Selasa, 28 Januari 2014

Demonstrsi Tidak Mencerminkan Rasa Cinta dan Keperdulian pada Tanah Air

Demonstrsi Tidak Mencerminkan Rasa Cinta dan Keperdulian pada
Tanah Air

Penulis : Septian Julifar Syamsul Huda SKM

Bissmillahirrohmannirrohim

Assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barakatuh

Segala puji bagi Alloh azza wa jalla, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita, barang siapa yang Alloh beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Alloh sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tiada illah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Alloh Ta’ala, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan Alloh.

Amma ba’du

Alloh Ta’ala berfirman :

“ Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”. ( QS. Al – ‘Asr : 1-3 ).

Sungguh empat hal ini adalah kunci sukses menuju surga Alloh yang penuh kenikmatan, beriman ( berilmu ), beramal sholeh dengan ilmu, saling menasehati dengan ilmu dan bersabar dengan ilmu ketika mencari ilmu,beramal sholeh dan bernasehat.

Alloh Ta’ala berfirman :

“ Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai agama Islam sebagai agamamu “. ( QS. Al- Maidah : 3 ).

Sungguh telah jelas bagi kita akan sempurnanya agama islam ini dan akan keridaan Alloh atas agama ini maka tak perlu ada keraguan dalam diri kita untuk mengamalkannya secara keseluruhan dengan ketulusan hati kita dan  tanpa memodofikasinya lagi.

             Sungguh agama ini sumber dari segala kemuliaan, kebahagiaan dan kedamaian. Agama ini nikmat terbesar yang diberikan Alloh pada hamba, namun sedikit sekali dari kita yang mengetahuinya. Ketidak tahuan kita akan kesempurnaan islam dan kemuliaan islam inilah yang membuat kita mudah meninggalkan agama ini dan beralih pada produk-produk lain yang tampak bagus dipangdang walau tak ada garansi kebaikan di dalamnya.

             Kesempurnaan islam bersifat menyeluruh, mencakup segala lini maka sebagai seorang mu’min sejati harusnya kita yakin kejayaan itu akan ada pada kita jika kita menjalankan syariat agama ini secara menyeluruh tanpa memilah dan memilih lagi.

            Islam mengajarkan kita segalanya termasuk bagaimana membangun negara yang makmur gemah ripah loh jinawi. Namun jika kita meninggalkan agama yang mulia ini niscaya haya kerusakan dan kerusakan yang akan datang silih berganti, seperti halnya negara kita. Masalah-masalah silih berganti dan solusinya mari kembali berpegang pada ajaran illlahi.

            Salah satu masalah yang sangat sering kita lihat adalah demonstrasi, demonstrasi begitu marak di negara kita ini, seakan demonstrasi merupakan satu-satunya cara mewujudkan rasa cinta dan peduli kita pada tanah air, jadi setiap pemerintah mengeluarkan kebijakan apapun, bisa dipastikan, tak lama dari itu akan terjadi demonstrasi. Adakah dari kita yang berfikir apakah sebenarnya hukum demonstrasi itu dalam pandangan syariat agama islam. Dan pertanyaan, apakah sebenarnya hukum demonstrasi dalam pandangan syariat islam ini, harusnya ada pada setiap diri para demonstran. Sungguh tidak layak bagi seorang mu’min beramal tanpa ilmu. Imam Bukhori  berkata ”wajib berilmu sebelum berucap dan berbuat”.

            Maraknya demonstrasi di negara tercinta ini juga seharusnya menjadi bahan koreksi bagi pemerintah dan seluruh warga masyarakat apakah faham demokrasi layak untuk diterapkan pada diri-diri kita sebagai seorang mu’min.

  Banyak faktor penyebab demonstrasi di antaranya adalah :

  1. Negara kita negara demokrasi dan demokrasi tak akan bisa terlepas dari demonstrasi, karena apabila suatu negara telah mempraktekkan hukum demokrasi maka logisnya dia harus menerima dan bersiap – siap untuk di demonstrasi
  2. Terlalu banyak politikus
  3. Terlalu banyak PARPOL
  4. Banyak kalangan menilai bahwa demonstrasi adalah obat alternatif yang jitu dan solusi tepat untuk mengatasi seabreg problematika yang menyelimuti manusia
  5. Tingkat emosional masyarakat yang relatif tinggi
  6. Krisis ekonomi yang berkepanjangan
  7. Rakyat kurang memahami kewajiban mereka untuk membantu pemimpin dalam mewujudkan impian bangsa
  8. Pemerintah tidak berwibawa di mata masyarakat
  9. Maraknya sikap sukuisme dan golongan yang akhirnya memetakkan masyarakat
  10. Kebebasan yang melampai batas bagi masyarat
  11. Suara mayoritas adalah standar pengambilan keputusan
  12. Banyaknya oknum–oknum yang berusaha menumbuhkan kebencian terhadap pemimpin
  13. Pendidikan masyarakat yang masih rendah
  14. Semakin tipisnya rasa persatuan antar warga negara
  15. semakin pudar pula rasa cinta dan keperdulian terhadap negara
  16. Kecenderungan masyarakat banyak menuntut, mengkritisi tanpa dasar dan solusi yang kuat
  17. Banyaknya pengangguran
  18. Lemahnya agama masyarakat

            Apa yang tertulis di atas merupakan setumpuk PR bagi kita semua, bukan hanya bagi pemerintah saja, sebagai warga negara yang cinta pada tanah air harusnya kita merasa bertanggung jawab memikul beban ini bersama, tentu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Yakinlah setiap diri dari kita mampu perperan dalam menyelesaikan masalah ini, kini bukan saatnya lagi berpangku tangan dan banyak mengkritik tanpa solusi, mulailah bergerak dari diri kita, keluarga kita, saudara-saudara kita dan masyarakat di sekitar kita. Namun perlu di ingat jika kita mendambakan kemuliaan dan kebahagiaan, mulailah langkah perbaikan ini dengan mengenal agama isalm ini lebih dalam.


Hukum Demonstrasi dan Argumentasinya  menurut pandangan islam :

            Demonstrasi merupakan masalah kontemporer yang belum dikenal  sebelumnya di zaman Nabi, namun hal itu bukan berarti dia tidak memiliki hukum dalam kaca mata syari’at, sebab agama islam adalah agama yang sempurna dan mampu menjawab segala permasalahan dengan dalil–dalil umum dan kaidah–kaidah fiqih yang telah dijelaskan para ulama. Alangkah bagusnya ucapan Imam Asy–Syafi’i tatkala mengatakan, ” tidak ada suatu masalah baru apapun yang menimpa seorang yang berilmu agama, kecuali dalam Al–Qur’an telah ada jawaban dan petunjuknya. Seseorang yang mau menimbang hukum berdasarkan cahaya Al–Qur’an dan As–Sunnah serta kaidah–kaidah fiqhiyyah maka akan kita dapati bahwasanya demonstrasi hukumnya tidak boleh, berdasarkan beberapa argumen sebagai berikut :

1.Demonstrasi Merupakan Perkara Baru Dalam Agama
            Demonstrasi merupakan perkara baru dalam agama dan tidak pernah dicontohkan dan dipraktekkan oleh Nabi yang mulia. Tidak pernah Rosululloh dan para sahabatnya berdemonstrasi dengan memasang spanduk, meneriakkan yel – yel dan sebagainya kepada Abu Jahal atau lainnya. Padahal faktor pendorong untuk melakukannya sudah ada pada zaman beliau, karena beliau dan para sahabatnya telah dizhalimi dengan sangat mengenaskan, mereka disiksa, dibunuh, diboikot, dan lain sebagainya. Namun sekalipun demikian beliau tidak menggunakan metode ini, maka hal itu menunjukkan bahwa metode ini tidak membawa kebaikan sedikitpun.

2.Demonstrasi Termasuk Tasyabbuh Terhadap Orang – Orang Kafir
            Tidak di perselisihkan lagi bahwa demonstrasi adalah hasil produk orang – orang kafir yang sejak dahulu kala ingin membuat kerusakan di muka bumi.

3.Kerusakan yang Ditimbulkan Demonstrasi Lebih Banyak
            Diantaranya : Kerusakan, penjarahan, kemacetan, keluarnya kaum wanita di jalan – jalan, bahkan tak jarang  nyawa manusia melayang.

4.Menyelisihi Sunnah Nabi Dalam Menasehati Pemimpin
            Pemimpin suatu negara adalah manusia biasa,mereka juga terkadang salah, maka kewajiban kita memberikan nasehat dan mengingatkan. Ini adalah suatu kewajiban agama dan amalan ibadah yang sangat utama. Nabi bersabda : ” Agama itu adalah nasehat, Agama itu adalah nasehat. Agama itu adalah nasehat, ” Untuk siapa wahai Rasulalloh? ” Beliau menjawab, ” Untuk Alloh, kitab –kitab-Nya, para Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin”.

5.Jembatan Menuju Pemberontakan
            Imam Al–Bukhari ( no. 7053 ) dan muslim ( no. 1849 ) telah meriwayatkan, bahwa Rosululloh bersabda “ Barang siapa yang membenci sesuatu pada pemimpinnya maka hendaknya dia bersabar, karena seorang yang keluar dari pemimpin satu jengkal saja  maka dia mati sepertinya  matinya orang pada masa jahiliyyah.” Lalu aksi demonstrasi berapa jengkal ? menghujat dan memberontak pemimpin tidak harus dengan pedang, tetapi mencakup juga segala sarana menuju kepadanya seperti mencela pemimpin, menyebarkan kejelekan pemimpin, dan termasuk juga melakukan aksi demonstrasi.

            Kita memang harus benar–benar menghindarkan diri dari demonstrasi, demonstrasi sama sekali tidak mencerminkan rasa cinta dan keperdulian kita pada negara seperti yang di dengung-dengungkan para demonstran, demonstrasi memiliki dampak negatif yang sangat banyak diantaranya :

1.Hilangnya Keamanan dan  Ketentraman
            Imam Al- Mawardi berkata ” Ada enam faktor untuk menjadikan dunia menjadi aman dan tentram yaitu agama, pemimpin yang kuat, keadilan yang menyebar, keaamanan yang merata, kesuburan tanaman, dan semangat tinggi.”

2. Menghilangkan Wibawa Pemimpin
            Sesungguhnya Rosululloh telah menekankan kepada kita untuk menghormati pemimpin dan melarang mencelanya.




3.Terbunuhnya Nyawa
            Lihatlah berapa nyawa yang  terbang karena fitnah ini. Mengapa mereka tidak berfikir bila seorang polisi atau aparat terbunuh dalam aksi demo tersebut bukankah yang merugi juga kita semua?

4.Kerusakan Bangunan dan Jalan – Jalan
            Betapa banyak gedung atau pembangunan pemerintah dirusak, mobil – mobil dibakar, dan  harta hilang, padahal bukankah hal ini akan merugikan kita sendiri juga.

5.Mengakibatkan Kemacetan Kendaraan

            Banyak dari para demonstran jika di tanya apa tujuan mereka berdemo, mereka katakan kami ingin menyampaikan suara rakyat. Sekarang kita tanyakan pada mereka, rakyat yang mana, dan apakah seperti ini ajaran islam dalam menasehati pemimpin, jika benar demonstrasi ajaran agama islam tentulah ini sangat tidak bersesusaiyan dengan karekter agama ini, islam agama kasih sayang bukan agama anarkis, lalu bagaimana cara kita menasehati pemimpin? Mari kita tanya pada Rosululloh.

Rosululloh shollallohu ’alaihi wa sallam bersabda :
” Barangsiapa yang hendak menasehati penguasa, janganlah ia menampakkannya terang – terangan, akan tetapi hendaklah ia mengambil tangannya, kemudian menyepi.Apabila penguasa itu mau menerima, maka itulah yang dimaksud. Apibila tidak menerima, sungguh dia telah menunaikan kewajibannya.




 Saya menulis hal ini  sebagai wujud cinta kepada tanah air, akhirnya saya berdo’a : ”Ya Alloh, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala”. ( QS. Ibrahim : 35 )
Wallahu a’lam bishshawab
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Maroji’ :
1.  Demonstrasi Solusi atau Polusi oleh Ust. Abu  Ubaidah As - Sidawi

  
                                                                       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar