ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM GASTROINTESTINAL
oleh : Siti Harwanti SKM, M.Kes
Organ Sistem GIT terdiri dari : 1) Mulut, 2) Faring, 3) Usofagus, 4) Lambung, 5) Usus
halus dan besar, 6) Kolon , 7) Rektum, 8) Organ-organ asesoris Pencernaan
(Hati, pankreas, empedu). Lapisan usus
halus terdiri dari : 1)Serosa, 2)Lapisan otot longitudinal, di dalamnya
mengandung plexus myenterikus Aurbach sebagai saraf untuk fungsi motoris
3)Lapisan otot sirkuler 4)Submukosa terdapat plexus submukosa sebagai
persyarafan sensoris 5) Mukosa

Gb. System pencernaan secara umum
Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan
relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari
berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi
depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan
membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan
dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya
lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses
menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Gb. Anatomi Mulut
Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga
mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat
tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga
mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan
rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak
berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus
fausium
Tekak terdiri dari; Bagian superior
=bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama
tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan
laring.
Bagian superior disebut nasofaring,
pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang
telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai
diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan
orofaring dengan laring
Kerongkongan
(Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube)
berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut
ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan
proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso
– “membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).
Esofagus bertemu dengan faring pada
ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
Ø bagian superior (sebagian besar
adalah otot rangka)
Ø bagian tengah (campuran otot rangka
dan otot halus)
Ø serta bagian inferior (terutama
terdiri dari otot halus).
Lambung (Gaster =
Ventrikulus)
Lambung merupakan
organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri
dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung
dari kerongkonan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan
menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung
ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi
sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan
dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
- lendir
- asam klorida (HCl)
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
Lendir melindungi
sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan
lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak
lambung.
Asam klorida
menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah
protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap
infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

Gbr: Anatomi Lambung
-
Saluranya dibungkus oleh peritoneum
-
Terletak pada regions hipokondriaka kiri dan
epigastrika abdomen
-
Mempunyai kurvatura mayor dan minor, dinding anterior
dan posterior, orifisium kardia dan pilorikum dan insisura kardiaka dan
angularis.
-
Dibagi menjadi empat regions : kardia, fundus, korpus
dan pilorus. Pilorur dibagi menjadi antrum pylorus dan kanalis pilorikum.
-
Menerima darah dari arteri gastrika kanan dan kiri,
gastroepiploika kanan dan kiri, dan arteri gastrika brevis.
-
Mempunyai plika longitudinalis dari membrane mukosa,
rugae bila organ berkontraksi.
Usus Halus
Lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama
dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam
jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Dinding usus kaya
akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Gbr: Antomi Usus tablet
-
Membentang dari orifisium pilorikum sampai sambungan
ileosekalis.
-
Merupakan tempat untuk pencernaan dan absorbs lengkap
-
Terdiri dari duodenum, jejenum, ileum
- Duodenum
Usus dua belas jari
atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan
bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari
merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum,
yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama
dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam
jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
-
Merupakan tabung berbentuk C, mengelilingi kaput
pancreas (10 inci atau 25 cm panjang)
-
Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek tetapi
paling luas
-
Mempunyai suatu bagian yang bebas atau dapat bergerak
pada bagian permukaan yang pertama, yang dikenal sebagai sumbat duodenal oleh
radiolog, kedalamannya pylorus invaginasi. Ia dilapisi oleh peritoneum.
-
Embriologis berasal dari foregut dan midgut. Bagaimana
keduanya mempunyai sambungan dengan foregut dan midgut, pada tempat ini duktus
koledokus dan duktur pankreatikus mayor bermuara.
-
Terletak tetroperitoneal, kecuali untuk permulaan
bagian pertama yang dihubungkan dengan hepar oleh bagian hepato-duodenalis
omentum minus.
-
Menerima darah yang disuplay dari kedua arteri seliaka
(arteri foregut) dan arteri mesenterika superior (arteri midgut)
-
Mempunyai papilla mayor, pada tempat itu merupakan
muara duktus koledokus dan duktus pankreatikus mayor.
-
Mempunyai papilla minor yang terletak 2 cm di atas
papilla mayor dan menandakan tempat masuknya duktus pankreatikus asesoris
- Jejenum
Usus kosong atau
jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus,
di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada
manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh
dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus
kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas
permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas
jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat
dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.
Jejunum diturunkan
dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti
aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
-
Menempati 2/5 proksimal usus kecil, sedangkan ileum
menempati 3/5 distal
-
Adalah lebih kososng, diameter lebih besar dan
berdinding lebih tebal dari pada ileum
-
Mempunyai plikae sirkulares yang tinggi dan tersusun
berdekatan satu sama lain
-
Tidak mengandung plaque peyer yang merupakan agregasi
jaringan limfoid
-
Mempunyai erea-area yang tembus cahaya yang disebut
jendela antara pembuluh darah dan mesenterikumnya
-
Mempunyai arcades arterial yang kurang menonjol pada
mesenterikumnya di banding pada ileum
-
Mempunyai vasa rekta yang lebih panjang disbanding
dengan ileum
- Ileum
Usus penyerapan atau
ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, )
ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum,
dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu
Usus Besar
Usus besar terdiri
dari :
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri
yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus
besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi
iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah
diare.

Gbr: Anatomi Usus Besar
Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin:
caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada
usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar
herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki
sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Umbai Cacing
(Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah
organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau
radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah
dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing
atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah
hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum
pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm
tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu
tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di
pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing
tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa
apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.
Operasi membuang umbai cacing dikenal
sebagai appendektomi.
Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk
ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang
dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.
Anus merupakan lubang
di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian
anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Gbr: Anatomi Rektum & Anus
Pankreas
Pankraes merupakan
suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan
enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim
yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh
tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika
telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar
sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung.
Hati
Hati merupakan sebuah
organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan
dengan pencernaan.
Zat-zat gizi dari
makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang
kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi,
darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati
merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh
sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fung hati
yaitu :
- Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
Pembentukan, perubahan dan
pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain.Hati mengubah
pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme
ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati
akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen mjd glukosa
disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama
glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat
shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan:
Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan
membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu piruvic acid (asam piruvat
diperlukan dalam siklus krebs).
- Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Hati tidak hanya membentuk/
mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak Asam lemak
dipecah menjadi beberapa komponen :
a.
Senyawa 4 karbon – KETON BODIES
b.
Senyawa 2 karbon – ACTIVE ACETATE
(dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)
c.
Pembentukan cholesterol
d.
Pembentukan dan pemecahan
fosfolipid
Hati merupakan pembentukan utama,
sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol .Dimana serum Cholesterol
menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid
- Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Hati mensintesis banyak macam
protein dari asam amino. dengan proses deaminasi, hati juga mensintesis gula
dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi
asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg
membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea
merupakan end product metabolisme protein.∂ - globulin selain dibentuk di dalam
hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang β – globulin hanya dibentuk di
dalam hati.albumin mengandung ą 584 asam amino dengan BM 66.000
- Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi
sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk
fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh
darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan katup
jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat
pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk
pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.
- Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Semua
vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K
- Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi
tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi,
esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun,
obat over dosis.
- Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Sel kupfer merupakan saringan
penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain
itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai imun livers
mechanism.
- Fungsi hemodinamik
Hati menerima ą 25% dari cardiac
output, aliran darah hati yang normal ą 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/
menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ą 25% dan di dalam v.porta 75%
dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan
hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar merupakan organ penting untuk
mempertahankan aliran darah.
Kandung Empedu &
Saluran Empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris:
gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml
empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang
kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena
warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya.
Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu.
Empedu memiliki 2
fungsi penting :
- membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari
tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah
merah dan kelebihan kolesterol