Selasa, 28 Januari 2014

PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN EKSPERIMEN

A.           Definisi Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Di samping itu penelitian eksperimental juga merupakan pendekatan penelitian yang khas yang ditunjukkan oleh dua hal yaitu pertama, penelitian eksperimen menguji secara langsung pengaruh satu variabel terhadap variabel lain dan yang kedua menguji hipotesis hubungan sebab akibat. Ciri utama penelitian eksperimental adalah pengontrolan variabel dan pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.
Menurut Syamsuddin & Vismaia (2007) Penelitian eksperimen (Experimental Research) adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai  pengaruh suatu perlakuan atau tindakan atau treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari "sesuatu" yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
B.            Jenis Penelitian Eksperimen
1.    Pra – Eksperimental
Rancangan praeksperimental belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. (Sugiyono, 2008)
Kadang-kadang sebuah penelitian eksperimental dilakukan tanpa kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, kelompok diberikan tes awal sebelum perlakuan eksperimental. Setelah treatment selesai, tes akhir diberikan untuk melihat prestasi. Efektivitas perlakuan pembelajaran diukur dengan membandingkan skor rata-rata tes awal dan tes akhir. Ketika ternyata bahwa skor rata-rata tes akhir secara signifikan lebih tinggi dari skor rata-rata tes awal, maka disimpulkan bahwa perlakuan pembelajaran efektif.
2.    Eksperimen Murni
Rancangan eksperimen murni sebenarnya melengkapi kekurangan dari rancangan sebelumnya. Dalam eksperimen murni mulai dikenal adanya kelompok kontrol dan cara mengukur perubahan yang muncul dalam kedua kelompok.
3.    Eksperimen Semu
Bentuk rancangan ini merupakan pengembangan dari eksperimen murni  yang sulit dilaksanakan. Rancangan ini memiliki kelompok kontrol, namun  tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
C.           Jenis Perancangan Penelitian Eksperimen
1.         Rancangan  yang termasuk pra-eksperimental adalah sebagai berikut :
a.             Studi Kasus Bentuk Tunggal (One-shot Case Study)
Paradigma dalam rancangan eksperimen ini dapat digambarkan seperti berikut.
 X         O
X = Treatment yang diberikan
O = Observasi
Dalam penyelenggaraan rancangan ini subjek disajikan dengan beberapa perlakuan, hanya tidak terdapat kelompok pembanding dan tanpa skor tes awal.
b.    Tes Awal - Tes Akhir Kelompok Tunggal ( The One Group Pretest – posttest)
Apabila pada rancangan nomor a tidak terdapat tes awal, maka pada rancangan ini terdapat tes awal sebelum diberikan perlakuan atau treatment. Rancangan ini dapat digambarkan seperti berikut.
 O1       X       02
O1 = Nilai tes awal
X = Treatmen yang diberikan
O2 = Nilai tes akhir setelah diberikan treatment
Kelebihan dari rancangan ini adalah peneliti dapat membandingkan hasil perlakuan yang diberikan, dengan adanya nilai tes awal peneliti bisa membandingkan hasilnya dengan mengobservasi dari nilai tes akhir.
c.    Perbandingan Kelompok Statis ( The Static Group Comparison Design )
Pada rancangan penelitian ini terdapat  satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi menjadi dua. Satu kelompok menerima perlakuan sedangkan  kelompok lainnya tidak mendapat perlakuan. Skor tes akhir digunakan untuk mengukur hasil perlakuan. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.

X       O1
          O2
X = Treatment yang diberikan
O1 = Hasil pengukuran setengah dari kelompok yang diberikan treatment
O2 = Hasil pengukuran setengah dari kelompok yang tidak diberikan treatment
2.  Rancangan yang termasuk eksperimen murni adalah sebagai berikut.
a.     Rancangan Secara Acak dengan Tes dan Kelompok Kontrol ( The Randomized Posttest Only Control Goup Design)
Terdapat dua kelompok dalam rancangan ini. Pemilihan kelompok dilakukan secara acak. Kelompok pertama  menerima perlakuan sedangkan kelompok lainnya tidak mendapatkan perlakuan. Nilai tes akhir menjadi digunakan untuk mengukur hasil perlakuan. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
 R       X       O1
 R                 O2
R = Kelompok rambang
X = Treatment yang diberikan
O1 = Nilai tes Akhir kelompok yang diberikan perlakuan
O2 = Nilai tes akhir kelompok yang tidak diberikan perlakuan
b.     Rancangan Secara Acak dengan Tes Awal dan Tes Akhir  dengan Kelompok Kontrol ( The Randomized Pretest - Posttest Control Goup Design)
Rancangan ini merupakan rancangan paling efektif dalam menunjukan hubungan sebab akibat. Rancangan ini melengkapi kelompok kontrol maupun pengukuran perubahan, tetapi juga menyertakan tes awal untuk menilai perbedaan antara dua kelompok. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.

 R     O1     X     O2
 R     O3     X     O4
R  = Kelompok rambang
O1 = Tes awal
O2 = Tes akhir
X  = Treatment yang diberikan
O3 = Tes awal
O4 = Tes akhir     
c.      Rancangan Secara Acak Empat Kelompok Solomon ( The Randomize Solomon Four Group Design )
Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
 R     O1     X     O2
 R     O1            O2
 R              X     O2
 R                     O2
R = Kelompok rambang
O1 = Tes awal
O2 = Tes akhir
X = Treatment yang diberikan
         Terdapat empat kelompok  pada rancangan ini. Dua kelompok diberikan tes awal dan dua kelompok lainnya tidak; satu dari kelompok tes awal diberikan perlakuan dan satu dari kelompok non tes awal diberikan perlakuan. Rancangan ini merupakan kombinasi dari dua rancangan sebelumnya.
d.      Rancangan Secara Acak dengan Pemasangan Subjek melalui Tes Akhir dan Kelompok Kontrol ( The Randomize Posttest-only Control Group Design)
Rancangan ini sedikit berbeda dengan rancangan sebelumnya. dalam rancangan ini terdapat pemasangan subjek secara rambang. Peneliti tidak melakukan tes awal. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
 R       X1       O1
 R       X2       O2
R = Kelompok rambang
X = Treatment yang diberikan
O = Nilai tes akhir
e.      Rancangan Secara Acak dengan Pemasangan Subjek melalui Tes Awal, Tes Akhir dan Kelompok Kontrol ( The Randomize Pretest-posttest  Control Group Design, using Mathced Subjects)
Rancangan ini hampir mirip dengan rancangan sebelumnya, namun perbedaannya adalah adanya tes awal dalam rancangan ini. Rancangan ini dapat digambarkan seperti berikut.
 R      O1       X1       O2
R       O1      X2       O2
R = Kelompok rambang
O1 = Tes awal
X = Treatment yang diberikan
O2 = Tes akhir


3. Beberapa rancangan yang termasuk eksperimen semu adalah sebagai berikut.
a.     Rancangan dengan Pemasangan Subjek melalui Tes Akhir dan Kelompok Kontrol ( The Randomized Postest – only Control Group Design, using Matched Subjects)
Dalam rancangan ini terdapat pemasangan subjek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol subjek. Peneliti tidak mengadakan tes awal. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
 M       X1       O2
 M       X2       O2 
M = Kelompok penjodohan
X = Treatment yang diberikan
O2 = Tes Akhir
b.     Rancangan  dengan pemasangan Subjek melalui Tes Awal – Tes Akhir dan Kelompok Kontrol ( The Randomized Pretest – Posttest Control Group Design, using Mathced Subjects)
Rancangan penelitian ini hampir mirip dengan rancangan sebelumnya, hanya letak perbedaaanya adalah  adanya tes awal dalam rancangan ini. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
 O1       M       X1       O2
 O3       M       X2       O2
M = Kelompok penjodohan
O1 dan O3 = Tes awal
O2 dan O4 = Tes akhir
X = Treatment yang diberikan
c.     Rancangan Tiga Perlakuan dengan Pengaruh Imbangan ( A Three Treatment Counter Balanced Design )
Dalam rancangan ini peneliti meneliti tiga kelompok. Semua kelompok diberikan perlakuan dan hanya ada tes akhir dalam rancangan ini. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
 M       X1       O1
 M       X2       O2
 M       X3       O3
M = Kelompok penjodohan
X = Treatment yang diberikan
O = Tes akhir
d.    Rancangan Rangkaian Waktu ( A Basic Time Series Design )
Rancangan ini secara aktual merupakan suatu ketelitian dari rancangan satu kelompok pretest-postes. Satu kelompok diberikan tes awal berulangkali, diberikan perlakuan kemudian diberikan tes akhir berulangkali. Peneliti akan lebih yakin terhadap keefektifan perlakuan yang diberkan jika skor yang muncul juga meningkat. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
 O1     O1     O1     X     O2     O2     O2
e.    Rancangan Faktorial ( Factorial Design )
Rancangan ini melibatkan dua atau lebih variabel bebas dan sekurangnya satu yang dimanipulasi oleh peneliti. Pada dasarnya rancangan ini merupakan elaborasi dari rancangan eksperimen murni. Istilah faktorial mengacu pada fakta bahwa racangan tersebut memiliki beberapa faktor dan setiap faktor memiliki dua atau lebih tingkatan.
         Tujuan dari suatu rancangan faktorial adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimen dapat digeneralisasikan melalui semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah efek tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kuantitatif dan Kualitatif. Raja Jakarta: Grafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ). Bandung:Alfabeta.


Syamsuddin A.R dan Vismaia S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung:Rosda Karya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar