Kesehatan Maternal
Oleh : Drs. Bambang Hariyadi, M.Kes.
Setiap
tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi
kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. KB
bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa kehamilan umpamanya, KB
dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat :
1. Kehamilan terlalu dini : Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum
mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Mengapa?
karena tubuhnya belum sepenuhnya
tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya
pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
2. Kehamilan terlalu “telat” : Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk
mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai
problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan
melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya. Kehamilan dan
persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum
pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat
memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian,
menghadang.
3. Terlalu sering hamil dan melahirkan : Perempuan yang sudah punya lebih dari
4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam
kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi.
Jutaan
perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB. Wanita
dapat memilih untuk tetap
ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak – khususnya di
tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah
yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan sosial tipis. anak-anak membantu
pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak
tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua
yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi
sebagian perempuan lain menganggap bahwa banyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan
mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal
karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak
mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak
mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.
Umumnya
perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah
punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup
setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya. Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat
apapun), akan lebih sehat,
dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila memegang kendali atas
penentuan berapa banyak anak yang akan di miliki, dan kapan akan hamil.
Memang nasihat-nasihat orang lain bisa
diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan
sendiri. Kalau seorang
ibu sudah mengambil
keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar
dapat memilih dengan
tepat, dan harus mempelajari untung-rugi tiap metoda lebih dahulu.
Ada 5 corak metoda KB:
1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara menghalangi sperma dari
pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan).
2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur,
mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong
terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD),
gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
4. Metoda alamiah, yang membantu ibu
mengetahui kapan masa subur, sehingga dapat menghindari hubungan seks pada masa
itu.
5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan pasangan tidak bisa lagi
memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL
Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception).
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB
paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:
• Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)
• Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya
sperma
• Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan
Bila
ibu disiplin minum
OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC
merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa
langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.
MANFAAT TAMBAHAN OC
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat
yang tidak langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive
benefits) yaitu menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa
kelainan atau keluhan tertentu seperti:
1. Manfaat penyembuhan OC :
Menyembuhkan kelainan menstruasi. Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa
kelainan menstruasi umum antara lain:
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)
• Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
• Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
• Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).
2. Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan
sehingga resiko terkena anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.
3. Mengatasi masalah hiper-androgenisme
Dalam tubuh wanita diproduksi hormon
reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen. Hormon androgen (testosteron)
yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita dalam jumlah
sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah
seksual (libido).
Wanita
usia reproduktif (± 15 – 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal
dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi
hiper-androgen yang bisa menyebabkan:
• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe
(yang bisa menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang
wanita yang menyerupai pria / male hair pattern)
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS
(poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa menyebabkan sulit punya anak,
kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.
OC
istimewa mengandung CPA (Ciproteron
Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini yang bekerja khusus
mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen (dalam tubuh)
dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan
ketombe bahkan jerawat.
AKDR
(ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM) DISEBUT JUGA
IUD
Cara ini efektif dan berjangka panjang,
bisa sampai 10 tahun. Cara kerjanya adalah mencegah bertemunya antara sel
sperma dan sel telur, sehingga tidak terjadi pembuahan (kehamilan).
Waktu penggunaannya adalah setiap
saat asal dipastikan tidak hamil.
TUBEKTOMI/MOW
(MEDIS OPERATIF WANITA) DAN VASEKTOMI/MOP (MEDIS OPERATIF PRIA).
Metode ini lebih efektif dibandingkan
metode lain. Pada KB
cara ini saluran sperma (mop) atau saluran telur (mow) dipotong kemudian
diikat, sehingga sel telur tidak bisa bertemu dengan sel sperma.
Cara ini dapat dikatakan permanen,
artinya harus benar-benar dilakukan dengan sukarela dan tidak ingin punya anak
lagi. Kontap sangat praktis, karena sekali tindakan untuk selamanya.
Setelah tindakan ini, pada mow, ibu
masih mendapat haid,dan pada mop, air mani masih tetap keluar seperti biasanya,
tapi sudah tidak mengandung sel mani lagi, jadi tidak bisa menyebabkan
kehamilan.
Untuk MOP, kini dapat dilayani
secara gratis sebagai salah satu bentuk program BKKBN. Informasi lebih lanjut
dapat menghubungi kantor perwakilanBKKBN Provinsi Kepri. Salam KB 2 anak lebih
baik.
Banyak
orang bilang KB dapat mempengaruhi ASI hingga banyak ibu yang menundanya. Ada
pula yang beranggapan, ber-KB haruslah menunggu haid pertama setelah bersalin.
Ber-KB sesegera mungkin sebenarnya lebih baik selama tak ada masalah dengan
pulihnya rahim. Sebenarnya, memberi ASI eksklusif
menjadi salah satu cara KB alami karena dapat menekan kesuburan. Makin sering
menyusui, Anda makin terlindungi dari kehamilan. Namun Sekitar 10 persen ibu
yang memberi ASI eksklusif bisa juga hamil, hingga cara ini tak 100 persen aman,
dan dianjurkan untuk dikombinasi dengan kontrasepsi lain.
Sebaiknya,
sebelum melahirkan, ibu sudah mempersiapkan kapan dan metode kontrasepsi apa
yang diinginkan karena pastinya ibu sudah direpotkan dengan berbagai hal
setelah melahirkan. Para ahli menganjurkan akhir masa nifas ibu sudah mantap
dengan metode KB yang dipilihnya.
Keuntungan Kontrasepsi Menyusui
Ibu bisa mendapat keuntungan
kontrasepsi dari menyusui bila :
- Memberikan ASI eksklusif
- Menyusui sesering dan selama mungkin siang dan malam sesuai keinginan bayi
- Mendahulukan memberi ASI sebelum waktu makan si kecil
- Tetap menyusui meski ibu atau si kecil sedang sakit
- Menghindari pemakaian botol atau empeng atau nipple shield
- Tidak mengalami haid sama sekali setelah delapan minggu setelah melahirkan
- Bayi masih di bawah usia enam bulan
Memilih kontrasepsi saat menyusui
Pil kontrasepsi
Pil
KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron tidaklah
dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengurangi produksi ASI. Bila ibu tak cocok dengan cara KB yang lain
sedangkan ibu menyusui,
lebih baik memilih pil KB yang hanya mengandung turunan hormon progesteron
(mini pil). Sebuah studi menunjukkan mini pil ini tidak mempengaruhi ASI
dibandingkan pil kombinasi. Efek kontrasepsi mini pil yang lebih lemah bisa
dibantu dengan memberi ASI eksklusif, dan
bila ibu sudah berhenti menyusui, barulah menggantinya dengan pil kombinasi.
KB suntik atau implant
Karena
hanya mengandung hormon turunan progesteron, KB suntik pada prinsipnya sama
dengan mini pil. KB suntik memiliki efek lebih panjang dan disuntikkan pada
periode tertentu saja (satu bulan atau 2-3 bulan). Konon, saat penyuntikan
dengan dosis tinggi, hormon yang masuk ke ASI akan meningkat, namun menurut
studi hal ini tidak merugikan si bayi.
KB implant merupakan jenis KB
hormonal yang bersifat jangka panjang. KB dilakukan dengan memasukkan sejenis
selongsong berisi hormon ke bawah kulit, dan akan diambil bila ibu
menginginkannya atau setelah lima tahun.
Efeknya sama dengan KB suntik.
WHO menyarankan ibu yang menyusui
eksklusif mulai memakai kontrasepsi berisi hormon turunan progesteron ini enam
minggu setelah melahirkan.
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Sampai
saat ini, AKDR menjadi pilihan pertama untuk ibu yang masih menyusui namun
belum ingin kontrasepsi mantap.Selain keluhan yang minimal, AKDR tidaklah
berpengaruh pada ASI karena bekerja secara lokal di dalam rahim. Pemasangan
AKDR tidaklah perlu menunda waktu, bisa dilakukan pada akhir nifas, biasanya
saat satu bulan tujuh hari setelah ibu bersalin. Sebab, bila diberikan lebih
awal, risiko AKDR untuk terlepas (ekspulsi) lebih besar.
Metode kontrasepsi lain
Beberapa
ibu memilih untuk mengkombinasi ASI eksklusif dengan metode KB sederhana seperti
kondom, diafragma, atau senggama terputus. Kedua metode ini akan saling
melengkapi selama proses menyusui dilakukan dengan benar. Ingatlah untuk
mengganti metode KB bila ibu tak lagi menyusui secara eksklusif karena
metode-metode ini memiliki efektifitas yang rendah.
Pada ibu yang tak ingin punya anak
lagi, kontrasepsi mantap yaitu dengan mengikat saluran rahim bisa dilakukan
dalam 24 jam pertama setelah melahirkan. Kontrasepsi mantap juga bisa dilakukan
pada pasangan dengan mengikat saluran sperma.
Pilihan terbaik KB saat menyusui
1. Bila sudah tak ingin punya anak lagi, lakukan kontrasepsi mantap
2. AKDR
3. Suntik KB depoprovera
4. KB implant
5. Mini pil atau cara sederhana lain
6.Pil kombinasi adalah pilihan terakhir, digunakan bila ibu tak lagi menyusui
atau anak sudah diberi makanan padat. Pilihlah yang kandungan estrogennya
rendah.
Pil KB yang mengandung estrogen, progesteron sudah dilengkapi dengan hormon
antiandrogen Kombinasi hormon three in one berdosis rendah ini berfungsi
mencegah ovulasi, meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga
menghalangi masuknya sperma, dan membuat dinding rongga rahim tak siap menerima
hasil pembuahan. Bila dilakukan secara benar dan rutin, akurasi kontrasepsi ini
mendekati 100 persen.
Macam-macam Kontrasepsi
Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita
(tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus
dilakukan oleh Ginekolog (dokter kandungan), Efektif jika ingin melakukan
pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.
Teknik
1. Coitus Interruptus (Senggama Terputus)
Ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektifitasnya 75-80%. Faktor kegagalan
biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi. Orgasme
berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem Kalender (Pantang Berkala)
Tidak melakukan senggama pada masa subur. Perlu kedisiplinan dan pengertian
antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup
sampai 48 jam setelah ejakulasi. Efektifitasnya 75-80%. Faktor kegagalan
terjadi karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid
tidak teratur sehingga perhitungan tidak akurat.
3. Prolonged Lactation
Atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI dan
menstruasi belum terjadi. Otomatis tidak akan hamil. Tapi begitu ibu hanya
menyusui < 6 jam/hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar
Mekanik
1. Kondom
Efektif
75-85%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi
sebagai pemblokir/barrier sperma. Kegagalan umumnya karena kondom tidak
dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah
ejakulasi sehingga terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
Kekurangan metode ini :
- Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lainnya
- Membutuhkan waktu pemasangan
- Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida
Bahan kimia aktif untuk membunuh sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu
vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama.
Efektifitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering
terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan
terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas , 6 jam setelah senggama.
3.Vaginal Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet flesibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya sangat
kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapi
efektifitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser
saat senggama,
atau terlalu cepat dilepas(< 8 jam) setelah senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device)
Terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan logam, umumnya tembaga (Cu)
dan dipasang di mulut rahim. Efektifitasnya 92-94%. Kelemahan alat ini yaitu
bisa menimbulkan rasa nyeri pada perut, infeksi panggul, pendarahan di luar
masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
IUS (Intra Uterine System) bentuk konrasepsi terbaru, cara kerja sama dengan
IUD, nilai plusnya : Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan menimbulkan
perdarahan lebih kecil. Menstruasi jadi lebih ringan (volume darah lebih
sedikit) dan waktu haid lebih singkat)
Hormonal
Fungsi
utama, mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi). Kontrasepsi ini juga
biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesterone, serta
androgen dalam tubuh. Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum
sesuai petunjuk hitungan hari yang ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk
yang ditanam untuk periode tertentu, Koyo KB atau spiral berhormon.
Setiap pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah, berhak
menunda kehamilan. Namun, ada baiknya memilih kontrasepsi yang tepat
berdasarkan anjuran dokter, untuk menghindari infertilitas atau sulit hamil
pada saat sudah menginginkan kehadiran sang bayi. Pasalnya, tak jarang
kesuburan sang wanita jadi berkurang setelah menghentikan penggunaan
kontrasepsi. Akibatnya, ya jadi sulit hamil. Perlu diketahui, melahirkan pada
usia 35 tahun ke atas berisiko tinggi bagi calon ibu.
Kenapa
kesuburan wanita jadi berkurang pasca menggunakan alat kontrasepsi?
Ber-KB sementara yang berujung pada kondisi sulit hamil, sebenarnya merupakan
teka-teki besar bagi dunia kesehatan. Majalah Health Journal memaparkan, 48%
perempuan muda yang menggunakan pil antihamil dan spiral KB (IUD) selama 2-4
tahun, mengalami sulit hamil saat menginginkan anak pertama. Sejumlah spesialis
infertilitas Barat pun kemudian melakukan penelitian untuk mengetahui
penyebabnya.
Mereka menemukan fakta, faktor antibodi antisperma pada wanita bisa memicu
kegagalan kehamilan. Kondisi ini terjadi lantaran pemerosotan potensi sperma
dalam membuahi ovum (sel telur) dalam tubuh wanita. Muncul dugaan kuat bahwa
penggunaan alat kontrasepsi seperti pil atau suntik KB – yang berisi hormon
penolak pembuahan — serta IUD dalam jangka waktu tertentu jadi penyebab
meningkatnya antibodi antisperma.
Sejak
lahir, setiap manusia normal memang dibekali suatu sistem imunologi yang
berpotensi melindungi tubuh terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk
jenis-jenis penyakit seksual.
Pada tubuh pria pun bisa timbul antisperma yang merupakan fenomena autoimun,
atau akibat sistem imun membentuk antibodi terhadap antigen tubuhnya sendiri,
yakni sperma. Sebaliknya, wanita tidak mempunyai unsur antigen yang terkandung
seperti pada sperma maupun komponen plasma semen. Namun, begitu wanita
berhubungan seksual dengan pria, dalam tubuhnya akan terbentuk antibodi
antisperma terhadap antigen sperma. Pada tingkat tertentu, antibodi masih bisa
ditembus oleh sperma berkualitas baik (cepat dan kuat) untuk membuahi sel telur
hingga menghasilkan kehamilan.
Walaupun
hanya satu sperma yang bakal membuahi sel telur, menurut teori kedokteran,
dibutuhkan puluhan juta (minimal 20 juta) sperma agar kemungkinan terjadinya
pembuahan lebih besar. Pasalnya, perjuangan untuk bisa mencapai sel telur luar
biasa beratnya bagi kebanyakan sel sperma. Selama dalam perjalanan panjang
menuju indung telur, banyak sperma berguguran. Namun,
belakangan para androlog tidak lagi berpatokan pada teori ini, yang terpenting
bukan jumlahnya, melainkan kualitas spermanya. Walaupun sang suami hanya
memiliki 5-6 juta sperma, tapi kalau gerakannya cukup gesit, bisa saja membuahi
sel telur. Yang jadi masalah, kalau jumlah sperma sedikit dan gerakannya
lamban. Ya, mereka akan berguguran sebelum mencapai tujuan!
Pada
pasangan yang menggunakan kontrasepsi seperti pil dan suntik KB, walaupun
terjadi kontak antara sperma dan sel telur dalam tubuh wanita, pembuahan takkan
terjadi. Sedangkan pada KB IUD (spiral) pembuahan bisa terjadi, namun biasanya
langsung gugur.
Menurut para pakar dalam penelitian tadi, selama penggunaan alat kontrasepsi,
pembentukan antibodi terhadap sperma akan terus terbentuk. Bahkan, semakin lama
kadarnya semakin tinggi dan pertahanannya semakin kuat. Diduga, inilah pemicu
utama kesulitan mendapatkan keturunan.
Dengan
kata lain, dalam tubuh si wanita telanjur timbul “kontrasepsi alami”, atau
tercipta antibodi kuat penolak kehadiran sperma yang hendak membuahi sel
telurnya. Kalaupun sampai terjadi pembuahan, bisa jadi, akan membentuk efektor
imun lebih dahsyat. Efektor imun adalah sistem imun seluler (yang dibawa oleh
leukosit, makrofag, dan lain-lain) yang mampu menimbulkan peradangan terhadap
janin dan plasenta yang mulai berkembang dalam rahim sang ibu. Penolakan imun
ini bisa berujung pada keguguran.
Jika
pascapenggunaan kontrasepsi mengalami kesulitan hamil, pasutri dianjurkan
menjalani terapi kondom atau “sarung KB”. Jadi, setelah setop menggunakan obat
antihamil, selama 6-10 bulan berikutnya, sebaiknya menggunakan sarung KB.
Selama itu antibodi akan menurun, dan terjadi pembersihan sehingga ia tak ada
lagi di daerah organ reproduksi sang istri. Saat pemanfaatan sarung KB
dihentikan, pada masa subur sperma akan bermigrasi sampai ke saluran indung
telur untuk menjumpai ovum tanpa hambatan apa pun.
Memang,
hasil penelitian soal antibodi antisperma sebagai biang keladi tadi masih
berlumuran pro-kontra. Kalaupun penyebabnya masalah antibodi yang meningkat,
belum tentu hanya gara-gara kontrasepsi itu, tapi mungkin juga karena dalam
tubuh wanita secara alami terbentuk antibodi antisperma yang kuat.
Karenanya, kalaupun pasangan muda ingin menunda kehamilan, sebaiknya
menggunakan cara yang lebih aman, yaitu dengan kondom. Ia akan mencegah
pembuahan sekaligus mencegah kontak antara antigen suami dengan sistem imun
istri, sehingga antibodi pada tubuh istri tidak meningkat.
Tapi, kalau mau lebih aman lagi, sebaiknya pasangan suami istri tidak menunda
masa kehamilan. Jadi, miliki satu anak dulu, barulah ber-KB.
METODE
KONTRASEPSI ALAMI
Metode
alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya
dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah
pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.
Plus:
* tidak ada efek samping
* ekonomis
Minus:
* Angka kegagalan tinggi. Faktanya, 10 – 30 dari 100 wanita, hamil setiap
tahun.
* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun
HIV/AIDS.
METODE
KONTRASEPSI DENGAN ALAT
Bisa dibagi menjadi:
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A,
Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).
Plus:
* Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100
wanita tiap tahun.
Minus:
* Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar
kandungan.
* Komplikasi perforasi (lubang) uterus.
* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun
HIV/AIDS.
2.
Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan adalah
kondom, diafragma, dan spermisida.
Kondom
Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis,
sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut.
Plus:
* Aman dipakai
* Mudah didapat
* Cukup efektif bila digunakan dengan benar.
* Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B HIV/AIDS.
Minus:
* Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali
pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang
bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada
bungkus plastiknya.
* Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 – 15 per 100 wanita per tahun.
Diafragma
Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat
dari karet. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja
dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke vagina,
tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim.
Plus:
* Dapat dipakai berkali-kali.
* Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual hepatitis B HIV/AIDS.
Minus:
* Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 – 20 per 100 wanita per tahun.
* Sulit dipasang.
Spermisida
Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim,
jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum
berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki
rahim.
Plus:
* Tidak didapatkan efek samping sistemik/pada tubuh.
Minus:
* Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun.
* Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B, penyakit menular seksual,
seperti HIV/AIDS, klamidia, gonorrhea.
* Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina.
* Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti kondom
atau diafragma.
3.
Metode KB Hormonal
Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya
progesteron saja.
Pil KB Terpadu
Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang dianjurkan
adalah pil dosis rendah yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35
mikrogram dan 1 miligram progesteron.
Plus:
* Mudah didapat
Minus:
* Harus diminum setiap hari.
* Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu:
- ibu menyusui
- perokok
- berusia 40 tahun ke atas
- memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker, hipertensi,
diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya.
* Menimbulkan efek samping:
- terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
- mual-mual
- sakit kepala
Pil KB Mini
Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja.
Plus:
* Dapat digunakan untuk ibu menyusui
* Mudah didapat
Minus:
* Memiliki efek samping yaitu:
- pendarahan tidak teratur
- haid tidak datang
- terkadang muncul sakit kepala
Suntikan
Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik kembali.
Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun
AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi karena ketidakpatuhan terhadap jadwal
suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan KB salah satunya
yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
Yang perlu diketahui, jika
kontrasepsi suntikan dihentikan harus menunggu 1 tahun atau lebih untuk bisa
hamil kembali.
Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu:
* Suntikan progestin;
Plus:
* Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau wanita yang tidak boleh memakai
tambahan estrogen.
Minus:
* Memiliki efek samping:
- pendarahan tidak teratur
- haid tidak datang
- berat badan bertambah
* Suntikan terpadu
Susuk
Dipakai
dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada 2 jenis:
- Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun.
Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi.
Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang dari 1 %.
- Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat
dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun.
Plus:
* Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun.
* Bisa digunakan oleh wanita yang mengalami masalah dengan hormon estrogen.
* Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobatan untuk kekejangan.
* Walau dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu.
Minus:
* Susuk lebih gampang dipasang
daripada dicopot. Jadi sebelum memakai metode ini, pastikan pekerja kesehatan
di klinik atau pos pelayanan KB sudah terlatih dan terampil serta bersedia
mencopot susuk seandainya tidak lagi dikehendaki.
* Susuk sebaiknya dihindari jika yang bersangkutan:
- Pengidap kanker atau benjolan keras di payudara
- Haidnya sudah terlambat datang
- Mengalami perdarahan abnormal dari vagina
- Penderita sakit jantung
- Ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang
METODE
KONTRASEPSI LAKTASI
Metode ini hanya bisa diterapkan
pada ibu menyusui yang benar-benar menyusui secara eksklusif/terus-menerus.
Plus:
* Ekonomis.
* Mengurangi perdarahan pascamelahirkan.
* Memberikan nutrisi yang baik pada bayi.
Minus:
* Hanya melindungi pada 6 bulan pertama.
* Angka kegagalan/kehamilan 6 per 100 wanita per tahun.
METODE
KONTRASEPSI DARURAT (PASCASANGGAMA)
Sebenarnya kontrasepsi ini bukan
merupakan alternatif untuk pencegahan kehamilan. Namun, dalam keadaan darurat
metode kontrasepsi ini dapat digunakan, yaitu setelah berhubungan seks dan
sebelum implantasi (menempelnya embrio pada dinding rahim).
Yang perlu dicermati, kontrasepsi darurat hanya dibolehkan bagi wanita yang
tidak menggunakan jenis kontrasepsi apa pun dan yang melakukan sanggama pada
pertengahan siklus haidnya.
Ada beberapa jenis kontrasepsi
darurat:
* Estrogen:
Sudah mulai ditinggalkan karena dosis yang digunakan cukup tinggi, sehingga
menimbulkan banyak efek samping.
* Estrogen-progesteron:
Diberikan dalam 24 jam atau paling lambat 48 jam pascasanggama. Dosisnya harus
tinggi.
* Gestagen:
Diberikan paling lambat 3 jam setelah sanggama.
* Danazol:
Dosis yang diperlukan 800-1200 mg/hari. Banyak menimbulkan efek samping.
* Antiprogestin:
Dikenal sebagai abortivum. Dosisnya
cukup 600 mg/hari.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
- Efektivitasnya lebih tinggi bila digunakan segera setelah sanggama.
- Untuk menghindari gangguan siklus haid, gunakan hanya 1 kali pada 1 siklus
haid.
- Bila tidak terjadi haid pada siklus berikutnya, ibu harus melakukan tes
kehamilan.
- Setelah menggunakan kontrasepsi darurat sebaiknya tidak melakukan sanggama
lagi sampai datang siklus haid berikut.
- Bila embrio telah tertanam dalam
rahim maka pil atau tablet tidak dapat mencegah kehamilan. Kalau digunakan
malah dapat menimbulkan efek kecacatan. Oleh karena itu steroid seks tidak
boleh diberikan setelah 72 jam pascasanggama. Bila waktu telah dilampaui dan
implantasi tetap hendak dicegah, maka akan dipasang AKDR dari tembaga.
Minus:
* Sakit kepala, mual, dan muntah. Yang bersangkutan perlu diberi obat
antimuntah. Kalau terjadi kehamilan maka perlu dipertimbangkan pengakhiran
kehamilan untuk mencegah efek kecacatan/kelainan pada janin.
METODE
KONTRASEPSI MANTAP
Dikenal
juga dengan sterilisasi, yaitu operasi pada saluran indung telur (perempuan)
atau saluran sperma (laki-laki) agar steril atau tak ada sel telur untuk
dibuahi maupun sel sperma untuk membuahi. Sterilisasi pada wanita disebut
dengan tubektomi sedangkan para pria dikenal dengan vasektomi.
Tubektomi
Plus:
* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,1/100 wanita per tahun.
Minus:
* Bersifat permanen
* Tidak terlindung dari penyakit menular seksual
Vasektomi
Plus:
* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,3/100 wanita per tahun.
Minus:
* Bersifat permanen.
* Tidak terlindung dari penyakit
menular seksual.
SESUAIKAN DENGAN USIA
Pemilihan
alat kontrasepsi perlu
disesuaikan dengan usia. Bagi perempuan 20-35 tahun disarankan menggunakan
kontrasepsi pil atau kondom. “Alat Kontrasepsi Dalam Rahim seperti IUD atau
Spiral adalah pilihan kedua untuk menghindari terjadinya risiko infeksi pada
rahim.”
Dengan alasan yang sama pula, AKDR
sebaiknya tidak digunakan bagi perempuan yang belum pernah memiliki momongan.
IUD/Spiral bisa dipakai perempuan yang telah mempunyai anak atau telah berusia
di atas 30 tahun. Sedangkan bagi perempuan di atas 40 tahun jangan menggunakan
kontrasepsi pil. “Pil KB biasanya menggunakan hormon estrogen dan atau gestagen
sintetik.”
Untuk mengonsumsi pil ini dibutuhkan
fungsi hati yang cukup bagus, sementara fungsi hati pada wanita di atas 40
tahun biasanya sudah berkurang. Lebih baik, gunakan AKDR atau Kontap
(kontrasepsi mantap), seperti tubektomi atau vasektomi.
SADARI RISIKONYA
Seperti
sudah diketahui, kecuali kontrasepsi mantap, pilihan lainnya hanya menjamin di
atas 90%. Artinya, masih ada peluang sekitar 1-10% terjadinya kehamilan.
Contohnya ada seorang pria di
Amerika yang merasa heran istrinya bisa hamil lagi padahal selama berhubungan
dia menggunakan kondom. Ketika menuntut produsen kondom merek itu, diketahui
bahwa efektivitas kondom tersebut hanya 99% dan itu sudah tertulis dalam
kemasannya. Kebetulan pasangan inilah yang mendapat “kehormatan” untuk menjadi
konsumen yang 1% tadi.
“IUD
sesuai namanya : Intra Uterine Device, berarti alat yang dimasukkan ke uterus
(rahim). Kita menyebutnya spiral, karena dulu baru keluar yang bentuknya
melingkar – lingkar seperti spiral. Tapi sekarang bentuknya sudah tidak
melingkar – lingkar lagi, tetapi seperti huruf T sedangkan pil tidak termasuk
IUD. Memang efek dari penggunaan IUD tergantung dari kondisi tubuh masing –
masing.
Prinsip
awalnya KB adalah mengatur kehamilan. Tiap orang punya alasan masing-masing. Secara medis, KB
dapat dilakukan secara hormonal dan non
hormonal. Hormonal menggunakan beberapa media: pil KB, suntik KB,
dan susuk KB (implant di lengan atas). Sedangkan non hormonal berupa:
spiral/IUD, kondom (oleh suami), dan operasi/pembedahan, yaitu
tubektomi dan vasektomi.
Biasanya
pada usia dengan kemampuan reproduksi optimal (20 – 30 tahun), dokter menyarankan menggunakan
hormonal, tetapi
jika sudah masuk usia risiko tinggi (> 35 tahun), kecenderungan bergeser pada tindakan
‘sterilisasi’ (tubektomi). Atau
pada usia reproduksi optimal, namun jumlah anak lebih dari tiga (multipara), apalagi jika jaraknya
berdekatan, ditambah dengan kehamilan
yang bermasalah pada tiap kehamilan,
atau sekalipun anak baru
satu dengan gangguan kesehatan yang berisiko jika memiliki anak lagi, dokter bisa menyarankan
tindakan tubektomi.
KB juga
berkontribusi terhadap penurunan AKI
dan AKB, yaitu
menghindari risiko kehamilan 4-
terlalu. Faktor
risiko kehamilan empat terlalu
(4T) pada ibu
berkaitan dengan umur ibu pada
waktu melahirkan
kurang dari 20 tahun (terlalu
muda), umur ibu pada
waktu melahirkan di atas
35 tahun (terlalu tua), ibu yang telah mengalami
4 kali kehamilan
atau lebih (terlalu banyak),
ibu
yang mempunyai
jarak kelahiran dengan
persalinan
sebelumnya kurang dari 24 bulan
(terlalu dekat).
Untuk mengkaji
kejadian risiko kehamilan
“4-terlalu“,
seseorang ditentukan oleh niat; dan
niat dipengaruhi
oleh sikap dan norma sosial
yang biasanya
dipengaruhi oleh faktor
pengetahuan,
keyakinan dan faktor demografis.
Notoatmodjo,
dkk. (1989)4 menyatakan bahwa
merubah atau
memotivasi seseorang untuk mau
menerima suatu
kebiasaan baru bukanlah hal
yang mudah. Hal
ini berkaitan dengan proses
inter-personal, yaitu apa keuntungan yang akan
diperoleh bila
menerima kebiasaan baru
tersebut. Proses
inter-personal, yaitu apakah
dengan menerima
gagasan baru itu tidak
tersisih dari
kelompoknya. Nilai-nilai yang dianut
seseorang bukan
saja berdasarkan apa yang
dialami dan
dianggap baik oleh dirinya tapi juga
nilai tersebut
telah dianut bersama ole````````````````````````````````````````````````h
kelompok dan
masyarakat.
Perilaku manusia
sebenarnya merupakan
refleksi dari
beberapa gejala kejiwaan. Apabila
ditelusuri lebih
lanjut, gejala kejiwaan tersebut
diatas
ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai
faktor lain, di
antaranya adalah faktor
pengalaman,
keyakinan, sarana fisik, sosio
budaya
masyarakat dan sebagainya.
Macam-macam
alat kontrasepsi
Berikut ini adalah beberapa macam alat-alat
kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat sekarang ini. Macam-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah
:
• Alat Kontarepsi Berupa Kondom
• Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma
• Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB
• Alat Kontarepsi Berupa Suntikan KB (KB Suntik)
• Alat Kontarepsi Berupa Pil KB
ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM
Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung
dari karet yang diselubungkan ke organ reproduksi lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma
bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Kondom merupakan
salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering di-gunakan. Kondom juga bisa
digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus HIV dan
penyakit menular seksual.
Aman atau efektifnya pemakaian kondom sebagai alat
pencegah kehamilan dan pencegah penyebaran penyakit ternyata tergantung pada
cara pemakaiannya. Jika kondom dipakai secara tepat dan benar, maka kondom akan
dapat melindungi. Jika dipakai secara asal-asalan, ada
kemungkinan kegagalan penggunaan kondom, yakni meski sudah digunakan, tetap
saja dapat hamil atau terinfeksi
penyakit menular seksual.
Karena kalau penis sudah tidak dalam keadaan ereksi,
kondom akan menjadi longgar dan sperma yang sudah tertampung tadi bisa merembes
keluar dan dapat membuahi. Kesalahan pemakaian kondom yang lain adalah
membuat kondom robek, misalnya karena kena kuku atau ikut robek saat membuka
plastiknya. Kondom yang sudah digunakan harus segera dibuang dan tidak boleh
dipakai lagi. Perhatikan juga tanggal kadaluarsanya, karena berkaitan dengan
elastisitas kondom tersebut.
Menurut penelitian, kondom terbukti memiliki
kemungkinan kegagalan sebesar 2-3%. Karena
itu, untuk meningkatkan efektifitas kondom, lebih baik gunakan bersama-sama
dengan alat kontrasepsi lain, misalnya spermisida. Spermisida adalah senyawa
kimia yang berfungsi membunuh sperma, bentuknya bisa berupa jeli, krem, sampai
busa atau tablet yang harus dimasukkan ke dalam vagina.
ALAT KONTRASEPSI
BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)
Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di
bawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Bentuknya
semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya
sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul
atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif
berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit.
Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi
sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3
tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini
biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin
hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek
daripada batang korek api. Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan
kehamilan bisa terjadi.
Cara
pencabutan Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan
kecil dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan
Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebih dahulu,dengan tujuan untuk
mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak.
Cara Kerja
Sama dengan pil namun susuk ditanamkan di dalam
kulit, biasanya di lengan atas. Implan mengandung progesteron yang akan
terlepas secara perlahan dalam tubuh.
Efektifitas
• Lendir serviks menjadi kental
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga
sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi
• 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan
per 100 perempuan)
Indikasi Susuk KB
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak
antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
Yang Harus Ibu Lakukan Setelah Pemasangan Implan
Daftarkan diri segera ke Pos KB Desa atau pusat
pelayanan kesehatan lainya, agar dapat dibantu mengingatkan pada saat jatuh
tempo pencabutannya. Sesudah pemasangan mungkin Ibu mengalami sedikit nyeri
dibekas tempat pemasangan, Ibu tidak usah khawatir, karena rasa nyeri akan
hilang dalam satu atau dua hari. Sesudah 5 Tahun Implan harus dicabut, dan apabila berniat memakai implant kembali maka
implant dapat dipasangkan lagi.
Keuntungan
• Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil.
Kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan
terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
• Melindungi wanita dari kanker rahim.
• Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui.
• Tidak mengganggu aktivitas seksual.
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang
• Pengembalian
tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidak menggangu kegiatan senggama
• Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada
keluhan
• Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid
• Mengurangi/memperbaiki anemia
• Melindungi terjadinya kanker endometrium
• Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
• Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit
radang panggul
• Menurunkan angka kejadian endometriosis.
Kelemahan
Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati,
kanker payudara, perdarahan tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan
darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol tinggi, siklus menstruasi
tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang
tampak dari luar atau terasa bila diraba. Pada kebanyakan klien dapat
menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), ipermenorea, atau
meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.
Keluhan-Keluhan yang Dapat Timbul akibat Pemasangan
• Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan,
nyeri payudara, mual-mual, pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau
kegelisahan
• Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk
insersi dan pencabutan
• Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi
menular seksual termasuk AIDS
• Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik
untuk pencabutan
• Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat
tuberkulosis atau obat epilepsy
• Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi
(1,3 per 100.000 wanita pertahun)
• Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang
lebih banyak selama menstruasi.
• Hematoma/pembekakan dan nyeri.
Efek Samping
Gangguan pola Haid :
• Tidak haid
• Pendarahan yang tidak lama
• Kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan
• Perdarahan
• Siklus menstruasi lebih panjang
• Rambut rontok
• Gairah seksual turín
• Jerawat dan depresi.
Manfaat-manfaat
KB
Setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat
berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran
kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu.
Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat :
1. Kehamilan terlalu dini : Perempuan yang sudah
hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian
sewaktu persalinan. Mengapa? karena tubuhnya belum sepenihnya tumbuh; belum
cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya pun dihadang
oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
2. Kehamilan terlalu “telat” : Perempuan yang
usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak
bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema kesehatan lain, atau
sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu
berdesakan jaraknya. Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan
kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah
hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah
bahkan juga bahaya kematian, menghadang.
3. Terlalu sering hamil dan melahirkan : Perempuan
yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan
hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin
lagi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah
anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah
sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya. Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat
apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh
lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang
akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan
dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang
nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau
tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri.
Kalau Anda sudah
mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling
cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari untung-rugi tiap metoda lebih dahulu.
Ada 5 corak
metoda KB:
1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara
mengahlangi sperma dari pertemuan dengan sel telur (merintangi
pembuahan).
2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur
mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar
dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan
ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
4. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui
kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa
itu.
5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda
taua pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu
operasi.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL
Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception).
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan
progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa
cara sekaligus sbb:
• Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel
telur)
• Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim
sehingga menghalangi masuknya sperma
• Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima
hasil pembuahan
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan
perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang
paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti
minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.
MANFAAT TAMBAHAN OC
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC
ternyata juga memberikan manfaat yang tidak langsung berhubungan dengan efek
kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu menyembuhkan atau mengurangi
resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu seperti:
1. Manfaat penyembuhan OC :
Menyembuhkan kelainan menstruasi. Pil kontrasepsi
dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain:
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular
cycle)
• Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu
banyak (hiper-menore)
• Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome /
PMS)
• Haid dengan rasa nyeri hebat di perut
(dismenore).
2. Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi
teratur dan lebih ringan sehingga resiko terkena anemia dan defisiensi besi
berkurang s/d 50%.
3. Mengatasi masalah hiper-androgenisme
Dalam tubuh
wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen. Hormon
androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh
wanita dalam jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan
tubuh dan gairah seksual (libido).
Wanita usia reproduktif
(± 15 – 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal dimana produksi
hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang bisa
menyebabkan:
• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak,
komedo, jerawat, ketombe (yang bisa menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme
(pola tumbuh rambut pada yang wanita yang menyerupai pria / male hair pattern)
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS
(poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa menyebabkan sulit punya anak, kegemukan
(obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat
anti-androgen paling efektif saat ini yang bekerja khusus mengatasi masalah
hiper-androgen dengan menekan produksi androgen (dalam tubuh) dan minyak (di
bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan ketombe bahkan
jerawat.
Kesehatan
reproduksi mendapat perhatian khusus secara global sejak
diangkatnya isu
tersebut dalam Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan
Pembangunan (International
Conference on Population and Development, ICPD), di
Kairo, Mesir pada
tahun 1994. Hal penting dalam konferensi tersebut adalah
disepakatinya
perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan
pembangunan dari
pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas
menjadi pendekatan
yang terfokus pada kesehatan reproduksi serta upaya pemenuhan
hak-hak reproduksi .
Dengan demikian pengendalian kependudukan telah bergeser ke arah yang
lebih luas, yang meliputi pemenuhan kebutuhan
kesehatan reproduksi bagi laki-laki dan perempuan
sepanjang siklus hidup,termasuk hak-hak reproduksinya, kesetaraan dan keadilan
gender, pemberdayaan perempuan
dan penanggulangan kekerasan berbasis gender, serta tanggung jawab laki-laki dalam kaitannya dengan kesehatan
reproduksi.
Laki-laki pada masa Perkawinan dan
Reproduksi
Pasangan suami istri yang baru
menikah tentu mengharapkan pernikahannya dapat dijalankan dengan penuh
kebahagiaan dan menghasilkan keturunan sesuai dengan salah satu tujuan
pernikahan itu sendiri. Salah satu fungsi utama dan penting dalam pernikahan
adalah kemampuan melakukan hubungan seksual secara benar dan menyenangkan. Hal
ini merupakan kebutuhan setiap pasangan suami istri dalam menjalani masa pernikahannya.
Gangguan pada hubungan seksual, disebut disfungsi seksual yang dapat dibagi
menjadi penurunan libido, ejakulasi dini, gangguan ereksi, tidak ejakulasi,
frekuensi melakukan hubungan seksual sangat jarang dan lain-lain, adalah
masalah yang harus dicari solusinya melalui konsultasi dan pengobatan oleh
Dokter spesialis Andrologi. Selama masa pernikahan, salah satu harapan pasangan
adalah mendapatkan keturunan. Diketahui bahwa 15% dari pasangan suami istri
mempunyai kesulitan untuk mendapatkan keturunan.
Laki-laki pada Usia Tua
Setelah masa bereproduksi, kehidupan
dan aktivitas sebagai suami istri harus dipertahankan sebagaimana mestinya,
hubungan seksual harus bisa dinikmati oleh pasangan, fisik harus dapat dijaga
dan dirawat supaya tetap sehat dan segar, penampilan harus tetap berwibawa,
makanan harus dijaga, proses menjadi tua diperlambat, kontrol kesehatan secara
rutin, waktu untuk keluarga harus lebih banyak, aktivitas seksual tak boleh
berhenti selama salah satu pasangan masih menginginkannya.
- Keluarga Berencana Pria
Selama ini pengaturan kehamilan,
umumnya melalui pihak wanita (istri). Dengan tingginya kesadaran akan
pentingnya Keluarga Berencana bagi keluarga di Indonesia, pihak pria (suami)
perlu berpartisipasi dalam masalah ini. Sekarang ini sedang dikembangkan KB
hormonal dengan target adalah pihak pria (suami), dengan demikian KB dalam
keluarga bisa dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Setiap
pasangan yang menjadi aseptor KB selama ini, tentu ingin mendapatkan keterangan
dan penjelasan yang memadai mengenai KB pria. Disini peran Dokter spesialis
Andrologi harus bisa sebagai solusi bagi masyarakat.
Secara
umum KB dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu,
bayi,ayah serta keluarga yang bersangkutan tidakakan menimbulkan kerugian
sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa masih banyak
pasangan usia subur yang belum terpenuhi jenis kontrasepsi yang sesuai dengan
pilihannya secara rasional, baik sesuai dengan tujuan pengaturan kelahirannya
atau kondisi fisik biologisnya. Masih banyak pengguna kontrasepsi yang kurang
efektif dan efisien serta memiliki jangka penggunaan sesuai kebutuhannya,
apakah tujuannya untuk menunda atau menjarangkan kelahiran atau tidak
menginginkan anak lagi.
Kecenderungan pola pemakaian
metode kontrasepsi di Indonesia yang tidak rasional ini disebabkan bahwa
pemilihan kontrasepsi secara rasional masih belurn tersosialisasi dengan baik
karena proses informed choice, KIP dan Konseling belum dilaksanakan secara
benar dan luas cakupannya. Padahal perkembangan teknologi kontrasepsi
sesungguhnya didasari oleh konsep¬konsep yang rasional sesuai tujuan
penggunaannya.
Selain itu, perlu diingat bahwa
kontrasepsi rasional bukan hanya mempertimbangkan aspek efektifitas teknologi
kontrasepsi dan tujuan penggunaan kontrasepsi (postponing, spacing atau
limiting), tetapi harus mempertimbangkan secara rasional dari kriteria
penerimaan dari aspek medis (medical eligible criteria).
Disisi lain kebutuhan pasangan
usia subur (PUS) untuk ikut KB, sebesar 70,6 persen. Tetapi masih ada kebutuhan
PUS untuk KB belum dapat dipenuhi atau biasa disebut unmeet need sebesar 9,1
persen, yang terdiri dari kebutuhan untuk spacing sebesar 4,3 persen dan untuk
limiting sebesar 4,7 persen. Upaya pemenuhan kebutuhan ini (unmeet need)
merupakan tantangan mendasar dalam pelaksanaan program KB.
Pada tataran globalpun, unmeet
need tersebut dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan program.
Hambatan yang paling utama adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan selalu
berhubungan dengan masalah pemerataan, akses dan kualitas pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi. Masalah yang timbul dalam kesehatan keluarga, terutama
kesehatan ibu dan anak lebih besar pad a daerah-daerah yang miskin
(tertinggal).
Hal ini disebabkan:
- Pelayanan KB dan kesehatan reproduksi terutama ketersediaan
kontrasepsi di daerah miskin sering kali belum tersedia secara meluas;
- Sulitnya menembus hambatan (batrier) geografis/fisik
- etersediaan tenaga yang tidak memadai
- Sumber dana dan peralatan yang kurang; dan
- Biaya transportasi ke tempat pelayanan yang tidak terjangkau oleh
penduduk miskin.
PLUS-MINUS
RAGAM METODE KONTRASEPSI
METODE KONTRASEPSI ALAMI
Metode
alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya
dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah
pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.
Plus:
* tidak ada efek samping
* ekonomis
Minus:
* Angka kegagalan tinggi. Faktanya, 10 - 30 dari 100 wanita, hamil setiap
tahun.
* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun
HIV/AIDS.
METODE KONTRASEPSI DENGAN ALAT
Bisa dibagi menjadi:
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A,
Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).
Plus:
* Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100
wanita tiap tahun.
Minus:
* Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar
kandungan.
* Komplikasi perforasi (lubang) uterus.
* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun
HIV/AIDS.
2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida.
Kondom
Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis,
sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut.
Plus:
* Aman dipakai
* Mudah didapat
* Cukup efektif bila digunakan dengan benar.
* Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B HIV/AIDS.
Minus:
* Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali
pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang
bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada
bungkus plastiknya.
* Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita per tahun.
Diafragma
Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya
dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja dengan cara menutupi mulut rahim,
sehingga sperma, meski masih masuk ke vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke
rahim.
Plus:
* Dapat dipakai berkali-kali.
* Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual hepatitis B HIV/AIDS.
Minus:
* Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 - 20 per 100 wanita per tahun.
* Sulit dipasang.
Spermisida
Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara
dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan
sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.
Plus:
* Melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual gonorrhea, klamida,
hepatitis B, HIV/AIDS
* Tidak didapatkan efek samping sistemik/pada tubuh.
Minus:
* Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun.
* Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B, penyakit menular seksual,
seperti HIV/AIDS, klamidia, gonorrhea.
* Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina.
* Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti
kondom atau diafragma.
3. Metode KB Hormonal
Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya
progesteron saja.
Pil KB Terpadu.
Pil yang dianjurkan adalah pil dosis rendah
yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram
progesteron.
Plus:
* Mudah didapat
Minus:
* Harus diminum setiap hari.
* Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu:
- ibu menyusui
- perokok
- berusia 40 tahun ke atas
- memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker, hipertensi,
diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya.
* Menimbulkan efek samping:
- terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
- mual-mual
- sakit kepala
Pil KB Mini
Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja.
Plus:
* Dapat digunakan untuk ibu menyusui
* Mudah didapat
Minus:
* Memiliki efek samping yaitu:
- pendarahan tidak teratur
- haid tidak datang
- terkadang muncul sakit kepala
Suntikan
Suntikan
KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik kembali.
Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun
AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi karena ketidakpatuhan terhadap jadwal
suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan KB salah satunya
yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
Yang
perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan dihentikan harus menunggu 1 tahun
atau lebih untuk bisa hamil kembali.
Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu:
* Suntikan progestin;
Plus:
* Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau wanita yang tidak boleh memakai
tambahan estrogen.
Minus:
* Memiliki efek samping:
- pendarahan tidak teratur
- haid tidak datang
- berat badan bertambah
* Suntikan terpadu
* Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo
estrogen-progesteron atau cyklofem.
Plus:
* Tidak mempengaruhi siklus haid
Minus:
* Tidak bisa dipakai ibu menyusui
* Sulit diperoleh
* Relatif mahal
* Tidak dianjurkan bagi wanita yang tidak disarankan minum pil KB terpadu dan
suntikan progestin.
Susuk
Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada
2 jenis:
- Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun.
Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi.
Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang dari 1 %.
- Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat
dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun.
Plus:
* Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun.
* Bisa digunakan oleh wanita yang mengalami masalah dengan hormon estrogen.
* Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobatan untuk kekejangan.
* Walau dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu.
Minus:
* Susuk lebih gampang dipasang daripada dicopot. Jadi
sebelum memakai metode ini, pastikan pekerja kesehatan di klinik atau pos pelayanan
KB sudah terlatih dan terampil serta bersedia mencopot susuk seandainya tidak
lagi dikehendaki.
* Susuk sebaiknya dihindari jika yang bersangkutan:
- Pengidap kanker atau benjolan keras di payudara
- Haidnya sudah terlambat datang
- Mengalami perdarahan abnormal dari vagina
- Penderita sakit jantung
- Ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang
METODE KONTRASEPSI LAKTASI
Metode
ini hanya bisa diterapkan pada ibu menyusui yang benar-benar menyusui secara
eksklusif/terus-menerus.
Plus:
* Ekonomis.
* Mengurangi perdarahan pascamelahirkan.
* Memberikan nutrisi yang baik pada bayi.
Minus:
* Hanya melindungi pada 6 bulan pertama.
* Angka kegagalan/kehamilan 6 per 100 wanita per tahun.
METODE KONTRASEPSI DARURAT (PASCASANGGAMA)
Sebenarnya
kontrasepsi ini bukan merupakan alternatif untuk pencegahan kehamilan. Namun,
dalam keadaan darurat metode kontrasepsi ini dapat digunakan, yaitu setelah
berhubungan seks dan sebelum implantasi (menempelnya embrio pada dinding
rahim).
Yang
perlu dicermati, kontrasepsi darurat hanya dibolehkan bagi wanita yang tidak
menggunakan jenis kontrasepsi apa pun dan yang melakukan sanggama pada
pertengahan siklus haidnya.
Ada beberapa jenis kontrasepsi darurat:
* Estrogen:
Sudah mulai ditinggalkan karena dosis yang digunakan cukup tinggi, sehingga
menimbulkan banyak efek samping.
* Estrogen-progesteron:
Diberikan dalam 24 jam atau paling lambat 48 jam pascasanggama. Dosisnya harus
tinggi.
* Gestagen:
Diberikan paling lambat 3 jam setelah sanggama.
* Danazol:
Dosis yang diperlukan 800-1200 mg/hari. Banyak menimbulkan efek samping.
* Antiprogestin:
Dikenal sebagai abortivum. Dosisnya cukup 600 mg/hari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Efektivitasnya lebih tinggi bila digunakan segera setelah sanggama.
- Untuk menghindari gangguan siklus haid, gunakan hanya 1 kali pada 1 siklus
haid.
- Bila tidak terjadi haid pada siklus berikutnya, ibu harus melakukan tes
kehamilan.
- Setelah menggunakan kontrasepsi darurat sebaiknya tidak melakukan sanggama lagi
sampai datang siklus haid berikut.
- Bila embrio telah tertanam dalam rahim maka pil atau tablet tidak dapat
mencegah kehamilan. Kalau digunakan malah dapat menimbulkan efek kecacatan.
Oleh karena itu steroid seks tidak boleh diberikan setelah 72 jam pascasanggama.
Bila waktu telah dilampaui dan implantasi tetap hendak dicegah, maka akan
dipasang AKDR dari tembaga.
Minus:
* Sakit kepala, mual, dan muntah. Yang bersangkutan perlu diberi obat
antimuntah. Kalau terjadi kehamilan maka perlu dipertimbangkan pengakhiran
kehamilan untuk mencegah efek kecacatan/kelainan pada janin.
METODE KONTRASEPSI MANTAP
Dikenal
juga dengan sterilisasi, yaitu operasi pada saluran indung telur (perempuan)
atau saluran sperma (laki-laki) agar steril atau tak ada sel telur untuk
dibuahi maupun sel sperma untuk membuahi. Sterilisasi pada wanita disebut
dengan tubektomi sedangkan para pria dikenal dengan vasektomi.
Tubektomi
Plus:
* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,1/100 wanita per tahun.
Minus:
* Bersifat permanen
* Tidak terlindung dari penyakit menular seksual
Vasektomi
Plus:
* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,3/100 wanita per tahun.
Kontrasepsi Rasional
Pengertian kontrasepsi rasional
Kontrasepsi rasional adalah suatu pola pemakaiankontrasepsi dimana
pilihan pemakaian kontrasepsidisesuaikan dengan kurun reproduksi sehat.Kurun
reproduksi sehat sendiri mengandung pengertiansebagai suatu pola perilaku
reproduksi dimana pengaturan danperencanaan kehamilan dilaksanakan pada masa dimanakehamilan
akan berlangsung dengan aman dan pada tingkatkesehatan yangsetinggi±tingginya . Pilihan kontrasepsi secara
rasional pada dasarnyaadalah merupakan pilihan klien secara sukarela tanpa
adanyaunsur paksaan, yang didasarkan pada pertimbangan secararasional dari
sudut tujuan/teknis penggunaan, kondisikesehatan medis, dan kondisi
sosial-ekonomis dari masing-masing pasangan.
. Tujuan dan manfaat
Tujuan pemakaian
kontrasepsi rasional adalahmembantu setiap pasangan subur agar dapat
mewujudkanpraktek reproduksi sehat, sehingga tujuan mewujudkan keluarga kecil sejahtera dapat di
capai. Manfaat yang diperolehdari pemakaian kontrasepsi rasional adalah :a.
Membantu pasangan usia subur yang umur istrinya kurangdari 20 tahun untuk
menunda kehamilannya dengan caramenganjurkan mereka memakai alat kontrasepsi
yangsesuai sampai istrinya berumur 20 tahun atau lebih. Selainitu apabila
pasangan tersebut secara ekonomis /pshycologis belum siap maka di anjurkan pula
untukmenggunakan alat kontrasepsi yang sesuai.b. Membantu pasangan usia subur
yang istrinya berumur antara 20 ± 30 tahun untuk merencanakan
kehamilanpertamanya, mengatur jarak kehamilan pertama dankedua, dengan cara
menganjurkan mereka memakai alatkotrasepsi yang sesuai.c. Membantu pasangan
usia subur yang istrinya sudahberumur lebih dari 30 tahun dan telah mempunyai
duaanak untuk tidak hamil lagi, dengan cara menganjurkanmereka memakai alat
kotrasepsi yang sesuai.
. Sasaran kontrasepsi rasional
Sasaran pola pemakaian
kotrasepsi rasional secaralangsung adalah semua pasangan usia subur dan
pesertakeluarga berencana. Sedangkan Sasaran pola pemakaiankotrasepsi rasional
secara tidak langsung adalah para petugaskeluarga berencana baik yang ada di
lapanan maupun petugas yang memegang kebijaksanaan. Selain itu paratokoh masyarakat,
ahli agama, yang dapat membantumemberikan pengertian dan dorongan kepada para
pasanganusia subur agar melaksanakan pemakaian alat kontrasepsisecara
rasional.Sasaran tidak langsung lain adalah para kader yangsecara sukarela
memantu membina para pasangan usia subur dan para peserta keluarga
berencana.
Pola dasar penggunaan kontrasepsi yang
rasional
Agar dapat mewujudkan pelayanan yang aman danbermutu diperlukan
kesatuan pemikiran tentang pola dasar penggunaan kontrasepsi yang rasional.
Pola penggunaankontrasepsi yang ini haruslah sesuai dengan tahapan usia,sesuai
dengan penyakit dan mungkin ada banyak faktor kesehatan yang lainnya.
Pola dasar penggunaan
kontrasepsi tersebut sebagai berikut :
1. Fase Menunda / Mencegah
Kehamilan
Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyaianak dulu karena berbagai
alasan dan prioritaspenggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masihmuda
dibandingkan penggunaan kondom karenapasangan muda masih tinggi frekuensi
bersenggama, sehingga akan memiliki kegagalantinggi. PenggunaanIUD mini bagi yang
belum mempunyai anak pada masaini dapat dianjurkan terlebih bagi calon peserta
dengankontra indikasi pil oral.
Ciri-ciri Kontrasepsi yang
diperlukan adalah :
a. Reversibilitas yang
tinggi artinya kembalinya kesuburandapat terjamin hampir 100% karena pada masa
inipeserta belum mempunyai anak.
b. Efektifitas yang tinggi
kerena kegagalan akanmenyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko tinggidan
kegagalan ini merupakan kegagalan program.
2. Fase Menjarangkan
Kehamilan
Umur diantara 20-30 tahun merupakan usia terbaik untukmengandung dan
melahirkan. Segera setelah anakpertama lahir maka dianjurkan untuk memakai
IUDsebagai pilihan utama. Kegagalan yang menyebabkankelahiran cukup tinggi
namun disini kurang berbahayakarena yang bersangkutan berada pada usia
melahirkanyang baik. Disini kegagalan kontrasepsi bukanlahkegagalan program
.
Ciri-ciri kontrasepsi yang
dibutuhkan :
a. Efektifitas cukup
tinggi.
b. Reversibilitas cukup
tinggi karena peserta masihmengharapkan punya anak lagi.
c. Dapat dipakai 2-4 tahun
yaitu sesuai dengan jarakkehamilan yang direncanakan.
d. Tidak menghambat ASI
karena ASI adalah makananterbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun akanmempunyai
angka kesakitan dan kematian anak
3. Fase
Menghentikan/mengakhiri Kehamilan/Kesuburan.
Alasan mengakhiri
kesuburan :
a. Ibu-ibu diatas usia 30
tahun dianjurkan untuk tidakhamil atau tidak punya anak lagi karena alasan
medisdan alasan lainnya.
b. Pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap.
c. Pil oral kurang
dianjurkan karena usia itu yang relativetua dan mempunyai kemungkinan timbulnya
efeksamping dan komplikasi.
Ciri-ciri kontrasepsi yang
dibutuhkan :
a. Efektifitas sangat
tinggi, kegagalan menyebabkanterjadinya kehamilan dengan resiko tinggi ibu
dananak.
b. Dapat dipakai untuk
jangka panjang.
c. Tidak menambah kelainan
yang ada
Pil
KB Pria Aman dan
Efektif
Jika
selama ini wanita dituntut selalu mengkonsumsi pil KB saat berhubungan seksual,
kini kewajiban tersebut bisa digantikan oleh pria. Studi di Inggris menemukan
pil kontrasepsi pada pria terbukti aman dan efektif untuk mengontrol kelahiran.
Percobaan
yang dilakukan pada 1.500 pria menemukan tingkat sperma mereka akan 'pulih'
dalam periode waktu tiga bulan setelah mereka tak mengkonsumsi pil tersebut.
Pernyataan ini dimuat dalam jurnal 'The Lancet' yang akan dipublikasikan dalam
waktu dekat.
"Studi
ini makin meningkatkan keyakinan bahwa pil kontrasepsi juga bisa dilakukan oleh
pria. Selain bisa berpartisipasi menekan angka kelahiran, pil ini juga turut
membantu mengatur program keluarga berencana, yang selama ini lebih banyak
didominasi wanita," papar Peter Liu dari Universitas Sydney.
Sementara
itu Fred Wu dari Universitas Manchester mengatakan pada surat kabar Daily Mail,
pil-pil tersebut diharapkan mulai beredar di pasaran sekitar lima sampai
delapan tahun mendatang.
Studi
dan riset tentang pil KB pada pria ini pernah dilakukan pada 2002 lalu, oleh
para dokter di Universitas Washington dalam usahanya mengembangkan pil KB
khusus pria sebagai alternatif lain selain menggunakan kondom.
Mereka
meminta 50 pria untuk meminum tablet yang mengandung hormon untuk 'mengakali'
sistem tubuh mereka. Seperti halnya pil yang biasanya dikonsumsi wanita, pil
ini bisa menekan jutaan sperma yang diproduksi pria setiap harinya.
"Sebetulnya
agak lebih sulit, secara biologis, untuk mematikan produksi semua sperma
itu," kata Dr William Bremner, direktur Male Contraception Research Center
pada Universitas Washington, yang mengaku menghabiskan dana sekitar US$9,5 juta
selama lima tahun penelitian. Bremner
sendiri sudah mempelajari pil kontrasepsi selama 25 tahun, namun penelitian di
bidang ini bisa dibilang sangat lamban, karena seluruh masyarakat dan industri
farmasi di Amerika masih percaya dengan keyakinan bahwa pencegahan kehamilan
itu semata-mata hanya urusan wanita.
Bagaimana pil tersebut bekerja?
"Seperti kita tahu testikel (buah pelir) memproduksi testosteron dan
sperma," kata Dr. John Amory dari Universitas Washington. Pil ini
memanfaatkan testosterone eksternal yang memberi isyarat pada otak dan kemudian
meminta testikel untuk berhenti memproduksi sperma dan testosteron.
Penambahan
progestin turut memperbaiki keefektifan pil tersebut hampir sekitar 95 persen,
meskipun para peneliti masih terus menguji apa yang bisa mengontrol sperma
berhenti berproduksi.
Penelitian
akan terus dikembangkan untuk menghentikan produksi sperma namun tanpa
mengurangi gairah seksual, metabolisme normal tubuh serta mengurangi resiko
gangguan prostat.
Beberapa Informasi tentang Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra
berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara
sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Ada dua
pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara
kontrasepsi moderen (metode efektif).Banyak pria ingin berbagi tanggung jawab dalam
pencegahan kehamilan, sayangnya jumlah pilihan kontrasepsi yang tersedia untuk pria saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan
untuk wanita. Metode kontrasepsi pria mencakup kondom pria, vasektomi (sterilisasi pria), dan penarikan (alias senggama
terputus). Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode adalah sebagai
berikut:
Metode
Kelebihan
Kekurangan
|
98 persen efektif bila
digunakan dengan benar, setiap saat
Murah, tersedia secara luas
Banyak jenis dan ukuran
Harus dilpasang pada saat
berhubungan seks, setiap kali (meskipun dapat
menjadi ‘kelebihan’ jika Anda melibatkan pasangan saat memasang,
sebagai foreplay!)
|
Vasektomi (pembedahan untuk memotong vas deferens,
tabung yang menyalurkan sperma)
Lebih dari 99 persen efektif
Tidak mudah reversibel
Membutuhkan operasi, bisa mahal
|
Selalu tersedia dan gratis
Sampai 96 persen efektif dengan
penggunaan sempurna (selalu menarik keluar sebelum ejakulasi)
Sekitar 20 persen tingkat kegagalan
dengan penggunaan yang khas
Harus menarik penis sebelum klimaks,
setiap kali
|
Berdasarkan informasi di
atas, dapat melihat bahwa kondom adalah metode
kontrasepsi
yang lebih handal dan tetap mempertahankan kesuburan seorang pria (kondom juga satu-satunya
metode yang melindungi terhadap PMS). Sejumlah metode baru kontrasepsi pria sedang dalam uji
klinis di Indonesia, India dan negara lainnya, namun kemungkinan baru akan
tersedia di pasar dalam beberapa tahun ke depan.
Para peneliti sedang
mengembangkan kontrasepsi hormonal untuk pria yang benar-benar reversibel dan cukup
menjanjikan dalam tes awal. Kontrasepsi ini terdiri dari dua
gel yang berisi progestin (hormon progesteron sintetis) dan testosteron (hormon reproduksi pria). Kombinasi ini menekan produksi sperma
dengan menurunkan kadar hormon pria.
Dalam sebuah penelitian awal, penerapan kontrasepsi hormonal itu pada kulit
setiap hari mengurangi jumlah sperma hingga di bawah tingkat normal yang
diperlukan untuk reproduksi.
Pemimpin penelitian ini
adalah Christina Wang, seorang profesor kedokteran dari Los Angeles Biomedical
Research Institute di University of California Medical Center.
Wang mengatakan gel
memiliki sedikit efek samping yang merugikan, utamanya adalah peningkatan jerawat pada beberapa
pria. “Kami tidak tahu
mengapa, tapi kami berpikir bahwa mungkin dosis testosteron yang diberikan
sedikit lebih tinggi dari tingkat testosteron pria itu sendiri,” kata Wang.
Dalam uji klinis yang lebih besar, Wang mengatakan pria akan diberi dosis
testosteron yang lebih kecil.
Lima puluh enam pria
sehat telah menyelesaikan enam bulan percobaan awal dengan gel kontrasepsi itu. Sekitar 90 persen
dari mereka yang menerima kombinasi hormon memiliki konsentrasi sperma kurang
dari satu juta sel sperma per mililiter, pada dasarnya membuat mereka tidak
subur. Di antara pria yang menggunakan gel testosteron saja, hanya 23 persen
mengalami penurunan jumlah sperma yang sama.
Rejine Siturk-Ware
adalah ahli endokrinologi reproduksi dari Population
Council di New York, sebuah kelompok nirlaba yang meneliti
pengembangan Nesterone, progestin sintetis yang digunakan dalam gel. Dalam
dosis lebih tinggi daripada yang diproduksi secara alami oleh wanita, molekul progestin bekerja
pada kelenjar hipofisis di otak untuk memblokir produksi sperma. Tapi bila
digunakan sendirian, Nesterone menyebabkan efek samping, termasuk penurunan libido. Itulah sebabnya testosteron perlu
dicampurkan dalam kontrasepsi.
Siturk-Ware mengatakan setidaknya perlu 30
hari bagi gel untuk memblokir produksi sperma, sehingga kontrasepsi hormonal ini tidak bekerja
langsung seperti pil. Sekitar satu bulan setelah seorang pria berhenti
mengaplikasikannya, efek kontrasepsi akan menghilang. Siturk-Ware
mengatakan studi di empat benua menunjukkan sebagian besar pria akan mendukung
bentuk kontrasepsi selain kondom dan vasektomi, prosedur pembedahan untuk sterilisasi pria.
“Ini sesuatu yang dapat
mereka gunakan sendiri, tidak memerlukan perawat kesehatan untuk memasukkan implan atau untuk melakukan
suntikan.. Jadi konsep gel terlihat sangat positif,” kata Siturk-Ware.
Sebelum memulai
percobaan yang lebih besar, hormon akan diformulasikan ke dalam gel tunggal,
sehingga lebih mudah untuk diterapkan. Para peneliti mengatakan bahwa karena
perlu menjalani proses persetujuan Pemerintah, gel kontrasepsi pria ini baru akan hadir di
pasar dalam beberapa tahun mendatang.
Cincin Vagina
Cincin vagina adalah sebuah cincin
fleksibel yang berdiameter sekitar 5 cm dan mengandung hormon sintetis dosis rendah (progestin dan estrogen). Cincin ditempatkan di
vagina dan dibiarkan pada tempatnya selama tiga minggu dan dikeluarkan selama
sepekan selanjutnya setiap bulan. Selama penempatan, cincin melepaskan hormon yang langsung diserap melalui dinding vagina dan kemudian
didistribusikan ke dalam aliran darah. Kehamilan dicegah oleh tindakan
hormon-hormon tersebut.
Nama
Lain
Cincin KB, NuvaRing (sesuai
nama mereknya)
Jenis
Kontrasepsi
Metode Hormonal
Metode
Kerja
Cara kerja cincin vagina sama seperti
pada pil kontrasepsi yang mengandung estrogen
dan progestin. Hormon-hormon itu bekerja dengan mencegah ovulasi. Kehamilan tidak dapat
terjadi jika tidak ada telur untuk bergabung dengan sperma.
Hormon juga mencegah kehamilan dengan penebalan lendir serviks, yang memblokir
pergerakan sperma. Selain itu, hormon juga menipiskan lapisan
rahim sehingga telur yang dibuahi tidak dapat menempel di rahim.
Cara
Pemakaian
Untuk mengetahui hari apa yang terbaik bagi
Anda untuk mulai menggunakan ring, berbicaralah dengan dokter Anda. Paling
sering, wanita mulai menggunakan cincin vagina setelah lima hari dari
hari pertama menstruasi. Dengan begitu, mereka
segera terlindungi dari kehamilan mulai hari ke-7.
Berikut adalah beberapa
rincian lebih spesifik tentang menggunakan cincin:
- Simpan cincin yang tidak terpakai pada
suhu kamar dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
- Periksa tanggal daluwarsa
tiap-tiap paket cincin sebelum penyisipan.
- Cuci tangan dengan sabun dan
air.
- Gunakan jari Anda untuk menekan
kedua sisi ring secara perlahan-lahan ke dalam
vagina Anda. Posisi yang tepat dari cincin tidak terlalu
penting.
- Tidak perlu untuk melepas cincin
selama hubungan vagina.
- Keluarkan dalam tiga
minggu pada hari yang sama dalam minggu pemasangan.
- Jepitkan jari Anda pada tepi cincin dan
dengan lembut menariknya keluar dari vagina.
- Bungkus cincin dalam bungkusan foil
aslinya, dan buang di tempat sampah. Cincin yang telah
digunakan masih mengandung sejumlah hormon. Menggunakan
pembungkus foil melindungi anak-anak dan hewan
peliharaan yang mungkin bermain-main dengan cincin bekas
tersebut. Hal ini juga mengurangi kemungkinan bahwa hormon akan
mencemari tanah dan air.
- Setelah satu
minggu tanpa cincin, masukkan cincin yang baru - pada hari
yang sama.
- Selama istirahat satu minggu,
Anda biasanya akan mendapatkan menstruasi
Anda. Anda mungkin masih berdarah waktu menyisipkan sebuah
cincin baru. Ini hal yang normal. Cincin
vagina tetap harus dimasukkan pada hari
yang sama dengan saat dimasukkan dalam siklus terakhir,
atau Anda bisa hamil.
Efektivitas
Kemungkinan TIDAK hamil selama setahun pemakaian: 99%
. Kurang dari 1 per 100 wanita dapat hamil dengan penggunaan yang tepat.
Kelebihan
Cincin vagina bekerja mirip dengan
pil sehingga kelebihannya mirip, yaitu:
- Tidak mengganggu hubungan
seks. Otot di dalam vagina
memungkinkan cincin untuk tetap berada di tempatnya selama hubungan seks
dan / atau olahraga.
- Tidak perlu mengingat untuk
menempatkannya setiap hari / minggu. (Lama perlindungan 3 minggu, 1 minggu
jeda)
- Mengurangi perdarahan dan kram menstruasi.
- Mengurangi jerawat.
- Mengurangi risiko kanker ovarium dan
endometrium.
- Dapat hamil
segera setelah penggunaan dihentikan, jika ingin mendapatkan kehamilan.
Kekurangan
- Bukan pilihan
yang baik jika pasien merasa repot atau tidak nyaman.
- Peningkatan risiko serangan
jantung, stroke, atau bekuan darah (di
paru-paru, kaki, atau lengan), terutama jika Anda merokok lebih dari 15
batang sehari, atau berusia lebih dari 35 tahun dan merokok.
- Jika cincin dikeluarkan dari vagina
lebih dari 3 jam setiap hari selama periode 21 hari (3 minggu), kehamilan
dapat terjadi. Karena itu metode cadangan (kondom)
dianjurkan selama 7 hari.
- Tidak mencegah penyakit
menular seksual.
Efek
Samping
Efek samping yang
mungkin terjadi setelah dua atau tiga bulan pemakaian termasuk:
- Perdarahan di luar menstruasi
- Nyeri payudara
- Mual dan muntah
- Keputihan, iritasi vagina,
atau infeksi.
- Mengubah hasrat
seksual wanita.
Alat
kontrasepsi bagi pria yang disuntikkan ke bagian tubuh hampir menjadi kenyataan
dan relatif tidak menimbulkan efek samping, sementara dua perusahaan
obat-obatan Eropa siap memproduksinya. Para
ilmuwan Australia yang tergabung dalam Institut Riset ANZAC di Sydney,
menyatakan alat kontrasepsi itu 100 persen efektif, karena telah dicobakan
kepada 55 pria setiap tahunnya. Hasilnya, tidak ada seorang istri pun dari mereka hamil. Penelitian selama lima tahun itu
dilakukan dengan menyuntikan hormon dan memasang implant sebagai kontrol
kehamilan. Untuk itu, pria yang ingin ikut program keluarga berencana tidak
perlu mengkonsumsi pil pencegah kehamilan setiap harinya.
Kontrasepsi bekerja dengan cara menghambat
produksi sperma lewat penyuntikan-penyuntikan
progestin setiap tiga bulan. Hormon itu juga akan mengurangi dorongan seks
pria. Testoteron menjadi implant di bawah kulit pria, dengan begitu libido
dapat dikendalikan. Sesudah
periode 12 bulan, para peserta pria akan menghentikan pengobatan untuk
memulihkan kesuburan. Metode
ini membuktikan hampir berhasil, setidak-tidaknya bagi seorang anggota
kepolisian Sydney, Chris Hains. Istrinya hamil tujuh bulan setelah Hains
berhenti mendapat suntikan, dan kini mereka memiliki seorang anak laki-laki
berusia empat bulan.
Hains mengatakan, “Istriku Nicole memiliki masalah dengan kontrasepsi yang
dipakainya sehingga dokter menyarankan kepadanya agar menghentikan dulu pemakaian
pil kontrasepsi itu.”
Profesor David Handelsman yang
memimpin penelitian menyatakan, temuan kontrasepsi bagi pria itu sungguh
bermakna, utamanya menunjukkan bukti bahwa pria ikut bertanggung jawab dalam
program keluarga berencana.
Juru bicara dari Asosiasi Keluarga
Berencana, Melissa Dear kepada CNN mengatakan hasil penelitian itu akan membuka
jalan bagi penemuan lanjutan yakni kontrasepsi pria berbentuk tablet hormon.
Dokter spesialis kesehatan reproduksi
dari Unit Kesehatan Reproduksi di Edinburgh, Richard Anderson kepada BBC
menyatakan langkah selanjutnya terpulang pada perusahaan obat-obatan untuk
mulai melakukan produksi. Hal itu tidak akan berlangsung lama, paling dalam
hitungan beberapa tahun saja.
Sementara dua perusahaan obat-obatan
Eropa menyatakan bahwa mereka berharap dapat memproduksi dan memperdagangkan
pil kontrasepsi pria. Mereka mengintroduksi sebuah klinik
yang melibatkan 350 pria di Eropa.
Dua perusahaan itu masing-masing
Germany Schering AG (SCHG.DE) dan Akzo Nobel (AKZO.AS) yang telah
menandatangani kerja sama untuk mengembangkan kontrasepsi pria pada akhir
November, demikian Reuters menulis. “Kami merasa optimistis bahwa dapat
memasarkan produk tersebut kurang lebih dalam lima tahun,” kata juru bicara
Schering, Astrid Forster di Berlin. Kedua perusahaan itu telah melakukan
percobaan dengan injeksi testoteron yang dimasukkan ke bagian dalam kulit pria
setiap tiga atau empat bulan.
Serangkaian
studi seputar kontrasepsi pria telah dilakukan antara lain di Inggris, Prancis,
Jerman, Italia, Belanda, Swedia, Denmark, dan Finlandia. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), kontrasepsi pria yang dilakukan dengan diinjeksi
nyatanya dinilai 99 persen efektif. Ini merupakan langkah revolusioner di
bidang pembatasan kelahiran. Sebelumnya
kontrasepsi pria dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif seperti
terganggunya frekuensi hubungan seks dan menimbulkan
kelainan kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar