ENAM
PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN
Oleh : Septian Julifar Syamsul Huda SKM
1. Pemilihan
Bahan Pangan
A.
Bahan makanan
dibagi menjadi 3 golongan
a. Bahan makanan mentah
(segar) yi : makanan yg perlu pengolahan sebelum dihidangkan, contoh : daging,
beras, telur dsb.
b.
Makanan terolah (pabrikan) yi makanan yg sudah dapat
langsung dimakan tetapi digunakan untuk proses pengolahan makanan lebih lanjut.
Contoh : tahu, tempe, ikan kaleng, kornet
dsb.
c.
Makanan siap santap yi ; makanan yg lansung dimakan tanpa
pengolahan. Contoh ; nasi rames, soto
mie, bakso, goring ayam dll.
B. Ciri-ciri bahan makanan
yang baik
a.
Makanan hewani (berasal
dari hewan)
a.1.
Daging ternak
Ciri-ciri daging ternak yg baik :
o
Tampak mengkilap warna cerah dan tidak pucat
o
Tidak tercium bau asam atau busuk
o
Sifat elastis artinya bila ditekan dengan jari akan
segera kembali (kenyal) atau tidak kaku.
o
Bila dipegang tidak lengket tetapi terasa basah.
a.2. Ikan
segar
Ciri-ciri ikan segar yg baik :
v Warna kulit cerah, terang
dan tidak lebam
v Sisik masih melekat kuat
dan tidak mudah rontok (ikan bersisik)
v Mata melotot, jernih dan
tidak suram
v Daging elastis, bila
ditekan tdk berbekas
v Insang berwarna merah
segar dan tdk bau
v Tdk terdpt lendir berlebihan pd permukaannya
v Tidak bau busuk, asam
atau bau asing spt biasanya
v Ikan akan tenggelam dalam air
Prioritas dalam membeli / memilih
ikan konsumsi :
v Ikan yg
dijual dlm keadaan hidup
v Ikan segar yg disimpan dlm suhu 4 derajat atau kurang
v Ikan beku yg berasal dr ikan segar yg telah dibersihkan
dan pencucian
v Ikan yg
bersih dijual tanpa pendingin
a.3. Ikan
asin/kering
Ciri-ciri ikan asin yg baik :
Ø Cukup kering dan tidak busuk
Ø Daging utuh dan bersih,
dan bebas serangga
Ø Bebas bahan beracun spt pestisida
Ø Tidak dihinggapi/daya
tarik lalat/serangga lain
Bahaya
kontaminasi pada ikan
Ø Vibrio para haemoliticus pada ikan laut segar
Ø Histamine pada ikan laut tdk segar (tongkol, udang, tengiri)
Ø E. Coli pathogen pd ikan air tawar terutama yg makan tinja
Ø Residu pestisida atau
larva serangga pd ikan asin
a.4. Telur
Ciri-ciri
telur yg baik :





Bahaya kontaminasi pada telur :
Secara alami isi telur dlm keadaan steril tetapi
dpt tercemar karena :


a.5. Susu segar
Ciri-ciri
susu yg baik :
ü Warna putih susu dan kental
ü Cairannya konstan dan tidak menggumpal
ü Aroma khas susu, tdk bau asam, tengik atau bau amis
ü Berat jenis lebih tinggi dr air (di atas 1.0)
ü Kalau dituang dr gelas
masih menempel di dinding gelas
ü Kalau dimasak akan
terbentuk lapisan busa lemak
ü Bebas dari kotoran fisik
spt darah, debu dan bulu
Bahaya
kontaminasi pada susu :
ü Tuberkulosis pd susu segar
ü Staphylococcus aureus
ü Pemalsuan dgn santan
b.
Makanan nabati (berasal
dari tumbuhan)
·
Buah-buahan
·
Sayuran
·
Biji-bijian
·
Jenis tepung
·
Bumbu kering
·
Sayuran berlapis
Bahaya kontaminasi pada buah-buahan, sayuran dan
biji-bijian
o
Bacillus cereus
pada biji-bijian
o
Pestisida pada
sayuran dan buah
o
Telur cacing pada
sayuran daun
o
Serangga (kutu) pada biji-bijian kering
Bahaya kontaminasi pada tepung dan bumbu kering :
v Debu dan kotoran
v Bahan pewarna
v Serangga (kutu)
v Bakteri coliform
Bahaya kontaminasi pada sayuran berlapis :
ü Residu pestisida
ü E Coli
ü Cacing akibat pemupukan / pencucian dgn air tercemar
c.
Makanan
fermentasi
Makanan yg diolah dengan bantuan mikroba seperti ragi (yeast) atau cendawan (fungi),
ada 2 macam :
-
Makanan
fermentasi nabati spt tauco, kecap, tempe, oncom, tempoyak, bir, tape dll.
-
Makanan fermentasi hewani seperti terasi, petis, daging
asap atau cingcalo
Ciri-ciri
makanan fermentasi yg baik :
-
Makanan tercium aroma asli makanan fermentasi dan tidak
ada perubahan warna, aroma dan rasa
-
Bebas dari cemaran serangga (ulat) atau hewan lainnya
-
Tidak terdapat
noda-noda pertumbuhan benda asing seperti spot-spot berwarna, atau jamur gundul
pd tempe atau oncom
Bahaya kontaminasi pada makanan fermentasi
relative hamper tidak ada hanya ada perubahan tekstur atau rasa (catatan :
fermentasi tdk terjadi kalau ada bakteri lain yg tumbuh).
d.
Makanan
olahan pabrik
Makanan pabrik adalah makanan yg diolah oleh
pabrik makanan dan biasanya dikemas dalam kaleng, botol plastic atau doss.
Cirri-ciri makanan olahan pabrik yg baik :

ML = untuk makanan luar negeri (import)
MD
= untuk makanan dalam negeri





Bahaya kontaminasi makanan pabrik :



C. Sumber bahan
makanan yang baik
Untuk mendapatkan bahan makanan yang baik perlu
diketahui sumber-sumber makanan yang baik, hal ini sulit dilakukan karena
jarring perjalanan makanan yang begitu panjang dan melalui jaringan perdagangan
pangan.
Sumber bahan makanan yang baik :
a.
Rumah potong hewan (RPH) yg diawasi pemerintah dan
sebagai rumah potong yg resmi
b.
Tempat potong lainnya yg diketahui dan diawasi oleh
petugas inspektur kehewanan/peternakan
c.
Tempat pelelangan ikan (TPI) yang diawasi oleh instansi
perikanan
d.
Pusat penjualan bahan makanan dengan system pengaturan
suhu yg dikendalikan dengan baik (swalayan)
e.
Tempat-tempat penjualan bahan makanan yg diawasi oleh
pemerintah dengan baik.
f.
Industri pengawetan dan atau distributor bahan makanan yg
telah berijin
g.
Perusahaan yang mengkhususkan diri di bidang penjualan
bahan makanan mentah dan dikelola sesuai dengan persyaratan kesehatan serta
diawasi oleh pemerintah
h.
Lokasi tempat produksi sayuran, buah atau ternak seperti
daerah pertanian, peternakan atau perkebunan atau kolam ikan.
2. Penyimpanan
Bahan Makanan
Makanan pada dasarnya adalah komposisi sekumpulan
sel senyawa organic yg memerlukan udara untuk pernafasan yg disebut oksidasi.
Oksidasi pd jenis makanan yg segar lebih jelas terlihat karena sel-selnya masih
aktif seperti pada daging, sayuran dan buah-buahan yg masih segar.
Makanan yg baik adalah makanan yg bergizi yg
dibutuhkan oleh mahluk hidup seperti manusia. Selain diperlukan oleh manusia
juga diperlukan oleh bakteri, oleh karena itu makanan yg telah tercemar oleh
bakteri mudah menjadi rusak.
Kerusakan makanan dpt terjadi karena :
1.
Tercemar bakteri karena alam atau perlakuan manusia
2.
Adanya enzim dlm makanan yg diperlukan dlm proses
pematangan seperti pada buah-buahan
3.
Kerusakan mekanis spt, tekanan, gesekan dan benturan
Untuk mencegah terjadinya kerusakan dapat
dilakukan dengan mengendalikan pencemaran oleh bakteri. Untuk mengendalikan
pencemaran oleh bakteri perlu mengetahui sifat dan karakteristik dari bakteri.
Sifat
dan karakteristik bakteri :

-
Psikofil (tumbuh dengan baik pada suhu – 15 – 10 OC,
suhu maksimum 20 OC)
-
Psikotrop (tumbuh dengan baik pada suhu –5 – 25 OC,
suhu maksimum 35 OC)
-
Mesofil (tumbuh dengan baik pada suhu 5 – 35 OC,
suhu maksimum 45 OC)
-
Thermofil (tumbuh
dengan baik pada suhu 40 – 55 OC, suhu maksimum 80 OC)
-
Thermotrof
(tumbuh dengan baik pada suhu 15 – 46 OC,
suhu maksimum 50 OC)

-
Rentan panas yi bakteri akan mati pada suhu 60 OC
selama 10 menit
-
Tahan panas yi bakteri akan mati pada suhu 100 OC
selama 10 menit
-
Thermodurik yi
bakteri akan mati pada suhu 60 OC dalam waktu10-20 menit atau mati
pada suhu 100 OC selama 10 menit

-
Derajat keasaman
-
Kadar air bebas
-
Suhu lingkungan
-
Kandungan nutrisi
-
Kelembaban
relative
-
Adanya zat
inhibitor (penghambat tumbuh)

_
Bakteri aerob
_
Bakteri anaerob

-
Logaritmik phase > bakteri pd lingkungan yg cocok akan
tumbuh dengan cara membelah diri shg jumlahnya meningkat
-
Stationary phase
> pada suhu dingin berhenti tumbuh tapi tidak mati sehingga jumlah relative
konstan.
-
Leg phase > pada kondisi kurang makan atau suasana
kurang cocok pertumbuhan bakteri akan terhambat dan banyak yg mati.
Hubungan waktu dan suhu :
a. Waktu adalah lamanya
makanan disimpan. Makin lama makanan disimpan risiko kerusakan akan semakin
besar, yg baik adalah makanan sesingkat mungkin disimpan segera diolah (bahan)
atau dikonsumsi (makanan matang).
b. Suhu adalah suhu makanan
yg disimpan, makin rendah suhu makanan makin lama pula bakteri tumbuh sehingga
makanan lebih tahan lama.
Cara
penyimpanan makanan :
Ada 4 cara penyimpanan makanan sesuai dengan
suhunya, yaitu :
a. Penyimpanan sejuk
(cooling) yi suhu penyimpanan antara 10 – 15 OC untuk jenis minuman,
buah dan sayuran
b. Penyimpanan dingin
(chilling) yi suhu penyimpanan antara 4 – 10 OC untuk jenis bahan
makanan berprotein yg akan segera diolah kembali
c. Penyimpanan dingin sekali
(freezing) yi suhu penyimpanan antara 0 – 4 OC untuk jenis
berprotein yg mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam
d.
Penyimpanan beku
(frozen) yi suhu penyimpanan antara <
0 OC untuk jenis bahan makanan protein yg mudah rusak untuk jangka
waktu > 24 jam.
Administrasi penyimpanan makanan :
a.
Setiap barang yg diterima harus diperiksa sebelum layak
untuk disimpan. Barang yg disimpan harus dicatat dlm buku stok yg berisi : nama
bahan, tgl. Pembelian, tempat pembelian
dan nama petugas serta tempat penyimpanan)
b.
Bahan yg tdk
layak disimpan ditolak bila kondisinya tdk baik atau langsung dimasak bila
kondisinya baik.
c. Pemeriksaan bahan
dilakukan secara organoleptik artinya memeriksa dengan lima indra yi : melihat,
meraba, mendengar, mencium dan merasakan)
d. Catatan administrasi
keluar masuk barang untuk menyusun perencanaan kebutuhan
e. Petugas khusus untuk
mengambil dan menyimpan barang untuk memantau keamanan pangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar