10 LANGKAH MENGENAL MASALAH
KESEHATAN
“PENYAKIT USUS BUNTU”
Oleh : Septian Julifar Syamsul Huda
1. Mengenal
Masalah
Usus buntu atau sekum (Bahasa
Latin: caecus,
"buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dariusus
besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivoramemiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau
seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing.
Radang usus buntu
timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja atau
bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi oleh
karena berbagai macam infeksi.
Rasa sakit di sekitar
usus buntu atau diseluruh perut dapat menyebabkan anak menjadi lekas marah atau
lesu.
2. Mengenal Penyebab Masalah
Radang
usus buntu timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja
atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi
karena berbagai macam infeksi. Pada kasus yang sama, usus buntu bengkak, dan
kuman dapat berkembang di dalamnya. Jarang, benda asing dan cacing juga dapat
menyebabkan radang usus buntu. Jika Radang Usus buntu tidak dapat dikenali atau
diobati, usus buntu bisa pecah, membuat kantung meradang di luar usus tersebut
(abscess) atau keluarnya isi dari usus buntu dan masuk ke rongga perut,
menyebabkan peradangan yang serius (peritonitis). Pada sekitar 25% anak – anak
dengan radang usus buntu, usus bungtunya sudah pecah ketika dalam perjalanan
menuju rumah sakit.
3. Mengenal
sifat masalah
Beratnya masalah :
Harus dilakukan operasi pengangkatan
usus buntu yang bengkak, biasanya sederhana dan tidak berbahaya, tetapi
manakala untuk kasus yang berat diharuskan di rawat dirumah sakit selama 2
sampai 3 hari. Tanpa operasi dan pemberian antibiotik, 50% orang penderita usus
buntu dapat meninggal.
Luasnya Masalah :
Tidak ada endemis penyakit Usus Buntu.
Menyerang segala umur, namun lebih
cenderung terkena pada laki – laki dengan prevalensi satu setengah kali lebih
banyak dibandingkan perempuan,terutama pada laki – laki dewasa dan remaja
putra.
Berkaitan dengan musim:
Tidak ada kaitan dengan musim
Prioritas masalah :
Penyakit usus buntu ini, masih kurang
mendapat perhatian dari pemerintah,sehingga diperlukan sosialisasi / penyuluhan
untuk penyakit ini.
4. Mengenal
Perkembangan Masalah
Individu dengan pola makan yang tidak
teratur, dan sering menyepelekan rasa sakit di perut sebelah kanan dan
menganggap hanya masalah sakit perut biasa.
5. Mengenal
Kebiasaan
Kebiasaan yang dapat menyebabkan
peradangan usus buntu adalah tidak memperhatikan asupan gizi yang masuk dalam
tubuh,dan tidak teratur dalam pola makan.
6. Mengenal
sebab kebiasaan
Masyarkat belum menyadari akan
pentingnya menjaga asupan gizi yang masuk. Dengan tidak pedulinya masyarakat
pada kesehatan yang mereka miliki, sehingga selalu mengacuhkan apa yang masuk
ke dalam perut mereka, dan setiap sakit yang mereka rasakan dibagian pencernaan
selalu dianggap remeh.
7. Rumusan
perilaku yang diharapkan
1.
Banyak makan makanan berserat tinggi.
2.
Jaga keseimbangan antara serat larut dan tak larut dalam pola makan.
3.
Batasi makanan yang tinggi lemak.
4.
Pilih daging yang sedikit berlemak.
5.
Masukkan bakteri sehat probiotik dalam diet Anda.
6.
Makanlah sesuai dengan jadwal yang tepat.
7.
Cukupi kebutuhan cairan, hindari dehidrasi.
8.
Hindari kebiasaan buruk, seperti merokok serta banyak minum kopi dan alkohol.
9. Rutin berolahraga.
10.
Kelola stres dengan baik. Stres dan kecemasan bias membuat pencernaan bergerak
terlalu cepat.
8. Mengenal
hambatan
Sangat jarang penderita usus buntu
mencari pelayanan kesehatan untuk menyembuhkan usus buntu. Masyarakat
menganggap usus buntu adalah hal yang biasa dan akan sembuh dengan sendirinya
Kurang adanya penyuluhan mengenai usus
buntu .
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah
dan yang masih awam cenderung mengira kalau operasi yang dilakukan untuk
pengangkatan usus buntu akan menyakitkan dan berpikiran jika dibiarkan saja
tidak akan menimbulkan masalah yang serius.
9. Mengenal
hal – hal yang mendorong
UU no. 36
tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
10. Mengenal
hasil – hasil sampingan
Hasil sampingan dari perubahan perilaku
masyarakat yaitu, masyarakat menjadi lebih peduli terhadap penyakit usus buntu
dan jika terkena penyakit tersebut tidak ragu untukmemeriksakan diri kepada
dokter dan melakukan operasi pengangkatan usus buntu. Hal ini bisa disebabkan
dengan adanya upaya – upaya sosialisasi yang dilakukan oleh petugas pelayan
kesehatan, sehingga apabila muncul gejala tersebut tidak ragu untuk
memeriksakan diri ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_buntu
http://www.susukolostrum.com/data-penyakit/masalah-kesehatan-anak/radang-usus-buntu- appendicitis-pada-anak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar