MODUL I

Pendahuluan
Pengantar administrasi kebijakan kesehatan sangat penting dalam mempelajari
administrasi kebijakan kesehatan. Pengantar administrasi kebijakan kesehatan
merupakan gerbang pemikiran tentang administrasi kebijakan kesehatan. Tanpa
memahami konsep dasar administrasi kebijakan kesehatan mahasiswa tidak akan
dapat memahami secara sistematis kajian – kajian administrasi kebijakan
kesehatan selanjutnya.
Dalam modul ini dijelaskan tentang pengertian dan
ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan
mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
1. Pengertian dan ruang lingkup administrasi
kebijakan kesehatan
2.
Pendekatan system kesehatan
3.
Kebijakan kesehatan
|
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

1.1
Administrasi Kebijakan Kesehatan dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat
Administrasi
kebijakan kesehatan dalam disipilin ilmu kesehatan masyarakat berasal dari
definisi pengertian ilmu kesehatan masyarakat menurut Winslow dari yale
University pada tahun 1920. Rumusan ilmu kesehatan masyarakat tersebut
adalah :
Public Health is the science and art of
·
Preventing disease
·
Prolonging life, and
·
Promoting physical and mental health and
efficiency through organized community efforts for the sanitatation of
the environment, the control of community infections, the education of
individual……dan seterusnya.
Bagian dari kalimat dalam konsep ilmu kesehatan masyarakat menurut
Winslow yang merupakan dasar dari administrasi kebijakan kesehatan adalah “……through
organized community efforts……” yang berarti bahwa upaya kesehatan
masyarakat perlu dilaksanakan melalui masyarakat yang terorganisir. (Budioro,2002)
Konsep ini menunjukkan bahwa upaya – upaya kesehatan
masyarakat yang meliputi pelayanan kesehatan secara komprehensif : promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif harus dikelola secara terorganisir. Konsep
pengorganisasian upaya kesehatan masyarakat menjadi dasar kedudukan
administrasi kebijakan kesehatan dalam ilmu kesehatan masyarakat.
2.1
Pengertian Administrasi Kesehatan
Administrasi
kesehatan mengandung dua pengertian yang
terkandung didalamnya, yaitu admnistrasi dan kesehatan. Kedua kata tersbut
mengandung pengertian yang berbeda. Batasan yang perlu dipelajari pertama
adalah admnistrasi. Konsep admnistrasi merupakan merupakan bagian dari keilmuan
ekonomi manajemen.
Pengertian
admnistrasi : administrasi berasal dari
bahasa latin, terdiri dari kata “ ad” yang berarti “ intensif” dan “
ministrate” yang berarti “ melayani” sehingga secara etimologis maka
administrasi berarti melayani secara intensif. Beberapa batasan administrasi menurut para pakar
ekonomi antara lain:
·
Administrasi
adalah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mempergunakan orang
lain (George R Terry)
·
Admnistrasi
adalah suatu proses upaya untuk mencapai tujuan tertentu dapat dilaksanakan dan
diawasi (social science encyclopedia).
·
Administrasi
adalah pengorganisasian dan pengarahan sumberdaya manusia dan materi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan (John m. Pfiffner)
·
Admnistrasi
adalah pembimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha- usaha suatu kelompok
orang-orang kearah pencapaian tujuan bersama. (William H. Newman)
Berdasarkan batasan –batasan
administrasi diatas maka admnistrasi memiliki lima unsure pokok meliputi :
masukan, proses, keluaran , sasaran dan dampak. Kajian lebih mendalam tentang
unsur-unsur administrasi di bidang kesehatan ini akan dibahas dalam pokok
bahasan pendekatan sistem kesehatan.
Upaya kesehatan adalah
tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan guna mengatasi
masalah kesehatan. Meskipun diartikan begitu sederhananya tapi bila kita
mencoba mendalami hakekat seluk beluk upaya kesehatan tersebut maka kita akan
menyadari bagaimana rumit dan kompleknya sebenarnya keberadaan dan kedudukannya
dalam sistem kesehatan kita.
Secara mudahnya istilah
administrasi kesehatan dapat diartikan sebagai pengadministrasian upaya
kesehatan. Pengadministrasian upaya kesehatan dapat diartikan sebagai
penerapan fungsi – fungsi administrasi terhadap sumber daya yang tersedia
secara efektif dan efesien untuk dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan atau dituntut untuk dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
3.1
Ruang lingkup Materi administrasi kebijakan kesehatan
Ruang
lingkup isi materi administrasi kesehatan tidak dapat diartikan sekedar
penjumlahan atau pengabungan materi ilmu administrasi ditambah ilmu kesehatan
masyarakat. Untuk mempelajari administrasi atau manajemen kesehatan, mula – mula kita menguasai dulu
ilmu administrasinya dan kemudian ilmu kesehatan masyarakat atau sebaliknya,
langkah ini mungkin kurang tepat. Hal ini disebabkan dalam konsep ilmu
kesehatan masyarakat, unsur – unsur pengertian administrasi atau manajemen
sudah terintegrasi didalamnya. Ilmu kesehatan masyarakat pada hakekatnya adalah
iptek gabungan ilmu pengetahuan dan teknologi gabungan terapan dari berbagai
iptek lainnya yang dirancang untuk upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Ruang
lingkup administrasi kebijakan kesehatan meliputi :
·
Kebijakan
kesehatan (health policy)
Kebijakan kesehatan membahas
tentang penggarisan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, kepemimpinan, public
relation, penggerakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan program –
program kesehatan.
·
Hukum
Kesehatan (health law)
Hukum kesehatan membahas
tentang peraturan atau perundangan di bidang kesehatan meliputi : undang –
undang kesehatan, hospital by law, informed consent, dan sebagainya.
·
Ekonomi
kesehatan (health economic)
Ekonomi kesehatan membahas
tentang konsep pembiayaan kesehatan, asuransi kesehatan, analisis biaya, dan
sebagainya.
·
Manajemen tenaga kesehatan (health man power)
Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga kesehatan , dan
sebagainya.
·
Administrasi rumah sakit (hospital
administration)
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan manajemen rumah
sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit, manajemen
logistic, dan sebagainya
4.1
Penelitian administrasi kebijakan kesehatan
Meskipun
dalam ilmu kesehatan masyarakat materi tentang administrasi kebijakan kesehatan
sudah lama dikembangkan, namun penelitian – penelitian dibidang administrasi
kebijakan kesehatan masih rendah. Hal ini disebabkan orientasi penelitian di
bidang kesehatan masih mengarah pada penelitian – penelitian yang bersifat
klinik.
Kegiatan
pendidikan dan penelitian di bidang materi administrasi kebijakan kesehatan
membutuhkan banyak bahan kepustakaan dan rujukan, baik dalam bentuk buku teks,
tulisan atau terbitan berkala ilmiah lainnya yang mencakup contoh – contoh yang
khas dari pengalaman atau hasil penelitian yang berasal dari negeri sendiri.
Saat ini sebagian besar materi – materi administrasi kebijakan kesehatan masih
memakai buku – buku teks atau journal – journal ilmiah dari manca negara.
Dengan
berkembangnya institusi – institusi pendidikan tinggi di bidang ilmu kesehatan
masyarakat, penelitian – penelitian tentang administrasi kebijakan kesehatan di
indonesia, meliputi FKM universitas indonesia, FKM universitas diponegoro, FKM
universitas airlangga, FKM universitas hasannudin, FKM universitas sumatra
utara, FKM universitas jenderal soedirman, S2 IKM universitas Gajah Mada, dan
institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat lainnya, telah mengembangkan
penelitian – penelitian di bidang administrasi kebijakan kesehatan. Hal ini
dibuktikan dengan terbitnya jurnal ilmiah khusus tentang administrasi kebijakan
kesehatan dari Unair, UGM, dan UI.
Pengembangan
penelitian tentang admnistrasi kebijakan kesehatan dan dilanjutkan dengan
penerbitan jurnal sangat membantu pengembangan materi administrasi kebijakan
kesehatan. Namun di Indonesia pengembangan materi administrasi kebijakan
kesehatan yang berupa buku teks administrasi kebijakan kesehaan masih rendah.
5.1
Rangkuman
Pengadministrasian upaya
kesehatan dapat diartikan sebagai penerapan fungsi – fungsi administrasi
terhadap sumber daya yang tersedia secara efektif dan efesien untuk dapat
menghasilkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau dituntut untuk dapat mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi. Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan
meliputi : manajemen pelayanan kesehatan, manajemen informasi kesehatan,
ekonomi kesehatan, rencana evaluasi kesehatan
6.1
Tes formatif 1
1) Jelaskan tentang batasan administrasi
kebijakan kesehatan ?
2) Sebutkan ruang lingkup administrasi
kebijakan kesehatan ?
|
PENDEKATAN SISTEM

1.1
Pengertian Sistem
Untuk Memahami seluk beluk
administrasi kebijakan kesehatan secara komprehensif maka pemahaman tentang
pendekatan sistem sangat penting. Beberapa pemikiran tentang pengertian sistem
oleh para pakar adalah :
·
Sistem
adalah gabungan dari elemen – elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses
atau strktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans)
·
Sistem
adalah suatu stuktur konseptual yang
terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai satu
unit organik untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif dan
efesien. (John McManama)
Berdasarkan pengertian diatas
secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu tatanan unsur –
unsur yang berhubungan yang satu dengan yang lain termasuk ciri – cirinya. Unsur – unsur tersebut merupakan bagian
atau komponen (subsistem) dari sistem tersebut. Ciri –ciri system adalah hal –
hal yang menandai keberadaan unsur – unsure system. Hubungan antara unsure –
unsure dengan cirri – cirinya tadi berproses menuju ke suatu maksud atau tujuan
tertentu.
Suatu system dapat dianggap sebagai bagian dari suatu
keseluruhan yang nyata (realitas), tapi dapat juga menandakan suatu model
rekaan hasil abstraksi konsep pemikiran kita untuk memahami sesuatu yang
kompleks. Contoh Sistem sebagai suatu keseluruhan yang nyata (realitas) adalah
struktur anatomis dan fungsi fisiologis tubuh manusia, maka secara sistematis
kita harus memilah-milah struktur anatomisnya menjadi subsistem susunan tulang
belulang, susunan otot-otot, susunan saraf, susunan pencernaan dan sebagainya.
Kemudian dipelajari bagaimana fungsi fisiologis dari tiap susunan (subsistem
tubuh) tersebut yang saling berhubungan dan saling bergantung satu dengan yang
lainnya, secara keseluruhan membentuk keseluruhan tubuh manusia yang utuh.
Sistem dalam administrasi kebijakan kesehatan merupakan
konsep yang abstrak hasil pemikiran. Struktur dan fungsi yang membentuk sistem
administrasi kebijakan kesehatan harus kita bayangkan atau kita abstraksikan
seolah –olah kita memilah tubuh manusia dan menjadi sub sistem yang berhubungan
dan saling tergantung serta saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan yang secara terpadu berupaya mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam menjabarkan sistem administrasi kebijakan kesehatan
adalah sistem yang terbuka artinya subsistem yang dapat dilibatkan menjadi
hampir tidak ada batas yang jelas. Keberadaan sistem dan subsistemnya adalah
hasil abstraksi atau model perekaan pemikiran kita tentang administrasi
kebijakan kesehatan.
2.1
Ciri – ciri sistem
Sesuatu disebut sebagai
sistem, apabila ia memiliki beberapa ciri pokok sistem. Ciri – ciri pokok
sistem adalah :
·
Dalam
sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sala yang lain saing berhubungan
dan mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya
berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan.
·
Fungsi
yang diperankan oleh –masing bagian atau elemen yang membentuk satu kesatuan
tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan.
·
Dalam
melaksanakan fungsi tersebut, semuanya bekerja sama secara bebas namun terkait,
dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar tetap
berfungsi sebagai yang telah direncanakannya.
·
Sekalipun
sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup terhadap
lingkungan
Konsep sistem relatif masih
baru diterapkan dalam administrasi kebijakan kesehatan, teori administrasi
klasik terlalu menekankan pentingnya pembagian tugas dalam suatu program, namun
setelah menyadari bahwa manusia yang saling berinteraksi, maka dikembangkan
teori hubungan manusia, kemudian dikembangkan teori sistem yang dipakai dalam
administrasi kesehatan.
3.1
Unsur dan komponen sistem
Unsur adalah bagian atau
komponen yang membentuk sistem. Bagian atau komponen system tersebut dapat
dikelompokkan menjadi enam unsure yaitu:
·
Masukan
Adalah kumpulan bagian atau
elemen yang terdapat dalam system dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya
system tersebut.
·
Proses
Adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam system dan
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
·
Keluaran
Adalah kumpulan bagian atau
elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam system.
·
Umpan balik
Adalah kumpulan atau elemen
yang merupakan keluaran dari system dan sekaligus masukan bagi system tersebut.
·
Dampak
Adalah akibat yang dihasilkan
oleh keluaran suatu system.
·
Lingkungan
Adalah dunia diluar system
yang tidak dikelola oleh system tapi mempunyai besar terhadap system.
Hubungan
Unsur –Unsur Sistem
![]() |
4.1
Pendekatan dan analisa sistem
Upaya
menggambarkan sistem administrasi kebijakan kesehatan dapat dibaratkan dengan
cerita klasik tentang sekumpulan orang tena netra bersama –sama menggambarkan
bagaimana bentuk binatang gajah dengan meraba. Dapat dibayangkan hasil gambaran gajah dari hasil
rabaan masing – masing orang berbeda –beda. Analogi dapat terjadi apabila kita
membahas system adminitrasi kesehatan. Apabila mereka yang bekecimpung dalam
bidang kesehatan lingkungan apabila membahas system administrasi kesehatan
lebih menekankan susbsistem yang berkaitan dengan bidang keilmuannya, demikian
yang lainnya.
Pendekatan
system adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merancang
suatu rangkaian komponen – komponen yang berhubungan sehingga dapat berfungsi
sebagai satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (L. James Harvey).
Pendekatan system dalam administrasi bertujuan untuk membentuk sesuatu sebagai hasil
dari administrasi dan menguraikan sesuatu yang ada dalam administrasi. Melalui pendekatan system kita
mendapatkan :
·
Jenis
dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan
·
Proses
yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran
·
Keluaran
yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih tepat dan
obyektif
·
Umpan
balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program.
Analisa
sistem adalah pelukisan atau penguraian operasional suatu sistem yang meliputi
upaya pengidentifikasian tujuan, kegiatan, pelaksanaan kegiatan, situasi yang
dihadapi serta informasi yang dibutuhkan oleh sistem pada setiap tahap
pelaksanaannya. Langkah
–langkah analisa sistem adalah :
·
Penguraian
sistem sehingga jelas bagian – bagian yang dimiliki serta hubungannya satu
dengan lainnya.
·
Perumusan
masalah yang dihadapi bagian atau sistem secara keseluruhan
·
Pengumpulan
data dan informasi untuk menjelaskan masalah
·
Pengembangan
model sistem untu menyelesaikan masalah
·
Melakukan
uji coba da menerapkan model siste yang terpilih.
Pendekatan dan analisa sistem
merupakan dasar dalam mempelajari administrasi kebijakan kesehatan.
5.1
Rangkuman
Kunci memahami administrasi
kebijakan kesehatan adalah dengan menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan
sistem merupakan penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam
merancang suatu rangkaian komponen – komponen yang berhubungan sehingga dapat
berfungsi sebagai satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan sistem dapat menguraikan kesehatan sebagai sistem meliputi input,
proses, output, dampak dan feedback.
6.1
Tes Formatif 2
1) Jelaskan batasan pendekatan sistem untuk
mempelajari administrasi kebijakan kesehatan ?
2) Sebutkan komponen – komponen sistem?
|
KEBIJAKAN KESEHATAN

1.1
Pengertian kebijakan kesehatan
Kebijakan public menurut Thomas Dye (1981) adalah apapun pilihan
pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan. Konsep tersebut sangat luas
karena kebijakan publik mencakup sesuatu yang tidak dilakukan pemerintah atau
yang dilakukan pemerintah ketika pemerintah menghadapi masalah publik.
Berdasarkan pengertian diatas maka pengertian kebijakan kesehatan adalah
apaupun pilihan pemerintah untuk tidak melakukan atau melakukan sesuatu dalam
menghadapi masalah kesehatan.
Kerangka kebijakan kesehatan
ditentukan beberapa variabel, yaitu :
·
Tujuan
yang akan dicapai dalam mengambil kebijakan kesehatan
·
Preferensi
nilai seperti apa yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan
·
Sumberdaya
yang mendukung kebijakan kesehatan
·
Kemampuan
aktor yang terlibat dalam pembuatan kebijakan kesehatan
·
Lingkungan
yang mencakup lingkungan sosial, ekonomi, pilitik dan sebagainya.
·
Strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
2.1
Proses kebijakan kesehatan
Proses analisis kebijakan
publik adalah serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan dalam proses
kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut nampak dalam
serangkaian kegiatan yang mencakup penyusunan agenda, formulasi kebijakan,
adopsi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Sedangkan aktivitas perumusan
masalah, forecasting, rekomendasi kebijakan dan monitoring merupakan aktivitas
yang lebih bersifat intelektual.
PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK
![]() |
|
|||
|
||||
|
||||
|
||||
|
|
TAHAP
ANALISIS KEBIJAKAN
·
Perumusan Masalah
Memberikan informasi mengenai
kondisi – kondisi yang menimbulkan masalah
·
Forecasting
Memberikan informasi mengenai
konsekuensi di masa mendatang dari diterapkannya alternatif kebijakan termasuk
apabila tidak membuat kebijakan.
·
Rekomendasi
Kebijakan
Memberikan informasi mengenai
manfaat bersih dari setiap alternatif dan merekomendasikan alternatif kebijakan
yang memberikan manfaat bersih paling tinggi
·
Monitoring
Kebijakan
Memberikan informasi mengenai
konsekuensi sekarang dan masala lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan
termasuk kendala-kendalanya.
·
Evaluasi
Kebijakan
Memberikan informasi mengenai
kinerja atau hasil dari suatu kebijakan.
3.1
Kebijakan kesehatan di Indonesia
Kebijakan kesehatan Indonesia
dirumuskan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Bagian pertama dari Sistem
Kesehatan Nasional secara garis besarnya menggariskan arah, tujuan,
kebijaksanaan dan dasar serta landasan tentang bagaimana seharusnya
pengadministrasian segala upaya kesehatan di Indonesia
Disebutkan bahwa pembangunan
kesehatn hendaknya diselenggarakan sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional, oleh karena itu harus diarahkan pada pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia menuju masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila.
Garis Besar Haluan negara
(GBHN) yang dirumuskan oleh MPR memuat tujuan pembangunan dalam garis besar
yang ingin dicapai, baik dalam kurun waktu 5 tahun yang akan segera dilalui maupun
jangka panjang 25 tahun. Dalam GBHN termuat kebijaksanaan secara garis besar
untuk sektor kesehatan. Garis besar tujuan pembangunan bidang kesehatan yang
tercantum dalam GBHN untuk upaya pelaksanaan dan pencapaiannya masih perlu di
rinci dalam Repelita dan selanjutnya dalam rencana tahunan yang dapat
dioperasionalkan secara nyata. Apa yang termuat dalam GBHN pada hakekatnya baru
menentukan kebijaksanaan perencanaan pembangunan secara garis besar tentang apa
yang akan dicapai dan apa yang akan dilakukan. Sistem administrasi kesehatan
yang ada kemudian akan melanjutkan dan melaksanakannya untuk tercapainya
tujuan-tujuan tadi secara menyeluruh dan terpadu serta dalam kerangka kaitan
dengan sistem lainnya.
Disamping penggarisan dalam
bentuk kebijaksanaan seperti diatas masih ada ketentutan – ketentuan lainnya
yang pengaturannya lebih tegas dan mengikat karena ditetapkan dalam bentuk
undang – undang dan peraturan. Undang – undang yang mengatur masalah kesehatan adalah undang – undang
kesehatan nomor 23 tahun 1992.
4.1
Rangkuman
kebijakan kesehatan adalah
apaupun pilihan pemerintah untuk tidak melakukan atau melakukan sesuatu dalam
menghadapi masalah kesehatan. Langkah – langkah kebijakan kesehatan adalah
perumusan masalah, forecasting, rekomondasi kebijakan, monitoring kebijakan,
dan evaluasi kebijakan kesehatan.
5.1
Tes formatif
1) Jelaskan batasan kebijakan kesehatan ?
2) Sebutkan langkah – langkah kebijakan
kesehatan ?
Kunci Jawaban Tes Formatif
A. Pengertian dan ruang lingkup administrasi
kebijakan kesehatan
1) Pengadministrasian upaya kesehatan dapat
diartikan sebagai penerapan fungsi – fungsi administrasi terhadap sumber daya
yang tersedia secara efektif dan efesien untuk dapat menghasilkan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan atau dituntut untuk dapat mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi.
2) Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan
meliputi : manajemen pelayanan kesehatan, manajemen informasi kesehatan,
ekonomi kesehatan, rencana evaluasi kesehatan
B. Pendekatan Sistem
1) Pendekatan sistem merupakan penerapan
suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merancang suatu rangkaian komponen
– komponen yang berhubungan sehingga dapat berfungsi sebagai satu kesatuan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan sistem dapat menguraikan
kesehatan sebagai sistem meliputi input, proses, output, dampak dan feedback.
C. Kebijakan Kesehatan
1) kebijakan kesehatan adalah apaupun pilihan
pemerintah untuk tidak melakukan atau melakukan sesuatu dalam menghadapi
masalah kesehatan
2) Langkah – langkah kebijakan kesehatan
adalah perumusan masalah, forecasting, rekomondasi kebijakan, monitoring
kebijakan, dan evaluasi kebijakan kesehatan.
MODUL II

Pendahuluan
Objek dan subjek kajian administrasi kesehatan adalah sistem kesehatan, pelaksanaan
administrasi kesehatan perlu memahami tentang sistem kesehatan. Untuk memahami
sistem kesehatan tidak mudah karena dalam pengertian sistem kesehatan
terkandung pengertian sistem serta pengertian kesehatan. Menjelaskan kedua
pengertian ini tidak mudah karena keduanya bersifat majemuk dan abstrak.
Dalam modul ini
dijelaskan tentang sistem kesehatan. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan
mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
1. Sistem Kesehatan
2. Subsistem Pelayanan Kesehatan
3. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
|
SISTEM
KESEHATAN

1.1
Pengertian system kesehatan
Sistem kesehatan adalah satu kesatuan unsur – unsur kesehatan yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan.
Sistem kesehatan dipandang
dari administrasi kesehatan, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
·
Sistem
kesehatan sebagai upaya menghasilkan pelayanan kesehatan
Sistem kesehatan sebagai suatu upaya untuk
menghasilkan pelayanan kesehatan adalah :
a. Masukan sistem kesehatan : perangkat
administrasi yaitu tenaga, dana, sarana, metoda.
b. Proses sistem kesehatan : fungsi admnistrasi
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian.
c. Keluaran sistem kesehatan : pelayanan
kesehatan yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
·
Sistem
sebagai upaya menghasilkan pelayanan kesehatan
Sistem kesehatan sebagai suatu
upaya untuk menyelesaikan masalah kesehatan adalah:
a. Masukan :
setiap masalah kesehatan yang ingin diselesaiakan
b. Proses :
tenaga, dana, sarana dan metoda kesehatan
c. Keluaran :
selesainya masalah kesehatan yang dihadapi.
2.1
Unsur atau komponen system kesehatan
Komponen –komponen dalam
system kesehatan meliputi :
·
Masukan
Komponen masukan meliputi
sumberdaya : tenaga kesehatan, dana kesehatan, peralatan kesehatan, penguasaan
iptek kesehatan dan lainnya.
·
Proses
Komponen proses meliputi
penerapan fungsi –fungi admninistrasi atau manajemen yang terdiri dari
perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengarahan, pengawasan dan penilaian
kesehatan
·
Keluaran
Komponen keluaran adalah
Pelayanan kesehatan yang dihasilkan dalam progran kesehatan
·
Dampak
Komponen dampak adalah
teratasinya masalah – masalah kesehatan dan meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat
·
Umpan
balik
Komponen umpan balik adalah
kegiatan pencatatan, pelaporan dan pengolahan data dan informasi kesehatan
·
Lingkungan
Lingkungan adalah keadaan umum
dan sektor – sektor lain terkait serta kebijkan, peraturan, perundangan dan
lainnya.

|
|||||||||||||
|
|||||||||||||
|
|
|
|
||||||||||
![]() |
3.1
Bentuk pokok system kesehatan
a.
Peranan unsure pembentuk system kesehatan
·
Pemerintah
Adalah yang bertanggungjawab dalam merumuskan berbagai kebijakan
pemerintah termasuk kebijakan kesehatan
·
Masyarakat
Adalah mereka yang
memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan
·
Penyedia pelayanan kesehatan
Adalah yang bertanggung jawab secara langsung dalam menyelenggarakan
berbagai upaya kesehatan.
HUBUNGAN UNSUR PEMBENTUK SISTEM KESEHATAN
![]() |
a.
Unsure pokok system kesehatan
·
Organisasi Pelayanan
Suatu system kesehatan yang baik harus memiliki kejelasan dalam
pengorganisasian upaya kesehatan. Kejelasan yang dimaksudkan menunjuk pada
jenis, bentuk, jumlah, penyebaran, jenjang serta hubungan antara satu upaya
kesehatan dengan upaya kesehatan lainnya.
·
Organisasi Pembiayaan
Suatu system yang baik haruslah memiliki kejelasan dalam pengorganisasian
pembiayaan kesehatan. Kejelasan yang dimaksudkan menunjuk pada jumlah,
penyebaran, pemanfaatan serta mekanisme pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku.
·
Mutu pelayanan dan pembiayaan
Adalah terjaminnya mutu
pelayanan dan pembiayaan kesehatan.
UNSUR – UNSUR SISTEM
KESEHATAN
![]() |
a.
Subsistem dalam system kesehatan
·
Subsistem pelayanan kesehatan
Adalah kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai upaya kesehatan yang
diselenggarakan dalam satu negara
·
Subsistem pembiayaan kesehatan
Kesatuan yang utuh dan terpadu dari pembiayaan upaya kesehatan yang
berlaku dalam suatu Negara
System kesehatan yang baik adalah apabila memiliki kedua subsistem
tersebut.
PEMBAGIAN SISTEM KESEHATAN

4.1
Sistem
kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional kita
menganut cara lain dalam mengelompokkan dan menggambarkan bekerjanya system
kesehatan sebagai berikut:
·
masukan
terdiri dari masalah – masalah kependudukan, perilaku, lingkungan,
sumberdaya dan kesepakatan kebijaksanaan
·
proses
terdiri dari upaya kesehatan,
organisasi kemasyarakatan dan sumber daya
·
keluaran dan dampak
adalah derajat kesehatan
meliputi status kesehatan dan status lingkungannya
·
Umpan balik
Adalah system informasi kesehatan
·
lingkungan
lingkungan sistemnya adalah
system ketahanan nasional.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
![]() |
5.1
Rangkuman
Sistem kesehatan adalah satu kesatuan unsur – unsur kesehatan yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan. System Kesehatan meliputi subsistem pelayanan
kesehatan dan subsistem pembiayaan kesehatan.
6.1
Tes formatif
1) Jelaskan batasan dan subsistem system
kesehatan ?
2) Jelaskan unsur – unsur pembentuk sistem
kesehatan ?
|
SUSBSISTEM
PELAYANAN KESEHATAN

1.1
Pengertian pelayanan kesehatan
Menurut Levey dan Loomba (1973),
pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
Berdasarkan pengertian tentang pelayanan kesehatan diatas, maka ada
beberapa pokok pikiran yang penting tentang pelayanan kesehatan, yaitu ;
a.
Pengorganisasian pelayanan
Apakah pelayanan kesehatan dilaksanakan secara sendiri – sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi
b.
Ruang lingkup pelayanan
Apakah pelayanan kesehatan mencakup kegiatan pemeliharaan kesehatan,
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan
kesehatan
c.
Sasaran pelayanan
Apakah pelayanan kesehatan
untuk perseorangan, keluarga, kelompok ataupun untuk masyarakat secara
keseluruhan.
2.1
Macam pelayanan kesehatan
Macam pelayanan kesehatan menurut Hodgetts dan Cascio (1983) meliputi :
a.
Pelayanan kedokteran
Pelayanan kedokteran adalah pelayanan kesehatan yang cara
pengorganisasiannya bersifat sendiri atau bersama dalam suatu organisasi,
tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta
sasaran utamanya perorangan dan keluarga.
b.
Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang
pengorganisasiannya secara bersama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta
sasaranya terutama untuk kelompok dan masyarakat
Pembagian
Pelayanan Kesehatan
![]() |
3.1
Perbedaan pelayanan kedokteran dengan pelayanan
kesehatan masyarakat
Perbedaan pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat adalah
:
Pelayanan
kedokteran
|
Pelayanan kesehatan masyarakat
|
Tenaga
pelaksananya adalah dokter
|
Tenaga pelaksananya adalah ahli
kesehatan masyarakat
|
Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit
|
Perhatian utamanya adalah
pencegahan penyakit
|
Sasaran utamanya adalah perorangan atau keluarga
|
Sasaran utamanya adalah
masyarakat
|
Kurang memperhatikan efesiensi dalam penggunaan
dana
|
Memperhatikan efesiensi dalam
penggunaan dana
|
Menjalankan fungsi perorangan dan terikat
undang-undang
|
Menjalankan fungsi
pengorganisasian masyarakat
|
Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
|
Penghasilan berupa gaji
|
Bertanggung jawab kepada pasien
|
Bertanggung jawab kepada
masyarakat
|
Tidak dapat memonopoli pelayanan kesehatan
|
Dapat memonopoli pelayanan
kesehatan
|
Masalah administrasi amat
sederhana
|
Masalah administrasi cukup
rumit
|
4.1
Syarat pokok pelayanan kesehatan
Syarat pokok pelayanan kesehatan adalah :
a. Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan harus
tersedia dimasyarakat serta
berkesinambungan artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat tidak sulit ditemuakan serta keberadaannya dalam masyarakat ada pada
saat dibutuhkan.
b. Dapat diterima dengan wajar
Pelayanan kesehatan harus
dapat diterima oleh masyarakat dengan wajar artinya pelayanan kesehatan
tersebut tidak bertentangan dengan kenyakinan dan kepercayaan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan dan
kenyakinan dan kepercayaan masyarakat dan bersifat tidak wajar adalah pelayanan
kesehatan yang kurang baik.
c. Mudah dicapai
Pelayanan kesehatan yang mudah
dicapai oleh masyarakat artinya lokasi pelayanan kesehatan harus dapat dicapai
oleh masyarakat, lokasi pelayanan kesehatan harus terdistribusi merata di
daerah perkotaan dan perdesaan.
d. Mudah dijangkau
Pelayanan kesehatan harus
mudah dijangkau artinya tarif atau biaya pelayanan kesehatan harus sesuai
kengan kemauan membayar pelayanan kesehatan dan kemampuan membayar pelayanan
kesehatan masyarakat.
e. Bermutu
Pelayanan kesehatan harus
bermutu artinya pelayanan kesehatan harus memenuhi standar pelayanan kesehatan
yang telah ditetapkan dan mencakup dimensi kualitas pelayanan meliputi;
ketanggapan pelayanan, bukti langsung pelayanan, kecepatan pelayanan, empati,
dan jaminan pelayanan.
5.1
Masalah pelayanan kesehatan
Masalah – masalah pelayanan
kesehatan meliputi :
a. Terkotak – kotaknya pelayanan kesehatan
Pengkotakan pelayanan
kesehatan terkait dengan spesialisasi dan subspesialisasi pelayanan kesehatan
memberikan dampak negatif yaitu menyulitkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang terpadu.
b. Berubahnya sifat pelayanan kesehatan
Perubahan orientasi pelayanan
kesehatan terutama pelayanan kedokteran yang cenderung profit mengakibatkan
meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
c. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan
ditingkat puskesmas masih rendah diakibatkan oleh pelayanan kedokteran yang
diberikan oleh puskesmas ditangani oleh perawat, sedangkan dokter malah
terkonsentrasi pada pekerjaan yang bersifat administratif.
6.1
Pelayanan Kesehatan menyeluruh dan terpadu
Pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu menurut Somers dan Somers
(1974) ada dua macam, yaitu :
a.
Pelayanan kesehatan yang berhasil memadukan berbagai
upaya kesehatan yang ada dimasyarakat yakni pelayanan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan
b.
Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan secara
holistic dengan tidak hanya memperhatikan keluhan penderita saja namun juga
memperhatikan factor social ekonomi, social budaya, social psikologi dan
lainnya.
BENTUK – BENTUK PELAYANAN KESEHATAN
1.1
BENTUK PELAYANAN KEDOKTERAN
Bentuk – bentuk pelayanan kedokteran meliputi :
a.
Pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk
pasien tidak dalam bentuk rawat inap (Feste,1989). Pelayanan rawat jalan
berkembang pesat dilihat dari angka utilisasi pelayanan rawat jalan. Banyak
factor yang menyebabkan pelayanan rawat jalan berkembang adalah :
1)
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pelayanan rawat jalan relative sederhana dan murah.
2)
Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan biaya
kesehatan mendorong berkembangnya sarana pelayanan rawat jalan
3)
Tingkat kesedaran kesehatan penduduk makin meningkat
4)
Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran
5) Utilisasi rumah sakit makin terbatas.
Macam pelayanan rawat jalan
menurut Feste (1989) adalah :
1) Pelayanan rawat jalan oleh rumah sakit
Bentuk pertama pelayanan rawat
jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan rumah
sakit. Bentuk pelayanan rawat jalan rumah sakit meliputi ; pelayanan gawat
darurat, plelayanan rawat jalan paripurna, pelayanan rujukan dan pelayanan
bedah jalan.
2) Pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri
Bentuk kedua dari pelayanan
rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang mandiri yakni yang
tidak ada hubungan organisatoris dengan rumah sakit. Bentuk klinik mendiri ini adalah klinik mandiri
sejahtera dan klinik mandiri institusi.
b.
Pelayanan gawat darurat
Pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang
dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya.
Pelayanan gawat darurat dilaksanakan oleh Unit Gawat darurat.
Kegiatan pelayanan gawat darurat adalah :
1)
Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
2)
Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk
kasus-kasus yang membutuhkan pelayananan rawat inap intensif
3)
Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat
c.
Pelayanan rawat inap
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan kedokteran yang diberikan kepada pasien
melalui perawatan kepada pasien dengan inap di rumah sakit.
d.
Pelayanan penunjang medis
Pelayanan penunjang medis merupakan pelayanan penunjang yang diberikan
untuk menunjang pelayanan rawat inap di rumah sakit meliputi; pelayanan
radiology, pelayanan rehabilitasi medis dan pelayanan labolatorium dan
pelayanan penunjang lainnya
Stratifikasi
pelayanan kesehatan kedokteran
a.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama
Adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan
oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masayarakat. Bentuk pelayanan kesehatan tingkat
pertama adalah pelayanan rawat jalan.
b.
Pelayanan kesehatan tingkat kedua
Adalah pelayanan kesehatan yang lebih lanjut dan telah bersifat rawat
inap dan untuk menyelenggarakannya dibutuhkan tenaga –tenaga spesialis.
c.
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
Adalah pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat lebih kompleks dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga – tenaga
subspesialis.
2.1
BENTUK PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah bagian pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran
utamanya adalah masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat diselenggarakan oleh
puaskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Bentuk – bentuk pelayanan kesehatan masyarakat adalah :
a.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak
Tujuan pelayanan kesehatan ibu dan
anak adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit ibu, dan meningkatkan
derajat kesehatan anak melalui pemantauan status gizi dan pencegahan sedini
mungkin berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar
sehingga anak dapat tumbuh dengan optimal.
Ruang lingkup kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah :
·
Memeriksa
kesehatan ibu hamil
·
Mengamati
perkembangan dan pertumbuhan anak balita
·
Memberikan
nasihat tentang makanan dan mencegah timbulnya masalah gizi
·
Memberikan
pelayanan KB pada pasangan usia subur
·
Memberikan
persalinan dan bimbingan selama masa nifas.
b.
Pelayanan keluarga berencana
Tujuan pelayanan keluarga berencana adalah menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga didalam keluarganya akan berkembang norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Ruang lingkup kegiatan pelayanan keluarga berencana adalah :
·
Mengadakan penyuluhan KB
·
Menyediakan dan pemasangan alat kontrasepsi
·
Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para
dukun bersalin.
c.
Pemberantasan penyakit menular
Tujuan pemberantasan penyakit menular adalah menemukan kasus penyakit
menular sedini mungkin dan mengurangi berbagai factor resiko lingkungan
masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular di suatu
wilayah.
Ruang lingkup kegiatan
pemberantasan penyakit menular adalah :
·
Surveilans
epidemologi
·
Imunisasi
·
Pemberantasan
vektor
d.
Upaya peningkatan gizi
Tujuan upaya peningkatan gizi adalah meningkatkan gizi masyarakat melalui
usaha pemantauan status gizi kelompok – kelompok masyarakat yang mempunyai
resiko tinggi, pemberian makanan tambahan yang bersifat penyuluhan atau
pemulihan.
Ruang lingkup kegiatan upaya
peningkatan gizi adalah :
·
Penimbangan
berat badan balita
·
Pemeriksaan
HB dan BB ibu hamil
·
Pemberian
makanan tambahan
·
Memberikan
penyuluhan gizi kepada masyarakat
e.
Upaya kesehatan lingkungan
Tujuan upaya kesehatan lingkungan adalah menanggulangi dan menghilangkan
unsur – unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang
sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.
Ruang lingkup kegiatan upaya
kesehatan lingkungan adalah :
·
Memperbaiki
sistem pembuangan kotoran manusia
·
Menyediakan
air bersih
·
Pembuangan
sampah
·
Pengawasan
terhadap tempat – tempat umum
f.
Penyuluhan kesehatan masyarakat
Tujuan penyuluhan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kesadaran
penduduk akan nilai kesehatan, melalui upaya promosi kesehatan sehingga
masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat.
Ruang lingkup kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat dilakukan
penyuluhan secara berkala untuk kelompok masyarakat diwilayah kerja puskesmas,
penyuluhan dilakukan tidak hanya dengan ceramah tapi juga pemutaran film
ataupun kesenian rakyat.
g.
Laboratorium kesehatan masyarakat
Tujuan laboratorium kesehatan masyarakat adalah memeriksa sediaan darah,
sputum, feces, urine untuk membantu penegakkan diagnosis penyakit. Sediaan air
untuk mengetahui pencemaran air minum di masyarakat.
Ruang lingkup kegiatan laboratorium kesehatan masyarakat adalah :
·
Mempersiapkan dan memeriksa sediaan di puskesmas
·
Mengirimkan sediaan untuk pemeriksaan lab ke
tingkat pelayanan lebih tinggi
3.1
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
Sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah suatu sistem penyelenggaraan
kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap
kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal dalam
arti antar unit – unit yang setingkat kemampuannya.
Macam rujukan di Indonesia adalah :
a.
Rujukan kesehatan
Rujukan dikaitkan dengan upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan
kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Rujukan kesehatan
dibedakan atas tiga macam yaitu rujukan teknologi, sarana dan operasional.
b.
Rujukan medik
Rujukan ini dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan. Rujukan medik pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran.
RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
![]() |
4.1
Rangkuman
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan kesehatan
kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Syarat pelayanan kesehatan yang
baik adalah tersedia berkesinambungan, dapat diterima dengan wajar, mudah
dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu.
5.1
Tes Formatif 2
1) Jelaskan tentang subsistem pelayanan
kesehatan ?
2) Sebutkan syarat – syarat pelayanan
kesehatan yang baik ?
|
SUSBSISTEM
PEMBIAYAAN KESEHATAN

1.1
PENGERTIAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang
harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai
upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Biaya kesehatan dapat di
tinjau dari dua sudut pandang, yaitu :
a. Penyedia pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya
kesehatan.
b. Pemakai jasa pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan
kesehatan.
2.1
SUMBER PEMBIAYAAN KESEHATAN
Sumber biaya kesehatan dibedakan dua macam, yaitu :
a.
Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah
Pada Negara yang sumber biaya kesehatan yang sepenuhnya ditanggung oleh
pemerintah, tidak ditemukan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan secara cuma – cuma.
b.
Sebagian ditanggung oleh masyarakat
Pada Negara yang sumber biaya kesehatannya juga berasal dari masyarakat,
masyarakat ikut serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan maka ada pelayanan
kesehatan swasta.
3.1
MACAM PEMBIAYAAN KESEHATAN
Biaya Kesehatan dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a.
Biaya pelayanan kedokteran
Adalah biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
pelayanan kedokteran, yakni yang bertujuan mengobati penyakit serta memulihkan
kesehatan penderita.
b.
Biaya pelayanan kesehatan masyarakat
Adalah biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
pelayanan kesehatan masyarakat yakni yang tujuan utamanya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.
PEMBAGIAN BIAYA KESEHATAN
![]() |
![]() |
![]() |
4.1
SYARAT POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN
Syarat – syarat pokok pembiayaan kesehatan yang baik adalah :
a.
Jumlah
Biaya kesehatan yang tersedia dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat
membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak
menyulitkan masyarakat yang memanfaatkannya.
b.
Penyebaran
Penyebaran dana yang harus
sesuai dengan kebutuhan dalam pengalokasiannya.
c.
Pemanfaatan
Pemanfaatan biaya kesehatan
harus mendapatkan pengaturan yang seksama.
Upaya yang dilakukan untuk
mengatur penyebaran dan pemanfaatan dana yaitu :
a. Peningkatan efektifitas
Peningkatan efektivitas
dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi penggunaan sumber dana.
Berdasarkan pengalaman yang dimiliki lebih diutamakan pelayanan kesehatan
masyarakat dibandingkan dengan pelayanan kedokteran, karena pelayanan kesehatan
masyarakat memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan pelayanan
kedokteran.
b. Peningkatan efesiensi
Peningkatan efisiensi
dilakukan dengan mekanisme pengawasan dan pengendalian. Mekanisme pengawasan
dan pengendalian dapat dilakukan dengan menetapkan standar minimal pelayanan
dan melakukan kerja sama antar institusi pelayanan kesehatan.
5.1
MASALAH POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN
Masalah pokok pembiayaan
kesehatan antara lain :
a. Kurangnya dana yang tersedia
Rendahnya alokasi anggaran di
bidang kesehatan mengakibatkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak dapat
berkualitas,hal ini disebabkan rendahnya kesadaran pengambil keputusan tentang
pentingnya kesehatan.
b. Penyebaran dana yang tidak sesuai
Penyebaran dana kesehatan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan. Penyebaran dana kesehatan lebih cenderung di
daerah perkotaan,sedangkan di daerah perdesaan tidak mendapatkan dana kesehatan
yang memadai.
c. Pemanfaatan dana yang tidak tepat
Pemanfaatan dana yang tidak
tepat juga merupakan masalah kesehatan yang dihadapi dalam pembiayaan
kesehatan. Pemanfaatan dana kesehatan lebih cenderung digunakan untuk pelayanan
kedokteran dibandingkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Pengelolaan dana yang belum sempurna
Pengelolaam dana yang terbatas
dengan pengelolaan dana yang tidak sempurna mengakibatkan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan tidak dapat optimal.
e. Peningkatan biaya kesehatan
Biaya kesehatan cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan biaya kesehatan disebabkan oleh
tingkat inflasi, tingkat permintaan pelayanan kesehatan, kemajuan ilmu dan
teknologi, perubahan pola penyakit, perubahan pola pelayanan kesehatn dan
perubahan pola hubungan dokter dan pasien, lemahnya mekanisme pengendalian
biaya dan penyalahgunaan asuransi kesehatan.
Upaya untuk mengatasi permasalahan pembiayaan
kesehatan adalah :
a. Upaya meningkatkan jumlah dana pelayanan
kesehatan
Upaya peningkayan jumlah dana
pelayanan kesehatan dilakukan dengan meningkatkan alokasi anggaran pendapatan
dan belanja negara dalam bidang kesehatan, dan menghimpun danadari sumber
masyarakat serta dari bantuan luar negeri.
b. Upaya memperbaiki penyebaran, pemanfaatan
dan pengelolaan dana pelayanan kesehatan
Upaya yang di lakukan dengan
penyempurnaan sistem pelayanan kesehatan dan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan tenaga pengelola kesehatan dalam bidang manajemen keuangan
kesehatan.
c. Upaya pengendalian biaya kesehatan
Upaya mengendalikan biaya
kesehatan dilakukan dengan memperlakukan peraturan sertifikat kebutuhan,
memperlakukan peraturan studi kelayakan, memperlakukan peraturan pengembangan
yang terencana, menetapkan standar baku pelayanan kesehatan, menyelenggarakan
program menjaga mutu pelayanan kesehatan, menyelenggarakan pengaturan tarif
pelayanan, dan asuransi kesehatan.
6.1
BIAYA PELAYANAN KEDOKTERAN
Biaya pelayanan kedokteran adalah besarnya dana yang harus disediakan
untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kedokteran yang dibutuhkan
oleh perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Mekanisme pembiayaan pelayanan kedokteran adalah :
a.
Pembayaran tunai
Mekanisme pembiayaan yang diterapkan mengikuti mekanisme pasar. Setiap
penderita yang membutuhkan pelayanan kedokteran di haruskan membayar tunai
pelayanan kesehatan yang diperolehnya. Mekanisme pembiayaan ini disebut fee for service
b.
Pembayaran di muka
System pembayaran di muka atau
prepayment dilakukan melalui program asuransi kesehatan.
7.1
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Biaya pelayanan kesehatan masyarakat adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan
masyarakat yang dibutuhkan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat.
Mekanisme pembiayaan yang dilakukan adalah :
a.
Mekanisme pembiayaan sentralisasi
Semua pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat di tanggung oleh
pemerintah puast. Dana pelayanan kesehatan masyarakat tersebut sesuai dengan
hirarki pemerintah dan menjadi tanggung jawab institusi pelayanan kesehatan
pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
b.
Mekanisme pembiayaan desentralisasi
Semua biaya pelayanan kesehatan masyarakat ditanggung pemerintah daerah
melalui dua mekanisme yaitu mekanisme otonomi dan semi otonomi.
Mekanisme pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia
menggunakan :
a. Asas desentralisasi
Biaya pelayanan kesehatan
masyarakat menjadi tanggung jawab sepenuhnya pemerintah daerah.
b. Asas dekonsentrasi
Karena kemampuan pemerintah
daerah masih terbatas maka beberapa program pelayanan kesehatan masyarakat
masih menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
c. Asas perbantuan
Pemerintah pusat memberikan
bantuan kepada pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat.
8.1
TARIF PELAYANAN KESEHATAN
Tarif pelayanan kesehatan adalah
besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan.
Faktor – factor yang
mempengaruhi tariff pelayanan kesehatan adalah :
a. Biaya investasi
Tarif pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh besarnya biaya investasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Semakin besar biaya investasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan maka semakin tinggi tarif pelayanan
kesehatan.
b. Biaya kegiatan rutin
Tarif pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh biaya kegiatan rutin, biaya rutin kegiatan adalah semua biaya
yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan operasional pelayanan kesehatan. Semakin
besar biaya kegiatan rutin maka semakin besar tarif pelayanan kesehatan.
c. Biaya rencana pengembangan
Tarif pelayanan kesehatan di
pengaruhi oleh biaya rencana pengembangan institusi pelayanan kesehatan.
Semakin besar biaya rencana pengembangan institusi pelayanan kesehatan maka
semakin besar tarif pelayanan kesehatan.
d. Besarnya target keuntungan
Tarif pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh besarnya target keuntungan yang ditetapkan oleh institusi
pelayanan kesehatan. Semakin besar target keuntungan yang ditetapkan, maka
semakin besar tarif pelayanan kesehatan.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk mengendalikan tarif pelayanan kesehatan adalah
a. Biaya investasi
Untuk mencegah biaya investasi
yang terlalu besar dan jangka waktu pengembalian yang singkat, mekanisme
pengendalian yang dilakukan yaitu dengan menerapkan ketentuan yang dikenal
sebagai certificate of need serta melakukan feasibility study
yang bersifat social
b. Biaya kegiatan rutin
Untuk mencegah biaya kegiatan
rutin yang terlalu tinggi, terutama yang berhubungan langsung dengan kebutuhan
pemakai jasa pelayanan kesehatan, mekanisme pengendalian yang dilakukan adalah
menerapkan ketentuan pelayanan kesehatan yang etis dan sesuai dengan standar
pelayanan.
c. Biaya rencana pengembangan
Untuk mencegah biaya rencana
pengembangan yang berlebihan, mekanisme pengendalian yang dapat dilakukan
adalah dengan menerapkan ketentuan development plan yang dasarnya hanya
membenarkan program pengembangan apabila telah direncanakan dan disetujui
sebelumnya.
d. Keuntungan
Untuk mencegah tingginya
perhitungan target keuntungan, yang terutama ditemukan pada sarana kesehatan
swasta tidak dapat dilakukan mekanisme pengendalian biaya khusus karena semua
tergantung pada mekanisme pasar di bidang pelayanan kesehatan.
9.1
RANGKUMAN
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang
harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai
upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Biaya kesehatan meliputi biaya pelayanan kesehatan kedokteran dan
biaya pelayanan kesehatan masyarakat. Syarat pembiayaan kesehatan yang baik
meliputi jumlah biaya kesehatan yang memadai, penyebaran biaya kesehatan yang
merata, dan pemanfaatan biaya kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan
masyarakat.
10.1
Tes Formatif 3
1) Jelaskan batasan ruang lingkup biaya kesehatan
?
2) Jelaskan tentang syarat pembiayaan
kesehatan yang baik ?
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
A. SISTEM KESEHATAN
1) Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan
kesehatan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat
2) Syarat pelayanan kesehatan yang baik adalah
tersedia berkesinambungan, dapat diterima dengan wajar, mudah dicapai, mudah
dijangkau, dan bermutu.
B. SUBSISTEM PELAYANAN KESEHATAN
1) Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya
yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat. Pelayanan
kesehatan meliputi pelayanan kesehatan kedokteran dan pelayanan kesehatan
masyarakat
2) Syarat pelayanan kesehatan yang baik adalah
tersedia berkesinambungan, dapat diterima dengan wajar, mudah dicapai, mudah
dijangkau, dan bermutu.
C. SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
1) Biaya kesehatan adalah besarnya dana
yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan
oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Biaya kesehatan
meliputi biaya pelayanan kesehatan kedokteran dan biaya pelayanan kesehatan
masyarakat
2) Syarat pembiayaan kesehatan yang baik
meliputi jumlah biaya kesehatan yang memadai, penyebaran biaya kesehatan yang
merata, dan pemanfaatan biaya kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan
masyarakat
MODUL III

Pendahuluan
Dasar
manajemen kesehatan sangat penting dalam mempelajari administrasi kebijakan
kesehatan. Manajemen Kesehatan adalah inti dari administrasi kebijakan
kesehatan. Tanpa memahami konsep dasar manajemen kesehatan, mahasiswa tidak
akan dapat memahami mata kuliah manajemen pelayanan kesehatan selanjutnya.
Dalam modul ini dijelaskan tentang pengertian dan
ruang lingkup manajemen kesehatan dan fungsi – fungsinya. Setelah
mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
1.
Batasan Manajemen Kesehatan
2.
Perencanaan Kesehatan
3.
Pelaksanaan dan Pengorganisasian Kesehatan
4.
Evaluasi Kesehatan
|
MANAJEMEN
KESEHATAN

1.1
Batasan Manajemen Kesehatan
Manajemen seringkali rancu dengan addministrasi, tetapi sebenarnya antara
keduanya memiliki ruang lingkup yang sama. Jika disimak dari pengertiannya,
ilmu administrasi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan
ilmu manajemen. Namun, manajemen merupakan motor penggerak berkembangnya
dinamika administrasi.
Batasan manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara efesien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
Berdasarkan batasan tersebut, manajemen mengandung tiga prinsip pokok
yang menjadi cirri utama penerapannya yaitu efesien dalam pemanfaatan
sumberdaya, efektif dalam memilih alternative kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi, dan rasional dalam pengambilan keputusan manajerial.
Batasan administrasi adalah ilmu atau seni yang mempelajari kerja sama
sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan bersama
Dari batasan tersebut diatas administrasi lebih menekankan pada dinamika
kerja sama orang-orang yang ada di dalam organisasi mencapai tujuan organisasi.
![]() |
||||
|
Pengertian
tentang manajemen diatas, ada empat hal penting yang perlu dibahas lebih
lanjut, yaitu :
a. Manajemen adalah ilmu terapan
b. Manajemen selalu berkaitan dengan
kehidupan organisasi
c. Keberhasilan organisasi akan tercermin
dari kemahiran manajerial dan ketrampilan teknis operasional seorang manajer
d. Dalam organisasi yang mempunyai jumlah SDM
yang besar , ada sekelompok staf yang mempunyai ruang lingkup kegiatan yang
berbeda dengan staf lain.
|
Batasan manajemen ini apabila
diterapkan dalam kehidupan organisasi akan mampu menumbuhkan dinamika aktivitas
administrasi dan dinamika hubungan antar manusia untuk mencapai tujuan
organisasi. Dalam memecahkan masalah dalam organisasi diperlukan rencana
strategis organisasi. Rencana strategis organisasi memuat tentang rumusan visi,
misi dan rencana strategis kebijakan umum organisasi.
Rumusan masalah atau kendala
untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan dalam menerapkan manajemen. Masalah
adalah kesenjangan antara apa yang ingin dicapai (das sollen : visi, misi,
kebijakan, prosedur kerja, target, tujuan dan sebagainya) dengan apa yang
dicapai (das sein, hasil kegiatan, tata cara, prosedur kerja dsb). Di bidang
pelayanan kesehatan ada dua jenis masalah yang dirumuskan yaitu masalah
kesehatan dan masalah program kesehatan. Kedua jenis masalah tersebut
saling berkaitan satu sama lain. Yang lebih diutamakan adalah rumusan masalah
kesehatan masyarakat karena kegiatan manajemen kesehatan harus ditujukan untuk
memecahkan masalah kesehatan masyarakat.
2.1
Pendekatan praktis mempelajari manajemen
kesehatan
Dalam mempelajari manajemen
kesehatan, kita dapat menggunakan lima pendekatan guna mengkaji fungsi dan
unsure manajemen, antara lain :
a. Management
by objective oleh Peter Drucker. (Manajemen
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi)
Penerapan manajemen by
objective pada organisasi puskesmas. Salah satu tugas pokok kepala puskesmas
adalah mengatur pekerjaan staf yang diperbantukan kepadanya. Kepala puskesmas
harus mengerti visi dan misi Puskesmas yang dipimpinnya dan mampu mengajak staf
Puskesmas menerjemahkan visi dan misi organisasi dalam rencana strategis
puskesmas dan rencana operasional masing – masing program. Seorang pimpinan
puskesmas harus menjabarkan secara operasional visi dan misi puskesmas ke dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf puskesmas untuk mencapai tujuan
pelayanan puskesmas. Di sinilah pentingnya ketrampilan seorang pimpinan
merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan program sesuai dengan masalah
kesehatan masyarakat yang potensial berkembang di wilayah kerjanya. Taf
puskesmas harus paham dan terampil merumuskan masalah program yang dihadapi
oleh unit kerjanya dan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang sesuai
dengan bidang dan wilayah binaannya.
b.
Management is how to work with others (manajemen adalah
kerja sama untuk mencapai tujuan bersama)
Dengan pendekatan ini, fungsi manajemen akan dapat dipelajari dari proses
kerja sama yang berkembang antara pimpinan dengan stafnya dalam mencapai tujuan
organisasi. Sumber daya lain yang penting
adalah dana dan material. Manajemen harus mampu mengelola sumberdaya
tersebut untuk mencapai tujuan organisasi. Aplikasi pendekatan ini dibidang
kesehatan misalnya :
Seorang bidan puskesmas akan mampu memberikan pertolongan persalinan
untuk ibu-ibu hamil di wilayah kerjanya jika ibu hamil memilih fasilitas
kesehatannya dan dia memiliki staf pembantu bidan yang akan menjaga ibu – ibu
selama perawatan masa nifas. Bidan
dan staf pembantu bidan adalah SDM penting dalam melaksankan program KIA. Pengembangan
tugas Bidan Puskesmas mempunyai arti penting dalam manajemen puskesmas.
c.
Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia.
Manusia sebagai sumber daya utama manajemen selalu akan responsive pada
saat berinteraksi dengan orang lain. Manajemen dapat dipelajari melalui
perilaku organisasi tersebut. Perilaku organisasi ditentukan oleh upaya
kepemimpinan yang mampu membangkitkan motivasi staf. Perilaku organisasi
kesehatan memiliki cirri khas sendiri yang berbeda dengan organisasi lain.
Misalnya didalam puskesmas, seorang SKM yang menjadi kepala Puskesmas harus
mampu memotivasi kinerja dokter, bidan , dan tenaga kesehatan lain yang
memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda – beda.
d.
Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai proses dapat
dipelajari melalui fungsi – fungsi manajemen. Fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian. Dalam
manajemen kesehatan, seorang kepala puskesmas harus mampu melaksanakan fungsi –
fungsi manajemen dalam melaksanakan program –program kesehatan masyarakat di
puskesmas.
e.
Manajemen sebagai ilmu terapan.
Kepala puskesmas harus memilki wawasan yang cukup luas dan terus
mengembangkan diri dengan mempelajari berbagai ilmu yang terkait dengan tugas-
tugasnya. Seorang SKM yang menjadi pimpinan organisasi kesehatan harus mampu menghitung
persediaan dana, memahami kebijakan anggaran pemerintah dan menghitung
pengeluaran biaya kesehatan untuk memelihara kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
3.1
Penerapan Manajemen Kesehatan di Indonesia
Manajemen adalah ilmu terapan
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis organisasi untuk membantu manajer
dalam memecahkan masalah organisasi. Atas dasar pemikiran tersebut, manajemen
dapat diterapkan di bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi
kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan umum sistem kesehatan
adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, atau mencapai suatu
keadaan sehat bagi individu atau kelompok masyarakat.
Administrasi kesehatan tidak
dapat disamakan dengan administrasi niaga yang lebih banyak berorientasi pada
upaya untuk mencari keuntungan finansial. Administrasi kesehatan lebih tepat
digolongkanke dalam administrasi umum oleh karena organisasi kesehatan lebih
mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.
Manajemen kesehatan harus
dikembangkan di tiap –tiap organisasi kesehatan di Indonesia seperti kantor
Depkes, Dinas kesehatan di daerah, rumah sakit, dan puskesmas dan jajarann6ya.
Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan di rumah sakit, dinas kesehatan
dan di puskesmas memerlukan kajian proses penyusunan rencana tahunan Departemen
kesehatan. Khusus untuk tingkat puskesmas penerapan manajemen dapat melalui
perencanaan yang disusun setiap lima tahun.
Ruang lingkup manajemen
kesehatan meliputi manajemen kegiatan dan sumber daya yang dikelolanya
diantaranya manajemen personalia, manajemen keuangan, manajemen logistik
manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen. Untuk masing – masing bidang tersebut
dikembangkan manajemen spesifik sesuai dengan ruang lingkup dan tugas pokoknya.
Penerapan manajemen pada unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan rumah
sakit merupakan upaya untuk memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki
masing – masing unit pelayanan kesehatan untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif, efesien dan rasional.
4.1
RANGKUMAN
Manajemen adalah ilmu terapan
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis organisasi untuk membantu manajer
dalam memecahkan masalah organisasi. Atas dasar pemikiran tersebut, manajemen
dapat diterapkan di bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi
kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan umum sistem kesehatan
adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, atau mencapai suatu
keadaan sehat bagi individu atau kelompok masyarakat.
5.1
TES FORMATIF
1) Jelaskan pengertian tentang manajemen
kesehatan?
2) Jelaskan penerapan manajemen sebagai
proses dalam bidang kesehatan?
|
PERENCANAAN
KESEHATAN

1.1
FUNGSI PERENCANAAN
Fungsi perencanaan adalah
fungsi terpenting dalam manajemen. Fungsi ini akan menentukan fungsi – fungsi
manajemen selanjutnya. Perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi
manajemen. Tanpa perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya dapat dilaksanakan
dengan baik. Perencanaan manajerial terdiri dari perumusan strategi dan
penerapan strategi. Dalam perumusan strategi, manajer kesehatan harus memiliki
kemampuan ketrampilan konseptual, dan pada penerapan strategi, manajer
kesehatan harus memiliki ketrampilan teknis.
2.1
BATASAN PERENCANAAN
Menurut Levey dan Loomba dalam
” health care admnistration” merumuskan perencanaan sebagai berikut : ”
perencanaan adalah proses penganalisaan dan pemahaman suatu sistem, perumusan
goal dan tujuannya, menilai kemampuannnya, menyusun alternatif rangkaian
tindakannya atau rencana pencapaian goal dan tujuan tadi, penilaian efektivitas
rencana tersebut, memilih rencana terbaik, prakarsa tindakan yang diperlukan
untuk pelaksanaannya dan pemantauan yang berkesinambungan terhadap sistemagar
diperoleh hubungan yang optimal anatara rencana dan sistem tersebut”.
Perencanaan kesehatan adalah
suatu proses untuk merumuskan masalah – masalah kesehatan yang berkembang
dimasyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan tersebut.
3.1
MANFAAT PERENCANAAN
Manfaat perencanaan bagi
organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi kesehatan tersebut
dapat mengetahui :
a. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan
cara mencapainya
b. Jenis dan struktur organisasi yang
dibutuhkan.
c. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan
pengarahan yang diperlukan
d. Bentuk dan standar pengawasan yang akan
dilakukan.
e. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan
dapat dilaksanakan secara teratur
f. Menghilangkan aktivitas yang tidak
produktif
g. Mengukur hasil kegiatan
h. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen
lainnya.
4.1
CIRI – CIRI PERENCANAAN
Ciri – ciri perencanaan
kesehatan adalah
a. Perencanaan upaya kesehatan pada umumnya
melibatkan team kecil atau besar yang harus bekerja sama.
b. Perencanaan umumnya menghadapi sumber daya
yang terbatas
c. Sebagai fungsi terpenting dalam
administrasi
d. Perencanaan harus selalu berorientasi ke
masa depan
e. Perencanaan harus mempunyai kemampuan
meramalkan apa yang terjadi di masa datang.
f. Perencanaan mampu menghadapi peluang
melesetnya asumsi – asumsi yang mempengaruhi ketepatan ramalan.
5.1
UNSUR – UNSUR PERENCANAAN
Suatu perencanaan yang
komprehensif harus memperhatikan unsur – unsur penting sebagai berikut :
a. Visi dan misi
b. Permasalahan, penyebab dan prioritasnya
c. Tujuan rencana pemecahan masalah
d. Kebijakan kesehatan
e. Rencana usulan kegiatan
f. Rencana pelaksanaan kegiatan dan perkiraan
hambatan
6.1
LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN
Perencanaan kesehatan
mempunyai lima langkah yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan, yaitu :
a. Analisis situasi
Langkah ini dilakukan dengan
analisis data laporan yang dimiliki organisasi kesehatan (data primer) atau
mengkaji data sekunder dari lembaga lain yang terkait dengan bidang kesehatan.
Dalam melakukan analisa situasi, perencana harus memiliki pengetahuan yang
memadai tentang ilmu epidemologi, ilmu antropologi, ilmu demografi, ilmu
ekonomi dan ilmu statistik.
Data yang diperlukan dalam perencanaan
kesehatan adalah :
·
Data
tentang penyakit dan kejadian sakit
·
Data
kependudukan
·
Data
potensi organisasi kesehatan
·
Keadaan
lingkungan dan geografi
·
Data
sarana dan prasarana
b. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya
Masalah dalam bidang kesehatan
terbagi menjadi dua yaitu :
·
Masalah
program kesehatan
Contoh masalah program
kesehatan : masalah keterbatasan SDM kesehatan, kepemimpinan kepala puskesmas
yang tidak efektif.
·
Masalah
kesehatan masyarakat
Contoh masalah kesehatan
masyarakat adalah : tingginya prevalensi anemia ibu hamil, rendahnya cakupan
air bersih, tingginya prevalensi gondok, dll.
Penetapan prioritas masalah
kesehatan dapat menggunakan berbagai teknik kuantitatif seperti metode matrik,
metode hanlon , maupun metode kualitatif seperti metode delbeg, yang nantinya
akan dibahas lebih mendalam di mata kuliah rencana dan evaluasi kesehatan.
c. Menentukan tujuan program
Setelah menentukan prioritas masalah kesehatan
ditetapkan, maka manajer program harus merumuskan tujuan program. Sebelum
merumuskan tujuan program tim perencana kesehatan harus memahami :
·
Berapa
besar sumber daya yang dimiliki organisasi
·
Seberapa
jauh masalah kesehatan masyarakat yang akan dipecahkan
·
Kapan
target tersebut akan dicapai.
Perumusan sebuah tujuan
operasional program kesehatan harus memenuhi syarat SMART, yang artinya
:
·
Spesific
(jelas sasarannya dan waktunya)
·
Measurable
(dapat diukur hasilnya)
·
Appropriate (sesuai dengan tujuan kesehatan
nasional)
·
Realistik
(sesuai dengan kemampuan SDM)
·
Time bound (Sumber daya dapat dialokasikan
mencapai tujuan tepat waktu)
d. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
Langkah selanjutnya adalah
mengkaji hambatan dan program yang pernah dilaksanakan. Tujuannya untuk
mencegah dan mewaspadai timbulnya hambatan program. Selain hambatan yang pernah
dialami juga membahas prediksi kendala dan hambatan yang mungkin akan terjadi
dilapangan pada saat program dilaksanakan. Hambatan yang diwaspadai adalah
hambatan yang bersumber pada kemampuan organisasi dan hambatan yang bersumber
pada lingkungan.
e. Menyusun rencana kerja operasional.
Hambatan yang bersumber dari
dalam organisasi harus dikaji sebelum menyusun rencana kerja operasional. Bila
tidak, maka program yang akan dilaksanakan akan terhambat oleh faktor internal
organisasi. Faktor lingkungan diluar organisasi seperti peran serta masyarakat
dan kerja sama lintas sektoral juga penting guna strategi pengembangan di lapangan.
Memasuki fase ini tim perencana sudah menetapkan tujuan dan target yang ingin
dicapai. Proses perencanaan terakhir adalah menetapkan alternatif kegiatan dan
sumber daya pendukung. Langkah penyusunan RKO harus memenuhi indikator :
·
Why
(mengapa program ini dilaksanakan)
·
What (apa yang ingin dicapai)
·
How (bagaimana cara mengerjakannya)
·
Who
(siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran program)
·
Where
(dimana tempat kegiatan atau program dilaksanakan)
·
When
(kapan kegiatan atau program dilaksanakan)
7.1
RANGKUMAN
Perencanaan kesehatan adalah
suatu proses untuk merumuskan masalah – masalah kesehatan yang berkembang
dimasyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan tersebut. Langkah – langkah perencanaan kesehatan
mengunakan problem solving cycle meputi:
8.1
TES FORMATIF 2
1) Jelaskan fungsi perencanaan dalam
manajemen kesehatan ?
2) Jelaskan unsur – unsur perencanaan di
bidang kesehatan ?
|
PENGORGANISASIAN
KESEHATAN

1.1
Batasan
fungsi pengorganisasian
Pengorganisasian adalah
langkah untuk menetapkan, mengolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas –tugas pokok dan wewenang dan pendelegasian wewenang pimpinan
kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2.1
Hakekat
tujuan pengorganisasian
Hakekat tujuan
pengorganisasian adalah :
a. Dengan mengelompokkan dan membagi tugas
yang direncanakan, maka pelaksanaannya menjadi lebih mudah dan lancar.
b. Pengorganisasian mengatur wadah sehingga
pimpinan dapat membimbing, membina, mengawasi dan mengendalikan bawahan lebih
mudah.
c. Dengan mengelompokkan berbagai tugas dan
membagikan kepada anggota organisasi sesuai dengan kemampuannya (the right man
the right place)
d. Dapat mengarahkan upaya organisasi secara
keseluruhan untuk secara terkoordinasi mencapai tujuan organisasi.
3.1
Prinsip
– prinsip pengorganisasian
Agar pengorganisasian berjalan
dengan baik maka ada beberapa prinsip – prinsip organisasi yang harus dipenuhi
:
a. Adanya tujuan yang jelas
b. Pembagian tugas pekerjaan
c. Pendelegasian kekuasaan
d. Rentang pengendalian
e. Jenjang pengawasan
4.1
Manfaat
pengorganisasian
Dengan mengembangkan fungsi
pengorganisasian, seorang manajer akan dapat mengetahui bebrapa hal, yaitu :
a. Pembagian tugas perorangan dan kelompok.
b. Hubungan organosatoris antar manusia yang
menjadi atau staf organisasi
c. Pendelegasian wewenang
d. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang
dimiliki organisasi.
5.1
Langkah
– langkah pengorganisasian
Ada enam langkah penting dalam menyusun fungsi
pengorganisasian :
a. Tujuan organisasi harus dipahami oleh
staf. Tujuan organisasi harus sudah disusun pada saat fungsi perencanaan.
b. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk
kegiatan – kegiatan pokok untuk mencapai tujuan dengan melakukan
departementalisasi, pengembangan bidang – bidang, seksi – seksi dan sebagainya
sesuai dengan kegiatan pokok.
c. Mengolongkan kegiatan pokok ke dalam
satuan kegiatan yang praktis. Pembagian tugas pokok kedalam lemen kegiatan
harus mencerminkan apa yang harus dikerjakan oleh staf.
d. Menetapkan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung untuk melaksanakan
tugasnya.
e. Penetapan personel yang cakap yaitu
memilih dan menempatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas.
f. Mendelegasikan wewenang. Tugas – tugas
staf dan mekanisme pelimpahan wewenang dapat diketahui dari struktur organisasi
yang dianut.
6.1
Wewenang
dalam organisasi
Wewenang adalah kekuasaan atau
hak untuk memerintah atau meminta orang lain berbuat sesuatu. Wewenang
seseorang dalam organisasi dibatasi
melalui uraian tugasnya sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam suatu
organisasi. Dalam pembagian wewenang, organisasi dapat dibedakan menjadi empat
yaitu : organisasi lini, organisasi staf, organisasi lini dan staf, serta
organisasi dalam bentuk panitia.
a. Wewenang lini
Wewenang lini adalah wewenang
yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang ke bawah dan pengawasan
langsung oleh pimpinan kepada bawahan yang menerimanya. Organisasi yang
menggunakan wewenang lini dinamakan organisasi lini.
b. Wewenang staf
Wewenang staf adalah wewenang
yang mengalir ke samping. Wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk
membantu melancarkan tugas – tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang
staf diberikan karena ada spesialisasi tugas – tugas manajerial yang terkait
dengan fungsi staf seperti pengawasan pelayanan kepada staf, atau penasihat.
Organisasi staf adalah organisasi yang mengembangkan wewenang staf. Dijajaran
organisasi Depkes pusat wewenang staf di dalam bagian ini dapat disamakan
dengan sekjen atau kepala tata usaha di dinas kesehatan provinsi dan dinas
kesehatan kabupaten.
c. Wewenang lini dan staf
Perpaduan antara wewenanglini
dan staf merupakan bentuk struktur organisasi yang paling umum dianut saat ini.
Bentuk organisasi ini kompleks tapi sesungguhnya pengembangan dari bentuk lini
dan staf.
|
![]() |
||||||
|
||||||
![]() |
||||||
![]() |
7.1
RANGKUMAN

Pengorganisasian adalah
langkah untuk menetapkan, mengolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas – tugas pokok dan wewenang dan pendelegasian wewenang pimpinan
kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Agar pengorganisasian berjalan
dengan baik maka ada beberapa prinsip – prinsip organisasi yang harus dipenuhi
: Adanya tujuan yang jelas, Pembagian tugas pekerjaan, Pendelegasian kekuasaan,
Rentang pengendalian, dan Jenjang pengawasan.
8.1
TES FORMATIF 3
1) Jelaskan tentang pengertian
pengorganisasian di bidang kesehatan ?
2) Sebutkan prinsip – prinsip
pengorganisasian yang baik ?
|
PELAKSANAAN
KESEHATAN

Fungsi manajemen ini merupakan fungsi penggerak semua kegiatan program {ditetapkan
pada fungsi pengorganisasian} untuk mencapai tujuan progam {dirumuskan dalam
fungsi perencanaan}. Oleh karena
itu, fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana manajer mengarahkan dan
menggerakan semua sumber daya {manusia dan yang bukan manusia} untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati. Untuk menggerakan dan mengarahkan sumber daya
manusia dalam organisasi, peranan kepimpinan {leadership}, motivasi staf, kerja
sama dan komunikasi antar staf merupakan hal pokok yang perlu mendapat
perhatian para manajer organisasi.
1.1
Batasan Fungsi Penggerakan
Fungsi penggerakan dalam arti
kata yang luas sebenarnya mencakup atau kait mengkait dengan fungsi – fungsi
manajemen lainnya. Fungsi penggerakan meliputi :
·
Komunikasi
·
Motivasi
·
kepemimpinan
2.1
Komunikasi
Komunikasi merupakan unsur
paling mendasar dalam perilaku kehidupan, pengertian komunikasi akan selalu ada
atau terkandung dalam setiap pembahasan administrasi atau manajemen. Komunikasi
adalah proses yang akan menghubungkan seseorang individu dengan individu
lainnya tujuan tertentu. Hubungan antar
individu adalah unsur yang mendasar dalam proses administrasi atau manajemen.
Suatu proses komunikasi dapat dikatakan berhasil bila antar individu berhubungan
tadi dapat tercipta pengertian yang sama. Komunikasi dalam manajemen didasari
ada saling persetujuan yang dilandasi oleh saling pengertian yang baik antar
individu. Pakar pakar tentang ilmu perilaku perilaku sebenarnya telah banyak
dikembangkan berbagai model tentang komunikasi yang maksudnya untuk dapat
memerinci dan mendiagnosa sebab-sebab kegagalan proses komunikasi tersebut.
Model komunikasi linear meliputi unsur – unsur sebagai berikut : komunikator,
media, komunikan, dampak, umpan balik dan lingkungan.
3.1
Motivasi
Motivasi sebagai upaya
penggerakan dengan cara menghidupkan kekuatan pendorong yang sebenarnya sudah
ada dalam diri tiap orang. Motivasi adalah dorongan yang dapat menggerakan
seseorang untuk berperilaku tertentu, yang muncul dari dalam diri seseorang
dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Maslow kebutuhan
meliputi ;
·
Kebutuhan
dasar yang faaliah
·
Kebutuhan
rasa aman
·
Kebutuhan
sosial
·
Kebutuhan
untuk dihargai dan dihormati
·
Kebutuhan
penampilan diri.
Motivasi atau upaya untuk memenuhi kebutuhan
pada seseorang dapat dipakai sebagai alat untuk menggairahkan seseoarang untuk
giat melakukan tugas kewajibannya tanpa harus diperintah dan diawasi. Berbagai
cara dapat dilakukan untuk membangkitkan motivasi karyawan, antara lain :
·
Upah
atau gaji
·
Pemberian
insentif
·
Memperhatikan
rasa harga diri seseorang
·
Memenuhi
kebutuhan spiritual karyawan
·
Memberikan
rasa aman
·
Promosi
karier
·
Menciptakan
suasana persaingan yang sehat.
4.1
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan unsur
penggerak utama dalam bidang kesehatan masyarakat. Kepemimpinan dalam
lingkungan bidang kesehatan berjenjang dari menteri kesehatan sampai kepala
puskesmas. Kedudukan kepemimpinan di departemen kesehatan di pegang oleh dokter
atau sarjana kesehatan masyarakat, misalnya puskesmas.
Kepala puskesmas sebagai pemimpin unit pelayanan kesehatan,
kepala puskesmas adalah seorang manajer. Ia harus mampu menjalankan tugas –
tugas manajemen, yaitu menerapkan kemampuan fungsi – fungsi administrasi
meliputi perencanaan tingkat puskesmas, minilokakarya, dan SP2TP dan SP3.
Sebagai pemimpin yang berperan sebagai change agent, kepala puskesmas mampu
meningkatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi mendukung upaya
kesehatan yang dimotori oleh program – program puskesmas sendiri.
5.1
Rangkuman
Fungsi
manajemen ini merupakan fungsi penggerak semua kegiatan program {ditetapkan
pada fungsi pengorganisasian} untuk mencapai tujuan progam {dirumuskan dalam
fungsi perencanaan}. Untuk menggerakan dan mengarahkan sumber daya manusia
dalam organisasi, peranan kepimpinan {leadership}, motivasi staf, kerja sama
dan komunikasi antar staf merupakan hal pokok yang perlu mendapat perhatian
para manajer organisasi. Fungsi penggerakan dalam arti kata yang luas
sebenarnya mencakup atau kait mengkait dengan fungsi – fungsi manajemen
lainnya. Fungsi penggerakan meliputi : Komunikasi, Motivasi, dan Kepemimpinan.
6.1
Tes Formatif 3
1) Jelaskan fungsi penggerakan dalam
pelaksanaan program kesehatan?
2) Jelaskan unsur – unsur dalam penggerakan
dalam pelaksanaan program kesehatan?
|
PENILAIAN KESEHATAN

1.1
Batasan Penilaian
Penilaian adalah suatu proses
sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian,
pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara seksama
berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya.
2.1
Cara Penilaian
Proses penilaian dapat
dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Cara kualitatif
menggunakan besaran angka atau data numerik untuk proses membanding –
bandingkan kelihatannya akan lebih rinci untuk dilaksanakan, sedangkan cara
kualitatif yang menggunakan patokan –patokan normatif akan membutuhkan
pengalaman yang mendalam tentang pengalaman yang mendalam tentang obyek yang
akan dinilainya. Penilaian secara kuantitatif dan kualitatif membutuhkan
kematangan pengenalan penilai terhadap obyek penilaian.
3.1
Jenis Penilaian
Penilaian secara umum dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Penilaian pada tahap awal program
Penilaian yang dilakukan pada
saat merencanakan suatu program. Tujuan utamanya adalah untuk menyakinkan bahwa
rencana yang disusun dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan.
b. Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Penilaian yang dilakukan pada
saat program sedang dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah mengukur apakah
program yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana atau tidak, apakah
terjadi penyimpangan – penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari
program.
c. Penilaian pada tahap akhir program
Penilaian yang dilakukan pada
saat program telah selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya untuk mengukur keluaran dan mengukur dampak yang dihasilkan
dari program.
4.1
Ruang lingkup Penilaian
Penilaian dapat dilakukan
dengan pendekatan sistem suatu pelaksanaan program. Penilaian dengan pendekatan
sistem menilai :
a. Masukan
Penilaian terhadap sumber daya
yang dimiliki organisasi dalam melaksanakan suatu program. Sumber daya meliputi
sumber daya manusia, dana, peralatan, iptek, dsb
b. Proses
Penilaian terhadap fungsi –
fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pelaksanaan
c. Keluaran
Penilaian terhadap kegitan
program pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait dengan
masalah kesehatan yang dihadapinya.
d. Dampak
Penilaian terhadap teratasinya
masalah kesehatan melalui indikator yang menunjukkan meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat.
e. Umpan balik
Penilaian terhadap kegiatan
pencatatan dan pelaporan selama kegiatan dilaksanakan.
f. Lingkungan
Penilaian terhadap lingkungan
yang mempengaruhi pelaksaan program.
Ruang
lingkup penilaian suatu program meliputi :
a. Kelayakan program
Program dinilai layak jika
program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil sesuai dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi.
b. Kecukupan program
Suatu program telah dapat
dilaksanakan dengan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Efektifitas program
Suatu program dinilai efektif
jika program telah dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
d. Efesiensi program
Suatu program dinilai efesien
bila program dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak memerlukan penggunaan
sumber daya yang besar.
5.1
Langkah – langkah penilaian
Langkah – langkah penilaian
suatu program adalah :
a. Pahami dahulu program yang akan dinilai
b. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian
yang akan dilakukan
c. Susunlah rencana penilaian
d. Melaksanakan penilaian
e. Menarik kesimpulan.
f. Menyusun saran – saran
6.1
Teknik Penilaian
Teknik penilaian program yang
sering digunakan adalah teknik Ragpie program matrix (RPM). Teknik penilaian
yang dilakukan adalah :
a. Sederhanakan dan kelompokkan program
kedalam tiga tahapan yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap
penilaian akhir program
b. Sederhanakan dan kelompokkan program
kedalam tiga komponen yakni komponen sumber, komponen kegiatan dan komponen
tujuan
c. Isilah kotak yang terbentuk dengan
keterangan yang sesuai dan lakukan perbandingan, kemudian menarik kesimpulan
serta memberikan saran.
PRINSIP RAGPIE
PROGRAM MATRIK
Sumber
|
Kegiatan
|
Tujuan
|
|
Perencanaan
|
|||
Pelaksanaan
|
|||
Penilaian
|
7.1
Rangkuman
Penilaian adalah suatu proses
sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian,
pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara seksama
berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya. Penilaian dapat
dilakukan di awal program, pada saat pelaksanaan program, dan pada akhir
program kesehatan.
8.1
Tes Formatif
1) Jelaskan macam – macam penilaian program
kesehatan ?
2) Jelaskan ruang lingkup penilaian program
kesehatan?
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
A. Dasar manajemen kesehatan
B. Perencanaan kesehatan
C. Pengorganisasian kesehatan
D. Pelaksanaan kesehatan
E. Penilaian kesehatan
MODUL III

Pendahuluan
Manajemen
informasi kesehatan dapat diartikan sebagai upaya yang dengan cara menerapkan
fungsi – fungsi manajemen dengan dukungan data informasi yang dibutuhkan untuk
mengelola program kesehatan yang bersangkutan. Dasar manajemen informasi kesehatan sangat penting dalam mempelajari
administrasi kebijakan kesehatan. Dalam
modul ini dijelaskan tentang pengertian dan ruang lingkup manajemen informasi kesehatan
dan fungsi – fungsinya. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan
mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
1.
Batasan Manajemen Informasi Kesehatan
2.
Masalah informasi kesehatan
3.
Pengolahan data informasi kesehatan
4.
Analisa data kesehatan
|
MANAJEMEN
INFORMASI KESEHATAN

1.1
Batasan Manajemen informasi kesehatan
Manajemen informasi kesehatan dapat diartikan sebagai upaya yang dengan
cara menerapkan fungsi – fungsi administrasi atau manajemen dan didukung oleh
sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan dari upaya ini yaitu dukungan
data informasi yang dibutuhkan untuk mengelola program kesehatan masyarakat
yang bersangkutan.
Kegiatan manajemen informasi kesehatan seringkali dianggap dari subsistem
system kesehatan yang ada dan dalam jaringan pelayanan kesehatan yang
bercakupan luas sering disebut sebagai sistem informasi kesehatan.
Manajemen informasi kesehatan sebagai subsistem dalam system administrasi
kesehatan merupakan kesatuan atau rangkaian kegiatan yang mencakup seluruh
jajaran upayakesehatan di seluruh jenjang administrasi yang mampu memberikan
informasi kepada
·
Pengelola yaitu para administrator atau manajer
kesehatan, sebagai dasar pertimbangan menentukan kebijaksanaan dan pengambilan
keputusan dalam menjalankan fungsi – fungsi administrasinya.
·
Masyarakat, dalam upaya meningkatkan
kemampuannya untuk menolong dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhan
kesehatannya
2.1
Masalah manajemen informasi kesehatan
Manajemen informasi kesehatan berperan penting dalam perencanaan
kesehatan. Dalam langkah perencanaan diidentifikasi apakah benar ada masalah
dalam system administrasi disebabkan oleh kurang baiknya data informasi
kesehatan. Masalah kurang baiknya data informasi kesehatan ini disebabkan
karenasumber daya untuk manajemen data informasi kesehatan ini masing kurang.
Permasalahan manajemen informasi kesehatan bukan merupakan masalah baru
tetapi dengan semakin majunya iptek yang berkaitan dengan prosedur pengolahan
data. Teknologi komputerisasi membantu dalam pengolahan dan analisa data.
Proses pendukung untuk manajemen data informasi kesehatan terutama cara
pengumpulan, pencatatan, pelaporan, pengolahan, analisa, interprestasi dan
sebagainya dianggap beban kerja yang menjemukan dan memberatkan. Masalah
manajemen informasi kesehatan dianggap sebagai penyebab mendasar rendahnya
penampilan manajemen kesehatan secara keseluruhan.
Menurut Pusat data kesehatan Depkes RI, masalah – masalah manajemen
informasi kesehatan yang sering dijumpai adalah :
a.
Kebutuhan data dan informasi kesehatan
Data – data kesehatan yang telah dihimpun melalui pencatatan dam
pelaporan selama ini belum dapat memenuhi kebutuhan untuk mendukung jalannya
fungsi – fungsi administrasi yang ada.
b.
Instrument pencatatan dan pelaporan
Berbagai instrument telah dikembangkan untuk keperluan kegiatan
pencatatan dan pelaporan diberbagai jenjang dan unit pelayanan kesehatan,
antara lain :
·
System
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
·
Sistem
pencatatan dan pelaporan rumah sakit
·
Laporan
kemajuan proyek pembangunan kesehatan
·
Pencatatan
dan pelaporan tenaga kesehatan
·
Pencatatan
dan pelaporan lainnya
c.
Sumber daya
Tenaga pengelola data atau informasi yang belum mencukupi dalam hal
jumlah dan kualitas, serta perangkat keras dan perangkat lunak untuk pengolahan
data belum merata di semua jenjang administrasi pelayanan kesehatan yang ada.
d.
Pengorganisasian dan tata kerja
Kinerja bagian informasi di institusi pelayanan kesehatan masih belum
optimal karena lemahnya koordinasi antar bagian di institusi pelayanan
kesehatan tersebut kepada bagian informasi.
e.
Pengolahan data kesehatan
Proses transformasi data menjadi informasi yang dilakukan oleh unit –
unit pengelola masih belum memenuhi apa yang diharapkan karena lemahnya sumber
daya dan apresiasi para pengguna data.
f. Penyimpangan, penyebarluasan dan
pendayagunaan dan pemanfaatan data atau informasi
Dikeluhkan karena rendahnya
kuantitas dan kualitas keluaran dari proses pengolahan data, maka
pemanfaatannya sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan juga kurang.
3.1
Pengolahan data informasi kesehatan
Data informasi kesehatan dapat
bersifat kuantitatif dan kualitatif. Prosedur pengelolaannya secara garis besar
adalah pengumpulan data, pengolahan, analisa, penarikan kesimpulan, dan
pemanfaatan atau publikasinya. Pada umumnya ada tiga cara pengumpulan atau
kompilasi data , yaitu :
a. Sensus atau pencacahan lengkap dari
populasi
b. Pencatatan cakupan dan hasil kegiatan
pelayanan kesehatan
c. Data informasi yang tidak tercakup dengan
kedua cara tersebut menggunakan studi khusus.
Jenis data informasi yang
dikumpulkan meliputi :
a. Data umum dan lingkungan
Meliputi data lingkungan
fisik, biologi, perilaku kesehatan, kependudukan, sosial budaya dan sebagainya.
b. Data kegiatan dan cakupan
Data tentang cakupan pelayanan
kesehatan baik yang berbentuk peran serta masyarakat, pelayanan dasar,
pelayanan tingkat rujukan, maupun kesehatan masyarakat.
c. Data status atau derajat kesehatan
Data ini mencakup indikator –
indikator utama kesehatan yang memuat angka-angka kematian, penyakit, status
gizi, kesuburan, jumlah penduduk, lingkungan perilaku kesehatan dan sebagainya.
4.1
Analisa, interprestasi dan penyajian data
Penyajian data atau informasi kesehatan dalam bentuk atau format yang ada
sebaiknya menggunakan uraian sebagai berikut :
a.
Analisa deskriptif
Analisa deskriptif menjabarkan
temuan data secara apa adanya. Data ditampilkan dengan menggunakan distribusi
frekuensi, mean, median, dan teknik uraian deskriptif lainnya.
b.
Analisa analitis
Uraian yang sudah memilah – milah data menjadi unsure –unsur atau
variable – variable penting untuk diperhatikan berkaitan dengan pokok persoalan
yang sedang dibahas. Kemudian dicarikan hubungan keterkaitan antar variable
untuk mengetahui factor yang mempengaruhi masalah kesehatan yang sedang
diamati.
c.
Analisa kecenderungan
Forecasting (prediksi, ramalan proyeksi) sangat penting untuk menunjang
proses penentuan pengambilan keputusan. Forecasting merupakan salah satu unsure
yang sangat penting dalam proses
perencanaan yang berorientasi ke waktu yang akan datang.
d.
Interprestasi atau kesimpulan
Informasi yang telah diolah dalam bentuk laporan seharusnya telah
diinterprestasikan dan menerjemahkan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh para
manajer atau administrator pembuat kebijakan kesehatan.
e.
Executive summary
Uraian ringkas dan mudah
dimengerti, biasanya beberapa halaman saja untuk para manajer dan administrator
dan memuat informasi – informasi penting saja.

![]() |
5.1
Publikasi data informasi kesehatan
Beberapa bentuk dokumentasi data atau informasi kesehatan meliputi :
a.
Laporan tahunan
Laporan tahunan dari suatu unit pelayanan kesehatan yang ada dari
berbagai jenjang administrasi kesehatan baik negeri maupun swasta.
b.
Profil kesehatan
Profil kesehatan memuat data kesehatan di suatu wilayah administrasi
seperti profil kesehatan desa, profil kesehatan kecamatan, maupun profil
kesehatan kabupaten.
c.
Survey kesehatan rumah tangga
Survey ini dilakukan oleh
Balitbangkes secara periodic. Data informasi yang dikumpulkan bersifat
community based.
d.
Analisa kecenderungan tahunan
Studi khusus yang dilakukan oleh balitbangkes untuk rencana menyusun
pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan.
e.
Majalah – majalah kesehatan
Majalah kesehatan memuat hasil – hasil penelitian di bidang kesehatan,
artikel – artikel kesehatan, maupun ilmu dan teknologi kesehatan.
6.1
Rangkuman
Manajemen informasi kesehatan sebagai subsistem dalam system administrasi
kesehatan merupakan kesatuan atau rangkaian kegiatan yang mencakup seluruh
jajaran upaya kesehatan di seluruh jenjang administrasi yang mampu memberikan
informasi kepada Administrator kesehatan dan masyarakat, dalam upaya
meningkatkan kemampuannya untuk menolong dirinya sendiri dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya. Data kesehatan dapat berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Analisa data dilakukan secara deskriptif, analitik, maupun analisa
kecenderungan.
7.1
Tes Formatif
1.
Jelaskan tentang jenis data informasi kesehatan yang
dikumpulkan ?
2. Jelaskan tentang teknik analisa data
kesehatan ?
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
1. Jenis data informasi yang dikumpulkan
meliputi : data umum dan lingkungan, data kegiatan dan cakupan, dan data status
atau derajat kesehatan.
2. analisa data kesehatan menggunakan analisa
deskriptif, analisa analitik, analisa kecenderugan, interprestasi, dan
executive summary.
MODUL
III

Pendahuluan
Setelah mempelajari
dasar manajemen kesehatan, maka selanjutnya mahasiswa harus mampu menjelaskan
masalah – masalah manajemen kesehatan yang terjadi. Manfaat mempelajari masalah
– masalah kesehatan ini adalah mahasiswa nantinya mampu mengenali masalah –
masalah manajemen kesehatan dan mampu menerapkan kemampuan manajemen
kesehatannya untuk menyelesaikan masalah – masalah manajemen kesehatan.
|
MASALAH ADMINSITRASI KEBIJAKAN
MANAJEMEN
![]() |
1.1
Masalah
sumber daya kesehatan
Sumber daya di bidang
kesehatan umumnya terbatas dan bahkan kekurangan sehingga harus di manfaatkan
sefektif dan sefesien mungkin dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan.
Sumber daya yang terbatas harus dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien
mungkin. Sistem tersebut harus didukung dengan menerapkan administrasi atau
manajemen yang berdaya guna dan berhasil guna yang optimal.
2.1
Masalah
tenaga kesehatan
Masalah sumber daya tenaga dan
biaya kesehatan adalah masalah prioritas dalam sistem kesehatan nasional.
Masalah ketenagaan di bidang kesehatan perlu ditinjau dari :
·
Keberadaan
berbagai jenis tenaga kesehatan secara kuantitatif dan kualitatif
·
Pengadaan
dan penyusutan serta perubahan statusnya
·
Perencanaan,
distribusi atau penyebaran dan penempatan tenaga kesehatan di masyarakat
·
Daya
serap dan memanfaatannya oleh masyarakat pengguna.
3.1
Masalah
pembiayaan kesehatan
Sumber daya dalam bentuk pembiayaan
juga memegang peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses
administrasi kesehatan. Upaya pelayanan pelayanan kesehatan dewasa ini memang
sudah dapat dianggap sebagai salah satu kebutuhan hidup dan hukum ekonomi
berlaku di dalamnya. Masyarakat telah menyadari pelayanan kesehatan yang
bermutu memiliki biaya yang tidak murah. Upaya pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta yang seharusnya berorientasi non profit bergeser
menjadi profit. Masalah pembiayaan kesehatan yang utama adalah tentang
pengadaan, pemanfaatan dan pengawasan penggunaannya.
4.1
Masalah
sarana dan prasarana kesehatan
Pengelolaan sumber daya dalam
bentuk sarana dan prasarana antara lain menyangkut masalah – masalah :
·
Penetapan
dan penggolongan jenis sarana dan prasarana
·
Pengelolaan
barang
·
Perencanaan
pemakaian
·
inventarisasi
5.1
Masalah
komunikasi informasi dan edukasi
Komunikasi memegang peranan
penting dalam proses sosialisasi kegiatan program kesehatan disuatu wilayah.
Kelompok – kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program berhak menerima
paket KIE. Contoh permasalahan komunikasi informasi dan edukasi.
Masalah 1
|
Orang tua tidak memahami pentingnya pemberian
imunisasi pada anak mereka
|
Masalah 2
|
Pesan keluarga berencana tidak dapat diterima
masyarakat dengan baik karena faktor agama
|
6.1
Masalah
sistem informasi
Pencatatan dan pelaporan
kegiatan program pada sebuah organisasi pelayanan kesehatan dasar merupakan
salah satu kegiatan penting yang akan membantu pimpinan membuat keputusan untuk
pengembangan program di wilayahnya.
Contoh permasalahan di bidang
sistem informasi kesehatan adalah :
Masalah 1
|
Catatan buruk yang dibuat petugas lapangan
puskesmas
|
Masalah 2
|
Membuat catatan dan laporan memerlukan waktu
yang lama
|
7.1
Masalah
personel dan pelatihan
Keberadaan sumber daya manusia
yang handal dalam sebuah organisasi akan mempermudah organisasi melaksanakan
tugas-tugas pokok sesuai dengan kewenangan yang diberikan. Contoh permasalahan
terkait dengan SDM adalah :
Masalah 1
|
Kinerja kader kesehatan menurun
|
Masalah 2
|
Rasio petugas kesehatan dengan masyarakat tidak
berimbang
|
8.1
Masalah
bidang logistik
Logistik diperlukan untuk
menunjang pelayanan kesehatan. Kekurangan dalam penyediaan logistik akan
menggangu mutu pelayanan kesehatan. Contoh permasalahan di bidang logistik
adalah :
Masalah 1
|
Penyimpangan dalam pendistribusian logistik
kesehatan
|
Masalah 2
|
Manajemen logistik yang kurang baik
|
9.1
Masalah
bidang pengawasan
Pengawasan adalah salah satu
fungsi manajemen yang erat kaitannya dengan fungsi manajemen lainnya terutama
perencanaan. Permasalahan di bidang pengawasan program pelayanan kesehatan
adalah :
Masalah 1
|
Pengawasan jarang dilakukan oleh pimpinan
|
Masalah 2
|
Terlalu banyak tugas kesehatan yang diberikan
kepada kader.
|
10.1 Proses pemecahan masalah
Proses pemecahan masalah yang
digunakan dalam bidang kesehatan adalah menggunakan metode problem solving
cycle yang meliputi :
a. Identifikasi masalah kesehatan
b. Menetapkan prioritas masalah kesehatan
c. Menentukan penyebab masalah kesehatan
prioritas
d. Mengidentifikasi alternatif pemecahan
masalah
e. Menentukan alternatif yang paling
prioritas untuk pemecahan masalah
f. Merencanakan program pemecahan masalah
g. Melaksanakan program pemecahan masalah
h. Melakukan evaluasi terhadap program
pemecahan masalah yang dilakukan.
Problem solving cycle akan
dibahas lebih lanjut pada mata kuliah rencana dan evaluasi kesehatan.
11.1
Rangkuman
Masalah – masalah manajemen
kesehatan sangat luas mencakup setiap aspek dari input, proses, output, dampak,
maupun sistem informasi atau feedback dalam sistem kesehatan. Masalah - masalah manajemen kesehatan yang muncul
meliputi masalah sumber daya kesehatan, masalah pembiayaan, masalah sarana dan
prasarana, dan masalah manajemen informasi kesehatan.
12.1
Tes
Formatif
1) Berikan contoh masalah manajemen informasi
kesehatan ?
2) Berikan contoh masalah dalam fungsi
pengawasan ?
Kunci Jawaban tes Formatif
1. Contoh
permasalahan di bidang sistem informasi kesehatan adalah :
Masalah 1
|
Catatan buruk yang dibuat petugas lapangan
puskesmas
|
Masalah 2
|
Membuat catatan dan laporan memerlukan waktu
yang lama
|
2. Contoh permasalahan di bidang pengawasan
program kesehatan
Masalah 1
|
Pengawasan jarang dilakukan oleh pimpinan
|
Masalah 2
|
Terlalu banyak tugas kesehatan yang diberikan
kepada kader.
|
II.SENARAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar