Selasa, 28 Januari 2014

10 LANGKAH MENGENAL MASALAH KESEHATAN “PENYAKIT USUS BUNTU”

10 LANGKAH MENGENAL MASALAH KESEHATAN

“PENYAKIT USUS BUNTU”

Oleh : Septian Julifar Syamsul Huda

1.      Mengenal Masalah
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dariusus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivoramemiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Radang usus buntu timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi oleh karena berbagai macam infeksi.
Rasa sakit di sekitar usus buntu atau diseluruh perut dapat menyebabkan anak menjadi lekas marah atau lesu.

2.      Mengenal Penyebab Masalah
Radang usus buntu timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi karena berbagai macam infeksi. Pada kasus yang sama, usus buntu bengkak, dan kuman dapat berkembang di dalamnya. Jarang, benda asing dan cacing juga dapat menyebabkan radang usus buntu. Jika Radang Usus buntu tidak dapat dikenali atau diobati, usus buntu bisa pecah, membuat kantung meradang di luar usus tersebut (abscess) atau keluarnya isi dari usus buntu dan masuk ke rongga perut, menyebabkan peradangan yang serius (peritonitis). Pada sekitar 25% anak – anak dengan radang usus buntu, usus bungtunya sudah pecah ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.

3.      Mengenal sifat masalah
Beratnya masalah :
Harus dilakukan operasi pengangkatan usus buntu yang bengkak, biasanya sederhana dan tidak berbahaya, tetapi manakala untuk kasus yang berat diharuskan di rawat dirumah sakit selama 2 sampai 3 hari. Tanpa operasi dan pemberian antibiotik, 50% orang penderita usus buntu dapat meninggal.
Luasnya Masalah  :
Tidak ada endemis penyakit Usus Buntu.
Menyerang segala umur, namun lebih cenderung terkena pada laki – laki dengan prevalensi satu setengah kali lebih banyak dibandingkan perempuan,terutama pada laki – laki dewasa dan remaja putra.
Berkaitan dengan musim:
Tidak ada kaitan dengan musim
Prioritas masalah :
Penyakit usus buntu ini, masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah,sehingga diperlukan sosialisasi / penyuluhan untuk penyakit ini.
4.      Mengenal Perkembangan Masalah
Individu dengan pola makan yang tidak teratur, dan sering menyepelekan rasa sakit di perut sebelah kanan dan menganggap hanya masalah sakit perut biasa.

5.      Mengenal Kebiasaan
Kebiasaan yang dapat menyebabkan peradangan usus buntu adalah tidak memperhatikan asupan gizi yang masuk dalam tubuh,dan tidak teratur dalam pola makan.

6.      Mengenal sebab kebiasaan
Masyarkat belum menyadari akan pentingnya menjaga asupan gizi yang masuk. Dengan tidak pedulinya masyarakat pada kesehatan yang mereka miliki, sehingga selalu mengacuhkan apa yang masuk ke dalam perut mereka, dan setiap sakit yang mereka rasakan dibagian pencernaan selalu dianggap remeh.

7.      Rumusan perilaku yang diharapkan
1. Banyak makan makanan berserat tinggi.
2. Jaga keseimbangan antara serat larut dan tak larut dalam pola makan.
3. Batasi makanan yang tinggi lemak.
4. Pilih daging yang sedikit berlemak.
5. Masukkan bakteri sehat probiotik dalam diet Anda.
6. Makanlah sesuai dengan jadwal yang tepat.
7. Cukupi kebutuhan cairan, hindari dehidrasi.
8. Hindari kebiasaan buruk, seperti merokok serta banyak minum kopi dan alkohol.
9. Rutin berolahraga.       
10. Kelola stres dengan baik. Stres dan kecemasan bias membuat pencernaan bergerak terlalu cepat.

8.      Mengenal hambatan
Sangat jarang penderita usus buntu mencari pelayanan kesehatan untuk menyembuhkan usus buntu. Masyarakat menganggap usus buntu adalah hal yang biasa dan akan sembuh dengan sendirinya
Kurang adanya penyuluhan mengenai usus buntu .
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah dan yang masih awam cenderung mengira kalau operasi yang dilakukan untuk pengangkatan usus buntu akan menyakitkan dan berpikiran jika dibiarkan saja tidak akan menimbulkan masalah yang serius.

9.      Mengenal hal – hal yang mendorong
UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

10.  Mengenal hasil – hasil sampingan
Hasil sampingan dari perubahan perilaku masyarakat yaitu, masyarakat menjadi lebih peduli terhadap penyakit usus buntu dan jika terkena penyakit tersebut tidak ragu untukmemeriksakan diri kepada dokter dan melakukan operasi pengangkatan usus buntu. Hal ini bisa disebabkan dengan adanya upaya – upaya sosialisasi yang dilakukan oleh petugas pelayan kesehatan, sehingga apabila muncul gejala tersebut tidak ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.



DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_buntu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar