
asuransi kesehatan tertentu,
d.
seorang anak dibenarkan untuk ikut
dalam asuransi kesehatan orang tuanya sampai dia mencapai umur 26 tahun,
e.
setiap pertanggungan baru wajib
meng-cover layanan pencegahan (preventive cares dan perawatan kebugaran (
wellness care ) dan
f.
seorang pengguna asuransi dapat
mengajukan banding kepada satu badan yang independen berkenaan dengan sengketa
yang dihadapinya dengan perusahaan asuransi.
Selain itu, dalam
UU tersebut juga ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 diatur
hal-hal sebagai berikut :
a.
Pemerintah mulai memberikan subsidi
bagi perusahaan - perusahaan kecil untuk membiayai asuransi kesehatan
karyawannya;
b.
Perusahaan-perusahaan asuransi wajib
menggunakan 80-85 % dari premium kesehatan yang diterimanya untuk layanan
kesehatan. Perusahaan asuransi yang tidak memenuhi thresholds ini akan
diwajibkan untuk rnemberikan pengembalian biaya (rebates ) kepada para pemegang
polis dan
c.
Perusahaan-perusahaan asuransi wajib
menjelaskan kenaikan premium asuransi kesehatan. Perusahaan asuransi yang
menaikkan premium yang berlebihan dapat dikenakan sanksi dikeluarkan dari bursa
asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah.
Kelebihan :
1.
Masyarakat yang miskin dan masyarakat usia lanjut dapat memanfaatkan
fasilitas pembiayaan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah.
2.
Masyarakat memiliki kebebasan memilih untuk menggunakan asuransi sesuai
dengan kebutuhan dirinya.
Kelemahannya
:
1. Pemerintah
kurang mampu mengatur masalah asuransi sehingga menyebabkan banyak warga
Amerika Serikat yang menggunakan asuransi dibebani oleh biaya yang tinggi.
2. Minimnya
akses masyarakat terutama untuk kalangan menengah ke bawah dalam memperoleh
pelayanan kesehatan terutama untuk program asuransi.
3. Masyarakat
cenderung lebih memilih pelayanan kesehatan di luar negeri karena biaya
kesehatan yang sangat mahal, sehingga berdampak negatif pada kondisi keuangan
Amerika.
4. Merosot
jumlah pengusaha di Amerika yang disebabkan karena mereka tidak mampu untuk
untuk memenuhi standar kesehatan dirinya, perusahaan dan para pekerja
DAFTAR PUSTAKA
Azrul
A., 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Jakarta, hal.
123-42.
U.S.
Healthcare Costs: Background Brief. KaiserEDU.org. See also Trends in Health
Care Costs and Spending, March 2009 - Fact Sheet. Kaiser Permanente.
negara lian knpagk da
BalasHapus